"Terimakasih.. salam untuk pak pengawas yah mamang penjual ayam," ucap Jonathan mengangkat topinya.
"Hahaha siap!! Hati-hati Jon.."
Meski di awal tahun ini sudah banyak masalah yang mereka hadapi, tapi Jonathan tetap berjalan dengan riang sambil membawa tongkat dan belanjaannya.
*DIN!!!!
Jonathan menghentikan langkahnya lalu berbalik dan tersenyum melihat Jidan yang naik motor dengan cepat ke arahnya.
"Jon! Jon! Gawat!!" Kata Jidan terengah-engah.
"Sabar kawan.. tenangkan diri dan coba katakan kenapa kamu disini sudah rapih dengan baju kerja kamu padahal kita belum sarapan," ucap Jonathan.
"Gua ada presentasi hari ini, gua harus buru-buru soalnya materinya ada di bos gua," katanya panik.
"Hmm.. itu bisa di atur. Aku bisa membuat bekal dan mengantarnya ke kantormu," kata Jonathan.
"Itu ga penting!!"
Jonathan terdiam memperhatikan Jidan yang masih terengah-engah.
"Bisa bantu gua bikin bahan presentasi? Dadakan banget soalnya. Bukan yang sekarang, tapi buat besok," kata Jidan.
"Kamu presentasi 2 hari berturut-turut?" Tanya Jonathan sambil melepas topinya.
"Iya. Aduh!! Mana gua ga punya ide lagi *grrrr!!"
Jonathan terdiam sejenak lalu dia tersenyum.
"Selalu ada jalan di setiap masalah,"
Jidan tersentak karna dia baru mendengar Jonathan mengatakan itu lagi setelah sekian lama.
"Aku akan membantumu membuatnya," kata Jonathan tersenyum berseri.
"Oke makasih yah. Nanti malem gua bawa laptop kantor," kata Jidan sambil mencium pipi Jonathan.
Jonathan sempat tersentak lalu dia mengelus pipinya..
"Gua cabut dulu Jon. Sori gua ga bisa nganter elu balik!" Kata Jidan bergegas pergi.
Jonathan yang masih sendirian di tengah jalan, terdiam memperhatikan Jidan pergi lalu dia kembali tersenyum.
Setibanya di rumah, Jonathan yang pergi ke dapur untuk membuat sarapan terheran karna melihat ada Erlangga di dapur sedang mengacak-acak perabotan.
"Cari apa?"
Erlangga berbalik lalu wajahnya langsung berubah cerah melihat Jonathan datang.
"Bang Jon.. tolongin aku dong.." kata Erlangga memelas.
"Ada apa? Kamu di suruh bawa barang ke sekolah?" Tanya Jonathan tersenyum dan berjongkok di depan Erlangga sambil membetulkan topinya.
"Bukan.. jadi nanti kan Obi ulang tahun. Aku mau bikin kue, tapi gatau caranya.." kata Erlangga.
"Kita ga punya oven, jadi ga bisa buat kue,"
"Aku tau.. makanya aku minta tolong ke bang Jon buat bantuin aku sama yang lainnya bikin kue di rumah Anggi. Bisa yah bisa yah.." kata Erlangga melompat-lompat kecil.
"Tentu," jawab Jonathan singkat.
"Yeaay!! Makasih bang Jon.." kata Erlangga memeluk Jonathan.
"Nanti malem yah," kata Erlangga sambil berlari ke depan.
Kedua alis Jonathan menekuk mendengarnya.
"Malam ini??" Gumam Jonathan.
Usai sarapan, Erlangga langsung pergi ke sekolah di antar oleh Fahmi. Sementara Nanda sudah siap menunggu ojek jemputan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris part 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya.