"Halo Anggi.."
Anggi yang sedang duduk bermain game, melihat Erlangga yang datang begitu ceria bersama Obi.
"Ngepain lu berdua kesini?" Tanya Anggi heran.
"Si anjing. Masih untung ada yang nengokin," kata Obi kesal.
"Hahaha udah ah. Ayo makan bareng, bang Jon bikin nuggets banyak banget tau," kata Erlangga menunjukkan plastik berisi kotak makan dengan satu tangannya.
"Jahat lu, si Erlangga tangannya cuman satu malah di suruh bawa begituan," kata Anggi heran.
"Ih enak aja. Tangan aku masih ada 2," kata Erlangga tersinggung.
"Dia sendiri yang ngeyel mau bawa. Yaudah," kata Obi acuh.
Di tempat tidurnya, sambil makan Anggi masih terngiang-ngiang membayangkan kontol Koci yang pernah dia lihat. Dia selalu membayangkan orang bertubuh kecil dan kekar itu sedang ngewe.
"Aku mau saos nya," kata Erlangga mengambil saos dari tangan Obi.
Anggi melirik lalu wajah bertambah tersipu karna kali ini dia membayangkan Koci mengentoti Erlangga.
"Heh!! Elu kesambet?"
Anggi tersentak lalu melihat Obi dan Erlangga memperhatikannya.
"Ngga. Gua cuman bete aja terus mikir kapan keluar dari sini? Rumah gua udah lama ga di datengin, pasti berdebu," kata Anggi mendengus sebal.
"Ngga ko. Orang bang Jon sering ke rumah Anggi buat bersih-bersih," ucap Erlangga.
"Yaampun.. orang itu terlalu baik," celetuk Anggi pelan merasa tidak enak.
"Mikirin keluar dari sini tapi kontol lu ngaceng,"
Anggi yang terkejut mendengar Obi bicara begitu langsung menutup selangkangannya dengan selimut.
Erlangga bangkit lalu kedua alisnya terangkat melihat ada tonjolan di celana Anggi.
"Oh.. sama kaya Obi kemaren," kata Erlangga terkekeh.
"Maksudnya?" Tanya Anggi heran.
"Iya, kemaren juga Obi kaya gitu, katanya gatel. Aku garukin.. usap-usap.. abis itu Obi malah ngompol," jelas Erlangga.
Obi terkejut karna Anggi langsung menoleh dan menatapnya dengan hawa membunuh yang kuat.
"G-Ga sengaja lah.. masa gua sengaja anjir," kata Obi gelagapan.
"Kenapa malah pada berantem gara-gara tititnya di garukin sih?" Tanya Erlangga heran.
"Anggi mau di garukin juga?" Tanya Erlangga.
Anggi dan Obi saling melirik lalu mereka kembali melihat ke arah Erlangga.
"Mau lah.." kata Anggi memasang senyuman jahat.
Erlangga yang berdiri di tepi tempat tidur, terheran karna Anggi mengeluarkan kontolnya yang sudah berdiri tegak.
"Kenapa? Ga jadi?" Tanya Anggi meledek.
"Emm?? Oh ngga. Kemaren soalnya Obi ga gitu. Celananya masih di pake," kata Erlangga.
"Oh.. masih coba sopan.. pinter yah," kata Anggi tersenyum ke arah Obi yang gemetar ketakutan.
"Itu salah.. yang bener tuh gini,"
Anggi menarik tangan Erlangga lalu dia meletakkannya di kontolnya.
"Elu pegang.. terus di urut kaya ngocok gitu," kata Anggi memperagakan.
"Oh.. begini?" Tanya Erlangga sambil mengocok kontol Anggi secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris part 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya.