Berbeda

50 7 1
                                    

"Nah udah,"

Erlangga menghela nafas duduk memperhatikan lengannya yang baru saja di ganti perban oleh Melani.

"Bu dokter.. kapan sih ini di lepasnya.. aku ga bisa gerak bebas," keluh Erlangga.

Melani yang sedang mengobrol dengan Jonathan, menoleh ke arah Erlangga.

"2 Minggu lagi yah," ucap Melani tersenyum.

Erlangga sangat terkejut mendengarnya.

"Lama banget.." kata Erlangga.

"Hehe iya.. pemulihan tulang yang patah memang cukup lama. 3 Minggu itu estimasi paling cepat loh. Bisa saja lebih lama lagi,"

"L-Lebih lama.."

Jonathan terkekeh melihat Erlangga mematung dengan bibir berkedut.

Saat sedang terdiam, Jonathan tiba-tiba saja terpikirkan satu hal.

*********************************

"Makan dulu dong, aaaam.."

"Aaaam.."

Starla yang ada disana, terlihat terkejut sampai heran melihat Jonathan yang biasanya terlihat keren, dingin dan santai, kali ini tampak sangat kekanak-kanakan di suapi oleh Olivia.

"Mereka lucu kan? Sama-sama bucin dari kecil," kata Gerald berbunga-bunga melihat Jonathan dan Olivia yang saling menyuapi.

"Iya, aku ga nyangka kalo abang kamu agresif juga. Tapi so sweet deh kalo mereka saling cinta dan setia dari kecil," kata Starla terkekeh.

"Iya. Bang Jon itu memang populer banget. Tiap pergi kemana-mana, pasti ada aja yang minta foto, minta nomornya, tapi ga pernah ke goda sama sekali," ucap Gerald lagi.

"Widih.."

Semua orang menoleh ke arah pintu masuk dan melihat Nanda datang.

"Aaah.. selamat datang kawan. Kenapa udah pulang jam segini?" Tanya Jonathan mengangkat topinya sedikit.

Nanda yang hendak masuk ke kamar, terdiam sejenak lalu dia melihat ke arah Jonathan dengan raut wajah aneh.

"Ada yang salah?" Tanya Jonathan yang terus tersenyum padanya.

"Kaya.. nostalgia," ucap Nanda heran.

"Nostalgia?"

"Iya yah, aku juga baru sadar. Setelah bangun koma kemaren, kamu agak beda deh," kata Olivia baru sadar.

"Agak beda bagaimana?" Tanya Jonathan semakin heran.

"Bingung juga jelasinnya. Tipis, tapi jelas," kata Nanda.

Olivia mengangguk membenarkan.

"Apa itu mengganggu atau membuatku terlihat aneh?" Tanya Jonathan lagi.

"Oh ngga.." sahut Olivia dan Nanda bersamaan.

"Nanti akan ku tanyakan pada temanku tentang ini, mungkin dia tau sesuatu," ucap Jonathan kembali tersenyum.

Setelah Olivia pergi, dan Gerald pergi dengan Starla, Jonathan pergi ke markas Big Star.

"Halo bapak penjaga komplek," sapa Jonathan mengangkat topinya pada dua orang satpam yang sedang bermain catur di depan gerbang komplek.

"Eh, iya Jon.." sapa mereka balik.

Dengan riangnya, Jonathan berjalan sambil memutar-mutar tongkatnya. Di sepanjang jalan, dia juga menyapa semua orang yang dia temui sampai akhirnya tiba di sebuah rumah.

Jonathan tersenyum semakin lebar saat melihat temannya yang selalu memakai mantel lab sedang mengangkat jemuran baju di depan rumah.

"Selamat siang.."

Pewaris part 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang