"*Glek.. nggh.. *ugh.. *glek.."
Ribut yang berdiri di tempat tidur, menggenjot kontolnya di dalam mulut kakek Hasbi yang berbaring dengan kepala di tepian kasur.
Kakek Hasbi yang terasa lemas, hanya berbaring pasrah membiarkan Ribut menggenjot dan mengisi perutnya dengan pejunya.
"Nggh!! Ssshh.. enak sekali kek.." ucap Ribut pelan.
Ribut sedikit membungkuk lalu dia ikut mengisap kontol kakek Hasbi. Mata kakek Hasbi seketika kembali terbuka karna kontolnya di hisap oleh Ribut.
Ribut kembali bangkit, lalu dia mencabut kontolnya dari mulut kakek Hasbi dan kembali naik ke atas tempat tidur.
Kakek Hasbi yang terengah-engah sambil menelan Peju Ribut di mulutnya, melihat pria besar itu naik lalu dia berjongkok dan menduduki kontolnya.
Saat melihat kakek Hasbi hendak memegangnya, Ribut langsung menahannya.
"Kakek diem aja, biar aku aja yang gerak," kata Ribut sambil menurunkan tubuhnya.
"OOH!! SSSH!!! ENAK SEKALI NAK!!" Kata kakek Hasbi menggeliat kontolnya terjepit masuk ke dalam pantat Ribut.
Ribut memejamkan matanya sambil menggenjot tubuhnya.
"Apa.. kakek suka?" Tanya Ribut dengan nafas berat.
"Iya sayang.. kakek suka.. suka sekali emh.. sssh.. terus sayang.."
*********************************
"Jadi.. ini Abang kamu?" Tanya Ady.
"Hehe iya om. Ini bang Tria," kata Erlangga tersenyum memperkenalkan Tria di hadapan semua orang.
Karna sempat tertunda, Jonathan dan yang lainnya kembali datang mengunjungi Gama sekaligus bertemu dengan keluarganya.
Ady, Rendra dan Candra sama-sama terdiam mematung melihat Tria yang wajahnya di penuhi oleh plester luka.
"M-Maaf kalo penampilan saya kaya gini," kata Tria malu.
"Penampilan Abang kenapa?" Tanya Ady heran.
"Iya. Eh tapi emang mirip banget ga sih sama Paman? Namanya aja hampir mirip," kata Rendra.
Semua orang melirik ke arah Candra yang dari tadi hanya diam memperhatikan Tria dengan mata bergetar.
"Eh Jon.." bisik Tria saat mereka sedang santai.
"Hmm??"
"Pantat elu Gapapa? Sori, semalem gua kayanya brutal banget," kata Tria menunduk tidak enak.
"Oh aku gapapa, emang kenapa? Lagian aku suka ko. Mau lagi?" Tanya Jonathan tersenyum berseri.
"A-apa sih!! Jangan begitu dong. Ehem.." kata Tria malu.
"Gua pengen tau, sedekat apa sih si Tira ini sama ayahnya Gama?" Tanya Tria.
"Aku pernah denger bos Alfa cerita kalo bang Tira sama ayahnya tuan Joker itu sahabatan dari kecil banget, sampe akhirnya ayahnya tuan Joker yang tinggal sendirian tanpa orang tua, di anggap anak sama orang tuanya bang Tira," kata Jonathan.
"Teman dari kecil? Tapi yang gua liat agak beda," pikir Tria curiga.
"Kalo pengen tau lebih lanjut tentang Tira, gua harus kemana?" Tanya Tria.
"Kayanya robot tuan Joker bisa bantu abang," kata Jonathan menoleh ke arah Kuro yang berada di pangkuan Anna.
Tria menoleh lalu dia pun bangkit dan menghampiri Anna dan yang lainnya yang sedang berbincang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris part 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya.