"Wah.. maaf yah hahaha kami datang pas kalian lagi sibuk," kata Koci tertawa sambil menggaruk kepalanya karna merasa tidak enak pada Jonathan dan keluarganya.
"Hahaha tidak masalah.." ucap Jonathan sambil menghidangkan dua gelas sirup untuk Karin dan Koci.
Koci menoleh ke arah rumah di sebelah yang terlihat sedang di rapihkan oleh Jidan, Nanda, Gerald dan Galang.
"AAAH!! TOLOL! JANGAN KESITU!" Teriak Anggi.
"K-Kemana.. aku ga ngerti mainnya.." kata Erlangga panik.
"Elu juga jangan kesitu lah!!" Teriak Obi.
"Anggi.. bahasanya," tegur Koci.
"Iya maap," kata Anggi ketus.
Jonathan dan yang lainnya tersenyum melihat Erlangga bermain game di HP bersama Obi, Anggi, Jaya dan Toro.
"Anggi memang terkadang mulutnya kasar, tapi dia anak yang penurut," kata Koci.
"Hahaha benar. Selama dia tinggal disini juga dia rajin bantu beres-beres. Padahal kami tidak pernah minta," kata Jonathan.
"Oh iya!! Nanti gua pindah ke rumah sebelah. Mau ikut dekor kamar gua ga?" Tanya Erlangga girang.
"Belom juga jadi. Lagian emang itu jadi kamar elu sendiri," kata Toro.
"Ya.. ngga sih.." kata Erlangga murung.
"Sebenernya pengen di bikinin, tapi Erlangga kan takut nanti ada setan," ledek Jidan lewat sambil membawa adukan semen.
"A-AKU GA TAKUT SETAN!" Teriak Erlangga malu.
"Rumahnya keren yah. Tadinya keliatan serem tapi sekarang udah ngga," kata Toro memperhatikan rumah yang sedang di rapihkan itu.
"Mungkin keliatan serem karna ga ada yang urus," sahut Jaya.
"Aaaargh!! Tapi gua tetep kesel, kenapa kita semua di pisah sih!" Kata Obi kesal.
"Terpisah?" Tanya Jonathan yang tidak sengaja mendengarnya.
"Iya bang Jon. Karna murid sekolah kami banyak, jadi numpang nya juga di pisah. Erlangga bareng sama Anggi, aku sendiri, terus Obi sama Jaya," kata Toro.
"Memang sekolah kalian kenapa?" Tanya Karin.
"Itu Tante. Kemaren ada-"
"Angin kencang!!" Potong Erlangga menutup mulut Toro."Angin kencang?" Tanya mereka semua bersamaan.
"I-Iya.. jadi angin itu tau-tau dateng terus ancurin sekolah kami," kata Erlangga panik.
"Memangnya ada angin yang bisa ancurin bangunan?" Tanya Koci heran.
"Ada, tapi seharusnya itu angin yang besar sekali. Dan pastinya bisa terlihat dari sini, tapi tidak ada," kata Jonathan heran.
"Aku.. gatau. Pokoknya gitu deh! Sekolahnya lagi di benerin," Kata Erlangga.
Ketiga orang dewasa itu mengangguk lalu mereka kembali mengobrol.
"Erlangga! Apa sih!" Kata Toro kesal.
"Tolong.. masalah yang ini bang Jon sama yang lain ga boleh tau," kata Erlangga memohon.
"Emangnya kenapa?" Tanya Jaya.
"Aku ga bisa kasih alasannya, pokoknya tolong rahasiain yah," pinta Erlangga.
"Percuma ga sih kalo nyembunyiin sesuatu dari bang Jon?" Tanya Obi heran.
"Harusnya sih gitu.. tapi untuk sekarang jangan dulu, yah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris part 2
FanfictionCerita ini mengandung hubungan sesama jenis, bagi yang tidak nyaman mohon untuk tidak melanjutkannya.