You Belong With Me •HeeHoon• [HIATUS]

Thirty One

You Belong With Me
Lee Heeseung x Park Sunghoon

🥀

Sudah jam pulang sekolah jika Heeseung perkirakan untuk saat ini. Sejak tadi ia melihat Sunghoon yang tampak gelisah memandang ke arah pintu.

“Kalau nanti Karina sama Ryujin ngerasa jijik sama aneh waktu tau aku hamil gimana ya? Aku nggak mau jadi jauh sama mereka.” gumam Sunghoon sembari cemberut.

Sebenarnya ada rasa tidak siap dalam diri Sunghoon untuk memberitahukan berita kehamilannya kepada orang lain.

Heeseung menggenggam tangan Sunghoon dengan hangat, “Nggak mungkin sayang. Karina sama Ryujin itu baik kok. Kamu jangan kebanyakan overthinking dong! nggak baik buat badan kamu.”

Sunghoon menatap Heeseung dengan bibir bergetar, “Ma...maaf.” ujarnya.

Heeseung panik ketika setetes air mata Sunghoon mulai mengalir. Ia mendekap Sunghoon gemas.

“Lohh? Kok nangis!? Kamu masih nggak percaya sama omongan aku ya? Kamu tenang aja, Hoon. Karina sama Ryujin pasti nerima kamu kok!” bujuk Heeseung.

Tapi ia merasakan Sunghoon menggeleng di dalam pelukannya saat ini, “Bukan.”

“Terus?”

Sunghoon kembali berujar, “Kamu...hiks...kamu marah sama aku.” tangisnya.

Beri Heeseung kesabaran, Tuhan!

Pemuda Lee itu menghela nafas, “Ya Tuhan! Enggak,Cantik! Aku nggak marah. Aku cuma bilang jangan kebanyakan overthinking, nggak baik buat kesehatan.”

Sunghoon mendongak menatap Heeseung dengan matanya yang berair, “Be—beneran?”

Heeseung mengangguk sabar, “Ya beneran dong. Lagian aku nggak bisa marah sama kamu, Hoon.”

Sunghoon merasakan tangan hangat Heeseung mengusap jejak air matanya. Ia tersenyum kemudian.

“Hee...cium!” rengeknya.

Heeseung nyaris tertawa tapi juga mengernyitkan dahi. Sunghoon sejak hamil kenapa jadi seperti ini?

“Kok cium lagi? Tadi pagi waktu bangun 'kan udah?” tanya Heeseung.

Sunghoon cemberut, “Kamu nggak mau?”

Heeseung, “Nggak gitu. Tapi aku ngerasa aneh aja liat kamu jadi agresif gini. Biasanya diem doang.”

Setelahnya ia merih tengkuk Sunghoon dan membawanya ke ciuman yang lembut. Dirasakannya tangan Sunghoon mulai melingkari lehernya dan sesekali meremas rambutnya. Ia pun menggerakkan tangannya ke arah perut Sunghoon dan mengusapnya dengan sayang.

'Anak daddy, cepetan lahir ya? Jangan nyusahin mommy di dalem sana.' ujar Heeseung dalam hati.

Ia bingung tadi ingin memanggil dirinya sendiri dengan sebutan apa, nanti akan ia tanyakan pada Sunghoon.

Dirasakannya Sunghoon perlahan-lahan mulai bisa membalas ciuman miliknya. Dulu jika sedang bercumbu seperti ini, hanya Heeseung yang aktif dan Sunghoon hanya diam tak membalas.