You Belong With Me •HeeHoon• [HIATUS]

Thirty Five

You Belong With Me
Lee Heeseung x Park Sunghoon

🥀

Hari senin tiba. Sejak tadi Heeseung hanya duduk dengan gusar di bangkunya. Ia melihat arloji di tangannya, menunjukkan pukul 08.05.

Sudah dimulai. Pikir Heeseung.

Apa? Yap! Benar! Operasi Sunghoon.

Perkataan “Dibawah 50 persen” itu membuat Heeseung menjadi tidak tenang. Ponselnya saat ini sedang dikumpulkan di meja guru untuk prosedur ujian.

Hanya Jake dan Karina yang menunggui Sunghoon seorang diri disana. Ia harus benar-benar berterima kasih kepada keduanya nanti.

Pelajaran pertama adalah olahraga. Heeseung tak perlu berpikir untuk ini. Tidak terlalu penting juga untuk daftar nilainya nanti.

Ujian dimulai pukul 07.45 dan dalam waktu 30 menit, Heeseung berhasil menjadi siswa pertama yang keluar dari ruang ujian. Dengan cepat ia meminta ponselnya dan berlari menjauhi ruang ujian.

Tutttt...

“Haloo, Heeseung?”

“Rin! Gimana disana? Sunghoon baik-baik aja 'kan?”

“Lo udah selesai, Seung?” Kali ini suara Jake yang terdengar di ponselnya.

“Jake! Sunghoon! Gimana!?”

“Masih jalan operasinya. Daritadi juga nggak ada kondisi darurat.”

Heeseung menghela nafas panjang. Syukurlah.

“Thanks Jake, Rin. Gue bakal secepetnya ngerjain soal ntar gue langsung kesana.”

“Hee! Bawain jawabannya dong!” rengek Jake di seberang telfon.

“Iya Heeseung! Terutama kimia!” Karina juga ikut menyahut.

Heeseung terkekeh, “Ntar gue bawain yang kimia, kalo pelajaran olahraga lo sambil merem juga bisa ngejawab! Yang penting kalo ada apa-apa disana langsung telfon gue.”

“Sekalipun kamu masih ngerjain ujian?" Tanya Karina.

Heeseung sempat terdiam.

“Ya! Sekalipun gue masih ngerjain ujian! Intinya kalo ada apa-apa sama Sunghoon langsung telfon aja. Data gue masih nyala selama hp dikumpulin!”

Setelahnya sambungan keduanya terputus. Bersamaan dengan habisnya waktu pengerjaan untuk pelajaran olahraga. Ada break sekitar 30 menit, Jay mendatangi Heeseung.

“Gak kekantin?” tanya Jay. Heeseung menggeleng malas.

“Sunghoon baik 'kan?" Sekali lagi Jay bertanya.

Heeseung tersenyum, “Kata Jake sama Karina operasinya masih jalan. Tapi syukur aja nggak ada kondisi darurat.”

Jay mengangguk-angguk, ia menepuk bahu Heeseung, “Yang semangat, Seung! Jangan sia-siain perjuangan Sunghoon yang udah kayak gini. Dia bahkan rela ngapain aja asal bayi lo sama dia selamat. Gue beneran bakal bikin wajah ganteng lo itu hancur—kalo sampe lo berani nyoba bundir lagi!”