HAPPY READING 🐰
Hari ini arlo berangkat bekerja sendirian karna dirinya sudah pindah ke apartement kemarin sore, ia menyetir mobilnya dengan santai karna tempat tinggal nya sangat dekat dengan perusahaan nya.
Arlo tak membalas pesan dan mengangkat telfon dari Trisha sejak kemarin, ia sangat tak mengerti dengan wanita itu yang selalu membuat hatinya bahagia dan kecewa.
Sesampainya di kantor, arlo langsung memarkirkan mobilnya dan berjalan menuju lift untuk ke ruangan meeting yang berada di lantai 30. Dirinya akan mengadakan rapat dengan perusahaan IT lainnya.
Ting, pintu lift terbuka dan arlo sudah sampai di lantai 30 yang masih sepi. Ia masuk ke dalam ruangan yang sudah ada Trisha di dalamnya yang sedang menyiapkan semua bahan untuk mereka meeting nanti.
"Pagi pak", sapa trisha sembari tersenyum.
"Pagi", balas arlo dengan wajah datarnya.
Arlo duduk di kursinya dan membaca sedikit bahan yang akan ia bahas di meeting nya nanti, setelah setengah jam perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan nya pun telah tiba dan Trisha langsung mempersilahkan mereka untuk masuk.
Arlo berdiri dan menyambut dengan senyuman, mata arlo terpaku pada seorang wanita yang sudah lama tak ia jumpai, wanita itu berjalan ke arahnya dan mereka saling berjabatan tangan.
"Senang bertemu kamu lagi", ucap seorang wanita yang pernah ada di kehidupan arlo dulu.
Setelah mengatakan itu, wanita tersebut duduk dan langsung di kursi yang sudah disediakan. Wanita itu tak lepas dari pandangan mata arlo yang sedari tadi mengunci matanya untuk menatap sang wanita.
Trisha yang memang sudah mengenal wanita itu pun menjadi tak senang dan cemburu ketika arlo menatap nya dengan tatapan seperti itu.
Meeting pun di mulai dengan sangat lancar dan arlo menyetujui kerja sama mereka, setelah selesai mereka pun langsung bergantian dan saling berjabat tangan atas kerja sama mereka nantinya.
"Bisa bicara sebentar"? Tanya Rengganis selaku wanita yang sedari tadi di tatap oleh arlo.
"Hm".
"Kamu boleh keluar", ucap arlo pada Trisha yang masih berada di dalam ruangan meeting tersebut.
Tanpa kata lagi, Trisha langsung keluar dengan wajah masam nya dan menutup pintu ruangan itu dengan sangat kencang sehingga membuat arlo dan rengganis terlonjak kaget.
"Duduk", ucap arlo.
Rengganis mengangguk kan kepala nya dan menarik kursi di depannya lalu duduk menghadap arlo, arlo sudah banyak berubah sekarang di mata Rengganis, dia semakin tampan, tegas dan sangat terlihat dewasa.
Tak salah jika dirinya selalu menyukai dan mencintai arlo, tapi perasaan nya tak pernah terbalaskan.
"Kamu sudah menikah"? Tanya Rengganis.
"Belum, kamu"?
"Belum juga", jawab Rengganis sembari tersenyum.
Arlo mengangguk kan kepala nya dan mengetuk ngetuk jarinya di atas meja, kemudian ia mengeluarkan ponselnya dan memberikan nya kepada Rengganis.
Rengganis mengerutkan dahinya ketika arlo mengulurkan ponsel nya di hadapannya.
"Ketik nomor kamu", ucap arlo.
Rengganis yang tak percaya pun langsung menerima ponsel arlo dan segera mengetikkan nomor ponselnya, setelah itu ia mengembalikan ponsel arlo dan menyembunyikan senyumannya.
"Thanks".
"Sama sama, kalau gitu aku balik ke kantor dulu ya. Nanti telfon aku", balas Rengganis malu malu.
"Oke, hati hati".
Rengganis keluar dari ruangan itu dengan hati yang gembira, ia kembali ke kantornya dengan perasaan yang berbunga bunga. Padahal arlo hanya meminta nomor ponselnya saja.
🐰
Jam makan siang sudah tiba, Trisha mengajak arlo untuk makan seperti arlo yang biasa mengajak nya makan di waktu jam istirahat.
Namun arlo menolak ajakannya dan langsung pergi keluar ruangan meninggalkan Trisha sendirian, arlo berjalan ke arah lift untuk pergi makan ke kantin perusahaan sendirian. Belum sempat pintu lift itu tertutup, Trisha menghalangi dengan tangannya dan segera masuk ke dalam lift bersama arlo.
Arlo diam tak mengucapkan sepatah katapun kepada Trisha, biasanya pria itu akan cerewet jika dirinya tak ingin ikut pergi makan bersama di kantin atau di luar.
"Arlo", panggil Trisha dengan santai ketika mereka tengah berdua.
"Hm".
"Tadi itu kak Rengganis kan"? Tanya Trisha.
"Hm".
"Kamu tadi ngapain berduaan sama kak rengganis di dalam ruangan meeting"? Tanya Trisha lagi.
Arlo menolehkan kepalanya menghadap Trisha yang begitu terlihat penasaran, ia mendekatkan mulutnya ke telinga Trisha dan membisikkan sesuatu disana.
"Gak usah kepo", bisik arlo.
Trisha yang mendengar itu langsung kembali menatap wajah arlo dengan wajah cemberutnya.
"Kalian balikan ya"?
"Maybe", jawab arlo dengan santai.
Trisha langsung diam ketika mendengar jawaban sesantai itu dari arlo, ia menggigit bibir nya kuat kuat agar tak menangis di depan bos nya ini.
Setelah pintu lift terbuka, arlo langsung keluar tapi tidak dengan Trisha, ia kembali menekan tombol angka 15 untuk kembali naik ke atas.
Merasa tak ada suara di belakang nya, arlo menoleh dan tak mendapati Trisha di belakang nya, ia melihat Trisha masih berada di dalam lift dan menutup pintu lift tersebut.
Arlo menghela nafas berat nya dan kembali berjalan menuju kantin untuk makan siang, setelah memesan makanan yang ingin ia makan, ia pun memesankan satu porsi nasi dan lauk favorit Trisha untuk di bungkus.
Banyak karyawan wanita yang menatap arlo dengan tatapan laparnya, padahal mereka tengah makan di kantin itu, tapi kenapa masih lapar juga?
Setelah selesai makan, arlo langsung berjalan kembali ke ruangan nya dengan membawa satu kresek yang berisi makanan untuk sekretaris nya. Sampai di depan pintu ruangannya, arlo mendengar isakan kecil yang berasal dari dalam ruangannya, arlo membuka pintu nya dan melihat jika Trisha tengah menangis disana.
"Kenapa"? Tanya arlo khawatir ketika menghampiri Trisha.
Trisha segera menghapus air matanya dan menggelengkan kepalanya tanda dirinya tidak kenapa kenapa, tapi arlo dengan sifat pemaksa nya mendesak Trisha untuk mengatakan yang sejujurnya.
"Aku gak apa apa kok", jawab Trisha.
"Kalau gak apa apa kenapa nangis"?
"Enggak, cuma kemasukan debu aja".
Arlo yang mengetahui jika Trisha berbohong pun tak melanjutkan pertanyaan nya, dirinya sudah malas untuk berbuat lebih lagi pada wanita itu. Arlo mengambil kresek yang berisi makanan yang ia bawa tadi kemudian memberikannya kepada Trisha dan menyuruh nya untuk makan.
"Aku gak laper", ucap Trisha.
Mendengar ucapan Trisha, arlo membalikkan tubuhnya dan kembali berjalan ke meja sekretarisnya itu dan langsung mengambil makanan yang ia bawa tadi lalu membuang nya ke dalam tong sampah.
"Arlo", seru Trisha yang langsung berdiri dan ingin mengambil makanan itu dari tempat sampah.
"Diem di situ dan lanjutin kerjaan kamu", balas arlo.
Trisha tak menggubris ucapan arlo dan berjalan ke tempat sampah yang memang belum terisi apa pun, melihat Trisha yang berjalan ke arah tempat sampah, arlo pun langsung menendang tempat sampah itu hingga tumbang dan menimbulkan suara yang berisik.
Trisha terlonjak kaget dan terdiam di tempat nya, sedangkan arlo langsung keluar ruangan nya dan pergi dari kantor hingga waktu pulang tiba.
TBC ! 🐇
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF ARLO [END✓]
ChickLitArlo selalu menyatakan perasaannya kepada Trisha ketika mereka sedang berdua, Namun Trisha tak pernah membalas ungkapan arlo kepada dirinya. Hingga suatu hari datang seorang wanita yang sangat mencintai arlo, ia datang lagi ke kehidupan arlo setelah...