"Bang Gerald... Sakit... Sakit banget.."
Gerald yang tadinya sedang belajar di ruang tamu, bergegas pergi ke kamar setelah mendengar suara Erlangga menangis.
"Kenapa Ga?" Tanya Gerald yang panik langsung mendekati Erlangga.
Gerald menghela nafas lega usai berhasil menenangkan Erlangga dan membuatnya tertidur.
Gerald kembali mengingat kata-kata 3 orang dewasa di rumah ini padanya tadi pagi.
********************************
"Gua ada acara di kantor sampe malem lagi," kata Jidan mendengus kesal.
"Aku juga harus keluar kota. Sebentar lagi bos Alfa jemput," kata Jonathan sambil memakan sarapannya.
"Lah, gua mau syuting iklan hari ini," sahut Nanda.
"Salah satu dari kita harus ada yang tinggal. Ga ada yang jagain Gerald sama Erlangga. Mana Erlangga kayanya demam lagi," kata Nanda lagi.
"Yaudah gua aja," kata Jidan.
"Jangan, elu baru kerja 2 bulan, ga enak kalo ga masuk lagi abis kemaren ga masuk gara-gara masalah Gama. Biar gua aja," kata Nanda.
"Kamu juga baru nanjak karir, ga boleh ngelepas kepercayaan orang yang baru aja percaya sama kamu. Aku aja yang tinggal," kata Jonathan.
"Kayanya elu yang paling jangan deh," kata Jidan heran.
"Elu ada kerjaan dari Big Star kan?" Tanya Nanda berbisik karna tidak mau Gerald mendengarnya.
Jonathan berkedip terdiam lalu dia mengangguk.
"Aku bisa ko jagain Erlangga. Bang Jon, Jidan sama Nanda pergi aja," kata Gerald menyahut tersenyum melihat mereka.
"Yaudah, nanti aku siapin-"
"Gausah.. bang Jon tenang aja," kata Gerald memotong."Aku kan udah dewasa, aku bisa ko," kata Gerald tersenyum dengan bangganya.
"Malah keliatan meragukan," pikir mereka bertiga.
*********************************
Gerald kembali terdiam memperhatikan Erlangga yang nafasnya sudah mulai teratur. Dia tersenyum lalu mengelus kepala Erlangga dengan lembut.
"Jadi gini rasanya punya adik," gumam Gerald.
"Aku harus lebih dewasa supaya ga nyusahin yang lain," kata Gerald dengan mata penuh semangat.
Baru saja semangatnya terbakar, Gerald langsung lesu karna semua pekerjaan rumah sudah di selesaikan oleh Jonathan sebelum pergi tadi.
"Biasanya orang dewasa kalo pagi ngepain yah? Kerja? Terus kalo yang ga kerja biasanya ngepain?" Gumam Gerald heran.
Gerald berjalan kembali ke depan lalu dia melihat ke arah kulkas.
"Aku siapin makan siang aja buat aku sama Erlangga hihihi,"
Saat Gerald membuka kulkas, dia kembali terdiam dan berfikir.
"Tapi aku ga di bolehin nyalain kompor sama bang Jon. Em... Ah, tapi itu kan waktu aku masih 7 tahun,"
"Bang... Bang Jon.. Bang Tria.."
Kedua alis Gerald terangkat karna dia kembali mendengar suara Erlangga. Gerald pun. Bergegas masuk ke kamar dan melihat Erlangga terbangun dan menangis.
"Hei.. hei hei ada apa?" Tanya Gerald mendekat.
"Pala aku sakit.. pusing sekali bang.."
Gerald yang kebingungan pun langsung pergi mendekati Erlangga dan memijat dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris part 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya.