"Abang mau pilih siapa?"
Jonathan masih memikirkan pertanyaan Gerald sebelumnya. Dia berbaring di sofa ruang tamu sambil menatap langit-langit rumah.
Saat sedang memikirkan itu, tiba-tiba Jonathan membayangkan Jidan, Nanda, Tria dan Gerald sex dengannya sekaligus.
"Oh iya.."
Jonathan kembali bangkit karna teringat sesuatu. Dia bergegas mengeluarkan HP-nya dan mengirim pesan pada seseorang.
Jonathan terdiam menatap layar HP-nya yang tidak kunjung berubah sampai akhirnya pesannya tadi terbalaskan.
"Hahaha bagus.."
Jonathan mengambil tongkatnya dan membetulkan topinya lalu dia pergi keluar.
******************************
"HUAAAAAA!! BANG JON!! BANG JON KEMANA SIH!!"
Jidan dan Nanda saling menatap dengan raut wajah menekuk karna pagi-pagi Erlangga sudah menangis keras.
"Wajarlah dia nangis. Pas bangun dia ga liat Jonathan dimana-mana," kata Nanda.
"Perasaan waktu kecil gua ga pernah nangis gara-gara nyokap bokap gua ga ada di rumah," kata Jidan heran.
"Kalo gua mah dari kecil udah ga punya orang tua," kata Nanda dengan santainya.
Bibir Gerald dan Jidan yang ada disana mengkerut mendengarnya.
"Lagian Jonathan kemana sih? Dia pergi dari malem yah?" Kata Jidan sedikit kesal.
"HP-nya juga ga bisa di telpon," kata Gerald sambil terus mencoba menelpon Jonathan.
Saat sedang terdiam, semua orang menoleh ke arah HP Gerald yang berdering kencang.
"Halo?"
Erlangga menyeka air matanya dan bergegas menghampiri Gerald.
Kedua alis Gerald mengkerut lalu dia melihat ke arah Nanda, Jidan dan Erlangga yang memperhatikannya dari tadi.
Gerald menelan tombol loudspeaker agar semua orang bisa mendengarnya.
"Kalo sampe ngasih informasi apapun, langsung gua bunuh Lo!"
Semua orang terkejut karna meski yang menelpon berasal dari HP-nya Jonathan, tapi orang yang berbicara tadi bukan berasal darinya.
"Halo semua.. hahaha kalian pasti bingung yah kenapa aku ga ada di rumah?"
Semua orang menghela nafas mendengar Jonathan bicara sambil tertawa.
"Bang.. Abang kemana sih? Pagi-pagi udah ga ada.." kata Erlangga terisak.
"Hahaha sebenarnya aku tadinya mau pergi ke rumah sakit. Terus di tengah jalan dapat kerjaan dadakan, sekarang aku lagi di culik,"
Semua orang tertegun karna Jonathan memberikan kabar buruk tapi sambil tertawa.
"Elu gapapa kan?" Tanya Jidan cemas.
"Aaah.. tenang saja kawan.. aku akan kembali untuk membuat makan malam. Minta tolong angkat jemuran milik Erlangga dan Gerald yah. Lalu..-"
"UDAH!! ITU PASTI KODE BUAT NGASIH INFORMASI KAN?"Jidan dan yang lainnya terkejut karna mendengar suara bentakan dari Jonathan.
"Aku ga bohong.. coba cium bajuku, masih bau sabun,"
"Wah iya bos, masih bau sabun,"
"Bajunya juga kayanya masih belom kering banget,"
"Baunya enak, pake sabun apa?"Jidan dan yang lainnya terdiam mendengar orang-orang di sekitar Jonathan berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris part 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya.