06

30.3K 1K 102
                                    

HAPPY READING 🐰

Setelah mendengar ucapan sang ibu, arlo segera menemui Trisha di rumah belakang, Tampak Trisha tengah duduk di teras dengan melamun.

"Hey", sapa arlo kemudian duduk di samping Trisha.

Lamunan Trisha buyar dan ia memandang arlo dengan tatapan yang susah di artikan, arlo yang melihat tatapan Trisha itu langsung menyentil dahi Trisha dengan kencang.

Pletak..

"Awhh, sakit tau", ucap Trisha sembari mengelus dahi nya.

"Natap nya gak usah gitu juga kali".

Trisha tak membalas kata kata arlo, dirinya sibuk mengusap dahinya yang terasa sakit. Arlo bergeser mendekati Trisha dan memeluk tubuh pendek itu kemudian mengecup dahi Trisha yang ia sentil tadi. Trisha membulatkan matanya dan mencoba melepaskan dirinya dari pelukan Arlo, namun dekapan itu terlalu kuat dan Trisha tak bisa bergerak untuk melawan.

"Lepas ih, nanti ada yang liat", ucap Trisha.

"Maaf sayang", balas arlo yang menumpukan dagu nya di kepala Trisha.

Trisha terdiam dengan perasaan yang bercampur aduk, arlo melepaskan Trisha dari pelukan nya dan menangkup wajah Trisha dengan kedua telapak tangan nya yang besar.

"Bilang sama aku sekarang kalau kamu sayang dan cinta sama aku, aku gak akan nunggu lagi kalau kamu masih diam", sambung arlo.

"A-aku, aku sayang sama kamu, ci-cinta juga sama kamu", ucap Trisha yang gugup setengah mati.

Mendengar balasan Trisha yang ia tunggu selama tujuh tahun ini, seketika arlo langsung memeluk tubuh Trisha dan menangis di pelukan wanita yang sekarang menjadi kekasihnya itu. Arlo menangis tersedu sedu karna terlalu bahagia.

"Iuhhh, laki kok nangis", ucap Aileen yang sedari tadi berada di gazebo dan melihat interaksi Abang nya dan Trisha.

Trisha yang terkejut pun langsung melepaskan pelukan arlo dari tubuhnya, ia tak ingin menodai mata anak kecil dengan hal hal yang belum sepantasnya di lihat anak kecil. Arlo menatap tajam adik perempuan nya dengan tatapan permusuhan.

"Hahaha, tatapan Abang gak ngeri tuh, karna mata Abang bengkak karna nangis. Ahahahaha", ucap Aileen lagi yang kemudian meninggalkan arlo dan Trisha di sana.

"Bocah kampret", gumam arlo dengan nada kesal.

Plak, Trisha menampar bibir arlo ketika pria itu mengucapkan kata yang tak bagus.

"Aaa kenapa di tampar ayang, sakit", rengek arlo.

"Mending kamu diem, geli tau", balas Trisha.

Arlo tak mendengar ucapan Trisha barusan, ia kembali memeluk tubuh Trisha semakin erat dan menghujani wajah cantik itu dengan ciumannya.

"Arlo jangan kayak gini ih, nanti ada yang liat, aku malu".

CUP.. CUP.. CUP

"Eohhh, gak tau malu banget", ucap Pras yang sedang berjalan ke arah Arlo dan Trisha.

Sedangkan Aya sudah menampilkan wajah macan betina yang ingin memakan mangsanya, arlo yang melihat itu langsung bersembunyi di balik tubuh kecil Trisha sambil melafazkan ayat kursi.

"Kesini atau mama yang geret paksa kamu", ucap Aya.

Arlo masih diam dan terus melafazkan ayat Ayat pendek yang ia hafal.

"Arlo Dante Wiyoko".

"Siap ma", ucap arlo yang sudah berdiri tegak di belakang Trisha yang masih duduk dan menundukkan kepalanya.

POSESIF ARLO [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang