03

32.1K 1K 83
                                    

HAPPY READING 🐰

Weekend merupakan hari yang ditunggu tunggu oleh arlo karna dirinya bisa tidur hingga siang, tengah asik tidur ponselnya bergetar dan terus bergetar sehingga membuat dirinya kesal dan mau tak mau mengangkat telfon itu tanpa melihat nama si penelpon terlebih dahulu.

"Hallo", sambut arlo dengan mengegas.

"Udah siang, bangun. Katanya minta di bangunin", balas si penelpon dengan mengegas.

Arlo menjauhkan ponselnya dari telinga dan melihat nama si penelpon yang ia beri nama My Tisa 🌻

"Eh, sayang. Iya ini udah bangun kok, aku mandi dulu ya, kamu udah mandi belum? Kalau belum mandi ayo mandi bareng aku", ucap arlo.

PIP, trisha langsung memutuskan sambungan telfon nya dari si mesum arlo, sedangkan arlo yang masih di atas ranjang hanya tertawa dan melanjutkan tidurnya, padahal semalam ia meminta Trisha untuk membangunkan nya karna ia ingin membereskan barang barangnya.

Di lain sisi, seluruh keluarga nya tengah makan siang tanpa kehadirannya di tengah tengah mereka. Dengan gelisah, Aideen selalu melihat kamar Abang nya yang pintu nya belum juga terbuka sedari tadi.

"Kenapa sih den, pala kamu aku tonjok ya. Dari tadi gak bisa diem", ucap Aileen yang gerah melihat aideen.

"Kakak", tegur Aya.

"Dari tadi loh ma, gak bisa diem banget. Lagi makan juga", balas Aileen.

"Dih, kok lu yang sewot"? Tanya Aideen.

"Abang iden, omongan nya", tegur aya lagi pada aideen.

Aileen dan Aideen langsung terdiam ketika suara pintu kamar arlo terbuka dan menampilkan Abang nya yang keluar dari kamar sambil memakai baju dan berjalan ke arah meja makan.

"Morning", sapa arlo sambil menarik kursi lalu duduk.

"Ini sudah siang Abang alo, bukan morning lagi", ucap cio.

"Oh sudah siang ya, Abang alo kirain masih morning", balas arlo.

"Bro, tolong ayam goreng nya dong", ucap arlo pada ayah nya sambil menyodorkan piring yang sudah berisi nasi.

Pras yang tak ingin berdebat pun langsung meletakan ayam goreng yang di pinta arlo di atas nasinya, arlo mengucapkan terima kasih dan memakan makanannya sambil bercanda dengan cio. Aideen yang melihat sang Abang hanya perduli dengan cio pun langsung menyudahi makan nya yang masih banyak dan pergi dari sana.

"Cemburu pasti", ucap Aileen.

"Hm? Cemburu kenapa"? Tanya Aya.

"Abang selalu main sama cio, tapi gak pernah mau main sama iden lagi", jawab Aileen kemudian menyusul kembarannya.

Aya mengangguk kan kepalanya dan beralih menatap putra sulung nya.

"Habis makan susulin iden ya bang", ucap Aya.

"Yes mom".

Arlo pun melanjutkan makannya hingga nasi di piring nya habis, setelah itu dirinya menyusul aideen yang berada di rumah belakang.

Sesampainya di rumah belakang, arlo menghampiri Aideen yang tengah berbincang bersama Aileen dan Trisha. Arlo langsung menggendong Aideen dan membawa nya pergi dari sana.

"Apaan sih bang, turunin iden", ucap aideen.

Arlo menurun kan Aideen setelah mereka sampai di depan teras.

"Kenapa tadi langsung pergi? Padahal belum selesai makan kan"? Tanya arlo.

"Gpp".

"Marah sama Abang"?

POSESIF ARLO [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang