47

12.5K 624 66
                                    

HAPPY READING 🐰

Setelah mengetahui semuanya, arlo menuju kamar kedua orang tua nya untuk membahas tentang kepindahan Aileen yang akan di bawa Jamal.

Tok

Tok

Tok

"Ma, ini Abang" ucap arlo dari luar kamar.

Ceklek..

Pintu terbuka dan tampak lah wajah Pras yang sangat kusut, arlo tersenyum dan langsung memeluk tubuh pria yang selalu ia jahili itu.

"Strong, man" ucap arlo.

Setelah mengucapkan itu, arlo mengajak ayah nya untuk masuk ke dalam kamar.

"Jangan nangis lagi, ma" ucap arlo ketika melihat ibu nya sedang menangis.

Arlo menghampiri sang ibu yang tengah duduk di sofa dan memeluk nya dari samping.

"Hiks.. Hikss.. kenapa kita jadi kayak gini, bang? Apa kurang ya kasih sayang yang udah mama sama papa kasi ke kalian?"

"No! Lebih dari cukup kasih sayang yang udah mama sama papa kasi ke kamu, cuma kamu aja yang gak tau bersyukur" jawab arlo.

"Sakit, bang. Hancur banget hati mama liat Aileen dan kalian yang kayak gini"

"Udah ya, mama gak boleh nangis lagi. Udah berapa kali Abang bilang kalau Abang gak suka liat mama nangis"

Arlo melepaskan pelukannya dan mengusap air mata ibunya yang masih sesegukan.

"Mama Aya nya arlo jelek kalau nangis" ucap arlo.

Aya sedikit tersenyum dan mencubit lengan anak nya.

"Abang mau ngomong sesuatu, tapi mama gak boleh nangis. Kalau nangis Abang gak mau kesini lagi" Aya menganggukkan kepala nya dan menunggu apa yang akan di bicarakan oleh anak nya.

"Besok pagi Jamal mau bawa ilen pindah"

Pras dan Aya terdiam dan saling menatap satu sama lain.

"Aileen udah jadi istri Jamal, ma, pa. Sudah seharusnya seorang istri mengikuti suaminya kemana pun suaminya pergi"

"Iya, mama tau bang, mama juga paham. Dan mama gak akan ngelarang Jamal walaupun ini berat buat mama"

"Apa gak bisa ilen tinggal disini aja, bang? Ilen anak perempuan papa satu satu nya, papa belum pernah pisah sama dia" ucap Pras yang kini mulai menangis.

"Pa, Jamal sekarang udah berhak atas Aileen. Dia udah jadi suami Aileen dan Aileen udah jadi tanggung jawab dia sekarang" balas arlo.

"Abang tau ini gak mudah buat kita semua, tapi biarin jamal dan Aileen hidup berdua dan menjalani semuanya berdua. Kita bisa ke tempat Aileen nanti kalau kita semua sudah berdamai dengan hati kita masing masing' sambung arlo.

Pras menangis dan tak tau lagi harus berbuat apa untuk putri satu satu nya, aileen adalah anak yang sering bermanja dengan nya, jika Aileen pergi, siapa yang akan merengek meminta ini itu kepada nya? Siapa yang akan mengadu jika di marahi oleh Abang dan kembarannya? Pras tak sanggup, sungguh dirinya tak sanggup.

Arlo bangun dari duduk nya dan menghampiri sang ayah yang tengah menangis sesegukan lalu memeluknya.

"Nanti kita ke tempat Aileen ya, pa" bujuk arlo.

Pras mengatur nafasnya dan akhirnya ia pun mengangguk setuju dengan kepindahan Aileen dari rumah besar nya.

Arlo menghela nafas lega ketika kedua orang tua nya setuju.

POSESIF ARLO [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang