42

11.6K 605 72
                                    

HAPPY READING 🐰

11:25 WIB.

Aideen yang menginap di rumah teman kuliah nya pun baru pulang siang hari karena mereka tidak ada kelas untuk hari ini.

"Assalamualaikum" ucap aideen yang memasuki rumahnya.

"Waalaikumsalam" jawab semua orang yang berada di dalam rumah.

Aideen tersenyum ketika istri dan anak anak Abang nya berada di rumah nya, karna mereka sudah lama tak bermain dan menginap di sini.

"Uncle" teriak citra yang berlari memeluk uncle nya.

Aideen membuka lebar lebar kedua tangannya dan menyambut pelukan dari citra.

"Mbak kangen sama, uncle" ucap citra.

"Uncle juga kangen sama mbak" balas aideen.

Setelah puas berpelukan, citra melepaskan pelukannya dan mendongak melihat aideen yang sangat tinggi.

"Uncle dari mana?"

"Nginep di rumah temen uncle" jawab Aideen.

Aideen yang tak sengaja melihat lebam di tangan keponakan nya Oun langsung menyentuh lebam itu dan bertanya kenapa ada lebam di tangan citra.

"Di gebukin sama temen uncle cio, uncle" jawab Gerald.

Aideen menatap wajah citra yang sekarang sudah menunduk melihat lantai.

"Bener?" Tanya Aideen pada citra.

"Bener, uncle" jawab gerald lagi yang membuat cio kesal.

"Kamu diem, Gege. Uncle iden tidak bertanya sama kamu" ucap cio.

"Oke, uncle kartun" jawab Gerald.

"Heh! Uncle cio, adek" tegur Trisha.

"Iya mommy, tapi uncle cio itu kalau ngomong kayak kartun yang sering adek nonton di YouTube" balas Gerald.

Cio memandang datar ke arah Gerald dan berdiri menghampiri keponakan yang sering mengejek nya itu, lalu..

Tuk

Tuk

Tuk

Cio mengetuk kepala Gerald tiga kali yang membuat Gerald kelojotan menerima serangan di kepalanya.

"Aduuuh, opa. Uncle cio jahat" adu Gerald pada opa nya.

"Kalian kalau ketemu berantem terus, pusing opa" jawab Pras.

Trisha mengusap kepala anak nya dan meminta maaf kepada cio karna perkataan Gerald yang tidak pernah di filter kalau berbicara, cio hanya mengangguk dan tersenyum malu ketika Trisha berbicara kepada nya.

"Kenapa uncle senyum senyum? Adek bilangin Daddy ya kalau uncle genit sama mommy" ucap Gerald.

"Ya ampun, udah dong dek. Cari ribut terus deh sama uncle nya" balas Trisha.

Gerald diam dan memandang wajah cio sambil memutar kedua mata nya dengan malas, Pras menggelengkan kepalanya ketika melihat cucu laki laki nya yang sangat mirip dengan arlo saat arlo masih kecil.

Aideen yang sedari tadi hanya diam melihat perdebatan adik dan keponakannya, kini membawa citra ke depan teras untuk menanyakan lebih lanjut soal lebam yang ada di tangannya.

Sampai di depan teras, Aideen menyuruh citra untuk duduk di kursi dan dirinya duduk di sebelah citra.

"Ceritain semuanya" ucap aideen.

"Waktu itu hari Jumat, mbak mau pergi ke kantin terus di cegat sama kakak kelas mbak dan mbak di bawa ke belakang sekolah" ucap citra.

"Kerudung mbak di tarik, terus mbak di dorong sampai mbak jatuh. Waktu mbak udah jatuh tangan mbak di cubit sama di pukul, punggung mbak di tendang dan paha mbak di injak sama tiga orang. Mbak selalu di pukul selama seminggu ini karna mereka bilang mbak gak pantes untuk pergi dan pulang sekolah naik mobil, mbak gak cocok jadi orang kaya, mbak selalu cocok untuk jadi anak jalanan" sambung citra dengan wajah biasa nya.

POSESIF ARLO [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang