38

13.3K 629 46
                                    

HAPPY READING 🐰

Sesampainya di rumah sakit, arlo memarkirkan mobil nya dengan asal dan langsung turun dari mobilnya.

Arlo berlari secepat mungkin ke arah UGD dan melihat jika ibu nya tengah menunggu di depan ruangan tersebut.

"Mama, gimana papa ma?"

Aya yang tengah menunduk pun langsung mendongak kan kepalanya ketika suara anak sulung nya menginterupsi telinga nya.

"Masih perduli kamu sama papa kamu?" Tanya Aya.

"Ma"

"Cukup arlo, kamu kalo ini bener bener keterlaluan. Kamu menganggap serius omongan aideen yang masih kecil dan gak perduli dengan tangisan papa kamu yang gak mau kamu pergi ke luar negri"

"Semoga kali ini kamu puas dengan perbuatan kamu" sambung Aya yang menjauh dari anak nya.

Arlo yang mendengar ucapan dingin dari ibunya yang tak pernah berbicara seperti itu, seketika tubuh nya menjadi panas dingin.

Baru ingin menghampiri ibu nya, seorang dokter memanggil keluarga dari Pras untuk mengatakan sesuatu.

"Saya istri nya dok, gimana keadaan suami saya?"

"Alhamdulilah, suami ibuk tidak apa apa, tekanan darah tinggi nya naik karna banyak pikiran, tapi bapak harus di rawat selama beberapa hari sampai semua nya normal" jawab dokter yang bernama Dika.

Aya mengangguk kan kepala nya dan masuk ke dalam ruang UGD untuk melihat suaminya dan di ikuti arlo dari belakang.

Pras sudah di pasangi infus dan tersenyum ketika sang istri datang menghampirinya.

"Hiks.. Hiks.. papa nakutin tau gak" tangis Aya yang sudah berada di samping suaminya.

"Maaf ya udah buat mama khawatir, papa gak apa apa kok"

"Gak apa apa gimana? Tensi papa naik tau gak, ngapain sih sampai banyak pikiran? Gak usah mikirin orang yang sama sekali gak mikirin papa" balas Aya yang menyindir anak nya.

"Iya iya sayang, jangan marah marah, kita lagi di rumah sakit"

"Hm"

"Pa___

"Maaf buk, kita pindah ke ruang inap dulu ya" ucap suster yang memotong ucapan arlo.

"Iya sus"

Suster tersebut membantu Pras menaiki kursi roda dan mendorong nya menuju ruang rawat inap yang akan di tempati Pras beberapa hari kedepan.

Sesampainya di ruang VIP yang Pras inginkan, Pras langsung di baringkan di atas ranjang kemudian suster tersebut pun langsung keluar dengan mendorong kursi roda nya.

"Istirahat pa, gak boleh banyak pikiran. Masih ada mama sama kembar dan cio yang masih perduli sama papa" sindir Aya lagi.

Pras melirik ke arah anak nya yang masih setia berdiri di ujung kaki nya dengan wajah yang menunduk.

"Arlo" panggil Pras.

Arlo mendongak kan kepala nya dan melihat wajah pucat sang ayah, seumur hidup nya, baru kali ini dirinya melihat ayah nya masuk rumah sakit dan wajah nya sangat pucat.

"Walaupun kamu gak perlu izin dari papa, papa izinin kamu pindah ke luar negri bersama istri dan anak anak kamu" ucap Pras.

"Pa"

"Kamu boleh pulang, papa mau istirahat" balas Pras.

Arlo menggelengkan kepalanya dengan ribut, ia menghampiri ayah nya dan meminta maaf karna perbuatan nya ini sangat salah. Dirinya hanya tak ingin jika adik dan anak perempuannya sampai bersatu walaupun mereka tidak ada hubungan darah sedikitpun.

POSESIF ARLO [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang