You Belong With Me •HeeHoon• [HIATUS]

🍂 Fifty Seven

You Belong With Me
Lee Heeseung x Park Sunghoon

🥀

[IT'S TIME TO REVENGE FOR LEE'S]

Tertunda.

Sudah sebulan berlalu, keberangkatan Heeseung untuk mencari Sunghoon harus diurungkan.

Heeseung bertekad ingin menyelesaikan semua permasalahannya di sini dulu. Permasalahannya dengan keluarga Lee, keluarganya sendiri.

Hatinya sudah mati dan kehilangan respect pada anggota keluarganya. Ia merasa benar-benar kecewa, sakit hati dan dendam akibat perlakuan keluarganya kepada orang yang ia cintai dan anaknya.

Sampai saat ini, rasa getir dan nyeri senantiasa menyerang ulu hatinya kala ia mengingat cerita Jungkook bagaimana perut Sunghoon yang harus dipukul dengan keras.

"Bangsat!" kesalnya.

Jake, "Sabar, Hee! Kita juga bantuin lo. Tapi kayaknya keluarga lo rapet banget kalo nutupin apa-apa ya? Suwerr dahh! Ini keluarga lo gak pernah sekalipun kena kontroversi atau kasus-kasus gitu soalnya!" dengusnya.

Jay, "Terus kalo kayak gini cara kita buat ngehancurin pengaruh keluarga Lee gimana?"

Heeseung menumpukkan kepalanya diatas meja, "Gue juga bingung. Kalo di mansion, berkas-berkas yang kemungkinan ada kasusnya, itu udah pasti disimpen di ruangan Taehyung, kalo gak ya diruangan nenek! Gue gak bisa masuk sembarangan kesana."

Diam sesaat, "Apalagi hubungan gue ama keluarga Lee makin buruk kayak gini!" lanjut Heeseung.

Jake, "Emang di mansion gak ada cctv ya?"

Heeseung, "Ada! Tapi waktu kejadian itu tuh mati. Cctv nya lagi gak berfungsi. Aneh banget 'kan! Gue udah chek, tapi yang gak kerekam di cctv tuh cuma pas jam-jam sebelum tragedi Sunghoon ngilang itu aja!" kesalnya.

Jay melihat pinggiran mata Heeseung memerah, "Sabar, Seung. Tarik napas! Jangan nangis dulu!"

Heeseung terkekeh kecil, "Anjing lo!"

๑๑๑๑๑

Di sisi lain, Jaemin memijat bahu Jeno dengan pelan.

"Belum ketemu ya?" tanyanya dan hanya dibalas gelengan oleh sang dominan.

Jaemin, "Seenggaknya kita harus ungkap satu kasus keluarga Lee dulu, biar mereka kelimpungan dan nggak fokus nutupin masalah lainnya."

"Ehh! Bentar! Ini kita yang kebangetan lemotnya apa gimana ya!?" tiba-tiba Jaemin memekik.

Jeno melirik ke arah si submisive, "Apasih na?"

Jaemin, "Kita 'kan—eh nggak! Kamu 'kan punya Jungkook oppa sebagai saksi kunci!"

Jeno terdiam. Loh! Benar juga!

"Oh...iya ya!" gumamnya merasa konyol.

Jaemin tersenyum dengan sudut yang tajam, "Tapi gimana kalo jangan langsung dibawa ke jalur hukum dulu? Maksudnya kita besar-besarin dulu masalahnya, sampe nanti nyebar satu negara!"