Pembelaan

48 6 2
                                    

Udara terasa semakin mencekam saat Obi dan Erlangga mengatakan kondisi para murid yang mereka temui.

Toro awalnya terdiam mematung. Tapi kemudian dia menggeram kesal lalu pergi mendekati kepala sekolahnya.

"Kenapa mereka di skors?" Tanya Toro kesal.

"Karna-"
"Karna bantu temennya yang di bully? Iya?"

Kepala sekolahnya terdiam memalingkan matanya dari Toro.

"Pembullyan di sekolah di normalkan, tapi giliran orang yang di bully ngebales, dia di hukum. Apa itu bener?" Tanya Toro.

"PAK JAWAB!! APA ITU BENER!!" Bentak Toro penuh emosi.

Kepala sekolah menggertakan giginya kesal mendengar teriakkan Toro. Bu Tati selalu walikelas Toro berjalan menghampirinya.

"Toro udah.."

Toro menepis tangan Bu Tati yang hendak memegangnya.

"Ngga.. ini ga bisa di biarin. Temen-temen saya di hukum karna mereka ngebela saya Bu,"

Toro berjalan ke arah barisan anak kelas 3. Dia berdiri di depan salah satu murid kelas 3 yang juga membullynya namun tampaknya selamat. Dan mungkin dia juga lah yang melaporkan Obi dan Erlangga.

"Mau ngepain lu?" Bisik anak itu menatap tajam Toro.

"Bacot!!"

Toro memukul wajah anak itu sampai terjatuh lalu dia mengambil korek gas yang ada di sakunya.

"Emangnya lu kira selama ini gua diem aja takut gitu? Nyali patungan aja bangga," Bisik Toro lalu kembali berjalan ke tengah lapangan.

"Saya sekolah bukan untuk dapet ijazah terus cari kerja! Saya sekolah untuk belajar attitude yang baik di luar materi pelajaran sekolahnya. Kalo sekolah ga bisa ngasih itu.."

Toro melepas seragam sekolahnya lalu dia membakarnya di hadapan semua orang.

"Selamat, bapak baru aja kehilangan murid yang bisa bikin sekolah bapak di banggain sama banyak orang. Saya berhenti dari sekolah ini," ucap Toro.

Toro yang kini hanya memakai kaus singlet putih, kembali menggendong tasnya dan berjalan mendekati Erlangga dan Obi.

"Kalian di skors kan? Mau ke rumah gua?" Tanya Toro.

"Gokil.. ayo lah," kata Obi menyeringai.

Toro berbalik menghadap orang yang tadi dia pukul lalu melempar korek itu kembali padanya.

"Kalo elu ga terima, gua tunggu satu lawan satu. Fuck You pengecut yang bisanya keroyokan. Kalian juga guru-guru!! Bakal gua bawa masalah ini sampe ke pengadilan!" kata Toro sambil mengacungkan dua jari tengahnya lalu pergi bersama Obi.

Obi benar-benar gemetar kegirangan melihat apa yang di lakukan Toro.

Erlangga berdiri menghadap ke arah bu Tati dan kepala sekolahnya sambil tersenyum. Erlangga membungkuk sedikit, lalu pergi mengejar Obi dan Toro.

Api yang membakar seragam Toro pun padam. Tapi perasaan gusar orang-orang di lapangan itu masih membekas di kepala mereka.

*******************************

"Eh Tor, elu serius mau keluar dari sekolah?" Tanya Jaya.

"Iyalah, ngepain gua bercanda," kata Toro dengan santainya sambil bermain PS dengan Obi.

"Kalian juga kenapa ada disini?" Tanya Obi melihat sebal ke arah Jaya, Tiara dan Suci yang datang ke rumah Toro tadi.

"Waktu di grup rame gara-gara masalah kalian, gua langsung cabut," kata Jaya dengan santainya.

Pewaris part 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang