Thirty Three

2.3K 230 62
                                    

You Belong With Me
Lee Heeseung x Park Sunghoon

🥀

Jake memandang heran kepada Jay dan Heeseung yang baru masuk ke dalam kamar Sunghoon pukul 2 dini hari.

Matanya ia kedipkan beberapa kali agar bisa melihat jelas ekspresi kosong di kedua lelaki yang baru masuk itu.

“Jay? Hee? Kok lo pada baru balik jam segini? Gue sampe ketiduran tadi. Abis dari mana lo pada?” tanya Jake pelan, ia tidak ingin membangunkan Sunghoon.

Tak ada jawaban. Heeseung hanya diam berjalan menuju Sunghoon, lalu duduk di dekat brankar pemuda Park itu.

Jake semakin tidak mengerti. Ia berpikir bahwa kedua lelaki itu habis singgah ke club malam sejenak dan mabuk-mabukan. Tapi tak ada aroma alkohol dari keduanya.

“Jay—”

“Diem dulu, Jake. Nanti gue kasih tau.” potong Jay.

Akhirnya mau tak mau Jake hanya menggedikkan bahunya dan berjalan ke sofa untuk lanjut tidur.

Tinggal Heeseung dan Jay yang masih betah untuk membuka kelopak matanya.

“Nggak ada pilihan atau kemungkinan lain ya?” suara Jay menggema pelan di tengah keheningan malam itu.

Iya! Tadi setelah adegan rooftop, Heeseung dengan putus asa menceritakan semua yang dokter Christopher katakan tentang kondisi Sunghoon. Maka dari itu, sejak tadi Jay ikut terdiam.

Apa? Apa yang bisa ia bantu?

Bahkan melihat Heeseung menangis saja ia juga ikut menangis. Jay berpikir bahwa jika ia berada di posisi Heeseung, mungkin Jay akan langsung mengakhiri hidupnya ketika ia keluar dari ruangan dokter Christopher.

Jay memandangi sosok Heeseung yang hanya menunduk, menempelkan dahinya di tangan Sunghoon yang sedang ia pegang.

“Seung. Lo boleh sedih, lo boleh nangis, lo boleh kecewa ataupun sakit hati. Tapi gue minta tolong—tolong jangan ngelakuin hal kayak tadi. Gue mohon sebagai sahabat lo dari kecil. Gue udah tau lo orang yang kayak gimana, Seung. Tapi nggak pernah sekalipun gue ngeliat lo kayak tadi. Lo boleh sedih tapi jangan putus asa.” ujar Jay.

Heeseung mengangkat kepalanya dan memandang Jay sejenak, “Gue nggak bisa mikir apa-apa lagi, Jay. Sejak gue suka—sejak gue cinta ama Sunghoon, hidup gue udah berpusat di Sunghoon aja.” ujar pemuda itu kemudian.

“Dan gue dapet kabar kayak tadi...lo bayangin aja gimana sakit hatinya gue. Anak pertama gue Jay, anak usaha keras gue sama Sunghoon gara-gara gue nggak terima kalo Sunghoon dibilang nggak bisa ngasih keturunan! Dan nggak mungkin gue korbanin dia. Gue nggak mau kehilangan salah satu dari mereka, makanya gue cuma bisa mikir kalo gue aja yang pergi.” sambung Heeseung.

Jay, “Sama kayak lo nggak bisa kehilangan mereka berdua, Seung. Gue juga nggak rela lo pergi. Lo masih punya temen-temen lo disini, Seung. Lo juga masih punya Sunghoon yang cinta banget ama lo. Bukan waktunya lo nyerah, ok?”

Heeseung diam. Jay melanjutkan lagi.

“Besok Sunghoon masih ada pemeriksaan lainnya 'kan? Kita tunggu aja hasil pemeriksaan intensif itu.”

You Belong With Me •HeeHoon• [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang