55

33.4K 742 101
                                    

HAPPY READING 🐰

Kini citra sudah pulang ke rumah nya dengan di antar Gita yang hanya mengantarkan nya sampai pintu pagar rumah citra, setelah melihat citra masuk ke dalam rumah nya, gita melambaikan satu tangannya lalu pulang ke rumahnya.

Kedua orang tua dan adik nya tengah duduk dan berbaring di depan ruang menonton tv sambil bercanda.

"Mbak, pulang!" Seru citra

Ketiga orang itu menoleh dan melihat citra pulang dengan wajah cerianya, citra menghampiri ketiga nya dan ikut bergabung di tengah tengah ibu dan ayah nya.

"Bagus banget jam segini anak gadis mommy baru pulang" ucap Trisha

Citra hanya menyengir dan memeluk tubuh ibunya.

"Mbak tadi main sama kak Gita di kamar nya, mommy. Kak Gita baik banget mau ngajarin mbak matematika kalau mbak main ke rumah nya"

"Klasik banget alasan kamu, mbak. Bilang aja mau ketemu bang Liam terus" ucap Gerald

Arlo dan Trisha langsung menoleh ke arah anak nya yang sudah memandangi sang kakak dengan wajah julid nya.

"Apa sih, dek. Mana ada mbak mau ketemu sama Liam" balas citra tak terima

"Heleh, mata mbak gak bisa boong"

"Adek, kok kamu kayak orang tua sih"? Tanya arlo

"Umur kamu baru enam tahun, jangan ngomong kata kata yang belum seusia kamu ucapin" sambung arlo

"Salaaah lagi" balas Gerald yang kini berbaring sambil berguling ke sana ke mari di atas karpet

Arlo kini beralih menatap anak perempuannya yang sudah berwajah kesal karna ucapan dari sang adik.

"Bener mbak ke sana mau ketemu, Liam?"

"Enggak, Daddy. Kenapa sih nuduh mbak yang enggak enggak" ucap citra dengan nada tinggi nya

"Mbak, Daddy kan cuma nanya, kenapa gitu jawab nya" balas Trisha dengan lembut

Citra langsung menundukkan kepala nya dan memainkan jari jarinya sendiri.

"Maaf, Daddy"

Arlo duduk dari berbaring nya dan mengangkat dagu sang anak agar melihatnya.

"Lain kali gak boleh gitu ya ngomong sama orang tua, dosa" ucap arlo

Citra langsung memeluk ayah nya dan meminta maaf lalu menangis, takut takut sang ayah akan mengembalikannya ke jalanan akibat mulut nya yang sudah lancang menggunakan nada tinggi, padahal arlo dan Trisha tak pernah ada niat untuk mengembalikannya ke jalanan.

"Kenapa nangis? Daddy gak marah loh"

"Maaf, Daddy. Mbak gak sengaja"

"Gak papa, sayang. Udah ya gak boleh nangis, nanti di ledekin sama adek"

Citra mengangguk kan kepalanya dan menghapus air matanya lalu menarik dirinya dari dekapan sang ayah.

"Miif, diddy. Mbik gik singiji" ejek Gerald

"Daddy" rengek citra

"Adek, suka banget sih usil sama mbak nya" tegur Trisha

"Sekali sekali belain adek napa, mom? Mbak mulu"

Trisha tersenyum dan menyuruh anak laki laki nya untuk duduk di pangkuannya, Gerald menurut dan duduk di pangkuan sang ibu dan Trisha langsung memeluk nya.

"Adek cemburu?" Tanya Trisha

"Enggak kok, mom. Cuma bercanda, adek seneng mommy selalu belain mbak"

"Kenapa gitu?"

POSESIF ARLO [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang