"Selamat datang..."
Jonathan yang baru saja tiba bersama rombongannya, langsung di sambut oleh Anna, Arga dan Jessika.
"Maaf ganggu.." sapa Jonathan tersenyum sambil mengangkat sedikit topinya pada Anna.
"Hahaha masih kaku kaya biasa. Ayo sini pada masuk," kata Anna tersenyum senang mempersilahkan mereka.
Jidan yang berdiri di kaki tempat tidur, menelan ludah memperhatikan Gama yang masih tertidur.
"Tenang.. sekarang sudah tidak apa-apa.."
Tangan kanan Jidan yang selalu terasa kebas, gemetar bergerak karna kepalanya masih mengingat saat Gama mengatakan itu sambil mengusap kepalanya.
"Loh, si kakak kemana?" Tanya Anna heran sambil menyuguhkan gelas dan teko berisi teh yang sudah dia siapkan.
"Si kakak siapa?" Tanya Gerald.
"Erlangga. Tua- Gama biasanya manggil orang dengan sebutan nama aja, tapi entah kenapa dia manggil kakak ke Erlangga," jelas Jonathan.
"Dia nyusul sama abangnya, dia naik motor soalnya," sahut Nanda.
"Oh gitu. Terus ini?" Tanya Anna tersenyum menghampiri Olivia lalu mereka bersalaman.
"Tunangan aku.." kata Jonathan tersenyum berseri.
"Oh yaampun.. kalo kalian nikah jangan lupa undangannya yah,"
"Hehe iya.." sahut Olivia ikut tertawa.
Saat melihat Anna berjalan pergi, bibirnya menekuk karna Anna berjalan membelakanginya sambil menunjukkan dompetnya di sela-sela jarinya.
Olivia pun bergegas memeriksa sakunya dan benar, itu dompet milik nya.
Jonathan langsung berdiri lalu pergi mendekati Anna dan membisikkan sesuatu sambil melepas topinya dengan wajah memelas.
"Gapapa santai.. ini mah cuman mainan aja. Nih," kata Anna tersenyum sambil memberikan sebuah dompet ke Jonathan.
Nanda dan Gerald saling memandang heran lalu wajah mereka menekuk melihat ke arah Olivia.
"Jangan begitu dong.." kata Jonathan memelas sambil memberikan sebuah dompet ke Olivia.
"Tapi tadi, ko dia bisa ngambil dompetnya balik sambil ngambil dompet aku?" Tanya Olivia terkejut.
"Level nyolong elu kurang jauh kalo di bandingin sama dia," ledek Nanda.
Anna sedikit berbincang dengan Jonathan dan menanyakan keadaannya di luar kamar karna tidak mau di dengar oleh orang lain.
"Anna.."
Saat sedang berbincang, Anna menoleh lalu wajahnya tampak senang melihat keluarganya yang tidak lain adalah rombongan Ady datang.
Mulai dari Ady dan Keyla, Rendra dan Dewi, sampai Candra, Koci dan Karin juga ikut datang.
Jonathan terkekeh saat dia melihat Koci yang tampak sangat kaku berdiri bersembunyi di belakang kaki Karin.
"Bang Koci kaku banget," ledek Anna.
"I-Ini pertama kalinya saya pergi keluar kota selain ke tempat pertarungan," katanya.
"Saking kakunya, di mobil dia muntah," kata Karin meledeknya juga.
"Maaf.." kata Koci lesu menunduk.
Semua orang tertawa lalu mereka menoleh ke arah Jonathan yang kini berdiri berdampingan dengan Olivia.
"Yaampun.. gemes banget.. anak kecil badannya sekel terus kumisan lagi," kata Olivia kegirangan melihat Koci.
Jonathan membisikkan sesuatu lalu dia tersentak malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris part 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya.