Di teras depan, Gerald terdiam melihat langit malam sampai dia tidak sadar kalau Jonathan datang dan duduk di sebelahnya.
"Masih belum ada kabar?" Tanya Jonathan melirik ke arah HP Gerald yang terus dia genggam.
"Belum bang. Bang Jon kenapa belum tidur?" Tanya Gerald heran.
"Kalo aku belum tidur jam segini kan ga aneh,"
Gerald meletakkan kepalanya di bahu Jonathan lalu dia menghela nafas panjang.
"Bang.."
"Hmm.."
"Setelah seminggu bantu dagang pak Agus, aku akhirnya ngerti satu hal," ucap Gerald sambil memainkan jarinya.
"Apa itu?" Tanya Jonathan menarik topinya sedikit ke belakang.
"Aku emang suka jadi pedagang baso. Tapi ada satu hal yang lebih aku sukain dari pada itu," ucap Gerald sambil berbaring dengan kepala di kaki Jonathan.
"Boleh aku tau itu apa?" Tanya Jonathan sambil menguap rambut adiknya.
"Hihihi rahasia.. aku bakal kasih tau ke Abang kalo semuanya udah tersampaikan.." kata Gerald tersenyum sambil mengangkat tangannya ke arah langit.
Jonathan terkekeh mendengarnya.
"Makasih bang. Bang Jon emang Abang terbaik di dunia. Aku cinta dan sayaaaang.. banget sama Abang," bisik Gerald.
"Iya, aku juga senang punya adik kaya kamu," ucap Jonathan sambil menempelkan dahi mereka berdua.
***********************************
"Arga anjing yah!! Itu punya gua. Lagian baru bangun tidur tau-tau ngajak makan baso!"
"Bawel, tinggal pesen lagi aja,"
Gerald yang baru tiba, terheran melihat ke arah sekumpulan orang yang sedang makan baso di meja pak Agus.
Tidak seperti biasanya, meja untuk makan di tempat sampai ke bangku bale bambu tempat biasa dia dan pak Agus beristirahat sudah penuh.
"Rame yah pak? Maaf saya baru datang," kata Gerald.
"Iya gapapa tenang aja.. harusnya bapak yang bilang makasih karna udah seminggu ini kamu bantuin," kata pak Agus ambil membawa dua gelas teh manis hangat.
"HEH!!"
Tangan Gerald sebenarnya berkedut, tapi entah kenapa karna sadar ada orang, Gerald menahan tangannya.
Saat Gerald berbalik, dia terpental terkena pukulan seseorang sampai jatuh menghancurkan meja tempat orang-orang makan.
Orang-orang yang ada disana pun langsung pergi terbirit-birit.
"Adudududuh.. ssssshh.. sakit banget.." kata Gerald meringis memegangi pipinya. Bahkan dia melihat ujung bibirnya juga berdarah.
Gerald yang masih tersungkur di atas tumpukan meja dan mangkok gelas yang pecah, melihat dua orang bertubuh besar dan tinggi yang pernah datang bersama ayahnya Starla.
"Elu udah pernah kita berdua peringatin buat jangan pernah deketin nona Starla lagi. Sekarang elu malah nyulik dia, IYA!!" Bentar mereka.
"Nyulik? Starla ilang?" Gumam Gerald terkejut.
Saat sedang berfikir, Gerald melihat salah satu dari mereka hendak mencengkram bajunya. Tapi semua orang terkejut karna tangan bodyguard besar itu di tepis karna di tendang ke atas oleh seseorang.
Anak muda yang menendang tangannya, melompat dan menendang dada pria besar itu sampai dia melangkah mundur.
"Sialan.." katanya geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris part 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya.