32

13.3K 624 57
                                    

HAPPY READING 🐰

Hari ini Trisha dan anak nya sudah di perbolehkan pulang ke rumah.

Aya dan buk ila sudah pulang terlebih dahulu untuk membersihkan kamar dan memasak untuk anak dan menantu mereka.

Sesampainya dirumah, arlo mengambil alih anak nya dari sang istri lalu membuka kan pintu rumahnya, dan..

"Welcome home, baby Ge" ucap orang tua dan Adik Adik nya.

Trisha dan arlo berjalan menghampiri keluarga nya dan langsung duduk di sofa.

"Makasih uncle dan onty, makasih juga mbak tata" ucap Trisha.

Adik adik arlo tersenyum senang karna keponakan mereka sudah berada di rumah, sedangkan citra hanya diam sembari melihat wajah ayah nya yang tersenyum sangat lebar ketika melihat adiknya.

Arlo menidurkan anak nya di atas kasur khusus bayi yang sudah di sediakan oleh ibu nya di ruang keluarga.

"Anak perempuan Daddy, mana?" Tanya arlo sembari mencari keberadaan citra.

"Itu, di belakang papa" jawab Aileen.

"Mbak, kok ngumpet dibelakang opa? Gak mau liat adek?" Tanya arlo pada citra.

"Tata disini aja" cicit citra.

Arlo berdiri dan berjalan menghampiri anak nya kemudian menggendong sang anak dan membawa nya melihat adek bayi nya.

Citra menangis dalam dekapan ayah nya dan menyembunyikan wajah nya di ceruk leher sang ayah.

"Kenapa, mbak?" Tanya arlo.

"Maapin tata om" lirih citra sembari menangis dan membuat hati arlo sakit.

Arlo tau ada yang tak beres pun langsung membawa anak nya ke halaman belakang dan mendudukkan nya di gazebo sambil mengusap air mata di wajah anak nya.

"Kenapa? Kenapa mbak manggil Daddy om? Hm?" Tanya arlo dengan lembut.

Citra hanya menggelengkan kepala nya dan setia memainkan jari jari nya.

"Kenapa sayang?"

"Balikin tata ke jalanan aja om" jawab citra yang lagi lagi membuat arlo mengeraskan rahang nya.

Arlo berusaha mengontrol emosi nya agar tak meledak di depan sang anak.

Siapa yang membuat anak nya menjadi berbicara melantur seperti ini?

"Mbak ngomong apa sih nak? Siapa yang ngomong kayak gini sama mbak?" Tanya arlo dengan sangat lembut.

"Nenek bilang, tata ndak boleh belada disini. Tata juga Ndak boleh manggil mommy sama Daddy lagi, tata cuma anak pungut yang udah Ndak om dan Tante butuhin lagi, kalna om sama Tante sudah ada adik Ge. Tata Ndak apa apa kok om kalau pulang ke jalanan lagi" jawab citra dengan polos.

Arlo kali ini benar benar marah dengan dengan sosok nenek yang di ceritakan oleh citra, ibu mertua nya lah yang ternyata membuat anak nya seperti ini.

Arlo memeluk tubuh anak nya erat erat dan menangis di sana karna tak tahan dengan apa yang di ucapkan anak nya, tega sekali mertuanya berkata seperti itu kepada anak nya.

"Om Ndak boleh nangis, Daddy Jamal bilang kalau laki laki Ndak boleh lemah dan nangis" ucap citra.

Arlo semakin menjadi dengan tangisannya dan tak bisa berkata apa apa lagi.

Arlo mengusap air mata nya dan menangkup wajah anak nya lalu menatap wajah polos sang anak.

"Ini Daddy kamu, dan yang di dalam adalah mommy kamu. Jangan pernah manggil Daddy dan mommy om sama Tante lagi, dan Daddy gak akan biarin mbak pulang ke jalanan lagi. Mbak ngerti?"

POSESIF ARLO [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang