Forty Three

2.1K 174 46
                                    

You Belong With Me
Lee Heeseung x Park Sunghoon

🥀

Time skip~

Memasuki bulan kedelapan, perut Sunghoon jauh lebih besar dari sebelumnya. Heeseung juga semakin overprotektif pada 'istrinya' itu. Kalau Sunghoon sih senang-senang saja.

“Hee! Kebiasaan kamu tuh! Bilangnya cuma 30 menit, 5 menit, 10 menit—tapi keterusan sampe berjam-jam!” rengek Sunghoon.

Heeseung melepas kacamatanya. Memijat pelan pelipisnya dan berbalik menghadap sang istri.

“Ya mau gimana, Hoon? Aku bahkan sampe nekat ambil kuliah online karena sibuk ngurusin perusahaan. Kamu tau papa aku sikapnya kayak gimana. Dia sengaja ngeresmiin aku jadi CEO disana biar aku sibuk terus kayak gini.” jelas Heeseung.

Sunghoon merengut.

“Sayang...jangan gitu lagi dong. Aku beneran lagi capek, Hoon. Tugas kuliah aku numpuk banget! Belum lagi rapat sana-sini. Aku gak mungkin juga mau ngajak kamu keluar ke perusahaan terus-terusan, bisa sakit kamu nanti. Inget, Hoon. Kurang sebulan lagi—kita bisa ngeliat adek. Aku mohon jaga kesehatan kamu ya?” lanjut Heeseung.

Tampaknya Sunghoon mulai merenung. Bibir nyonya muda Lee itu terlipat lucu. Pipinya sedikit menggembung.

“Hoon! Sini deh!” pekik Heeseung.

Sunghoon mengedipkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya bangkit menuju Heeseung dengan sedikit tertatih, kesusahan karena perut besarnya.

Ia langsung duduk dipangkuan Heeseung.

“A—argh! Pelan-pelan, Hoon kalo duduk!” gerutu Heeseung.

Sunghoon, “Ihh! Kenapa?”

“Berat, cantik.” jawab Heeseung spontan. Namun sepertinya Heeseung salah bicara.

Mata Sunghoon tampak berkaca-kaca, “Loh, loh! Hoon? Kenapa? Ada yang sakit ya? Makanya hati-hati kalo duduk. Ya Tuhan!”

Sunghoon menampik kasar tangan Heeseung yang hendak mengusap wajahnya. Heeseung mengernyit heran.

“Aku gendut ya? Aku nggak kayak dulu lagi? Kamu udah gak suka sama aku kalo kayak gini!?” rengek Sunghoon.

Oh! Heeseung paham sekarang!

“Hah? Siapa yang ngomong gitu, Hoon!?” balas Heeseung.

Sunghoon, “Kamu! Tadi kamu bilang aku berat! Berarti aku gendut 'kan? Pasti jelek ya sekarang? Jangan-jangan kamu kalo lagi rapat di perusahaan juga sekalian cari cewek yang cantik terus ramping gitu kan?” tuduh lelaki itu.

Heeseung menghela nafas. Sabar! Orang hamil memang seperti ini! Sabar!

Awas saja! Jika nanti anaknya sudah lahir, tidak akan ia lepaskan Sunghoon! Seharian akan Heeseung buat Sunghoon terus menjerit dan mendesah! Peduli setan!

“Ya Tuhan...aku nggak tau harus ngomong gimana lagi.” gumam Heeseung.

Lelaki itu memeluk erat pinggang Sunghoon. Ia kecup berkali-kali perut yang membesar itu.

You Belong With Me •HeeHoon• [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang