08

28.5K 1K 233
                                    

HAPPY READING 🐯

"Tisa jangan marah marah, nanti tisa lekas tua", arlo menyetir sembari bernyanyi.

Trisha semenjak pulang dari mall hingga saat ini masih belum ingin berbicara dengan dirinya karna ia tadi membalas pelukan dan mengelus punggung Rengganis dengan mesra.

Entah mesra dari mana Arlo pun tak tau, padahal ia hanya mengelus biasa saja tanpa ada unsur mesra mesra nya. Perempuan memang selalu seperti itu!

"Sayang", panggil arlo sambil memegang tangan Trisha.

Tapi Trisha malah menepis tangan itu dan mencubit pipi arlo dengan geram, arlo yang mendapat serangan tiba tiba itu pun menjerit kesakitan karna cubitan trisha lumayan sakit dan perih.

"Sakit yang", ucap arlo sambil mengelus pipi nya.

"Ini lebih sakit", balas Trisha yang menunjuk dada nya.

Arlo yang melihat itu langsung menepikan mobilnya di pinggir jalan dan memegang kedua tangan Trisha.

"Aku minta maaf lagi ya, beneran aku gak mesra mesra an sama Rengganis tadi yang", ucap arlo.

"Aku gak buta ya arlo, jelas jelas kamu balas pelukan nya terus kamu elus punggung Rengganis dengan mesra", balas Trisha mencak mencak.

Arlo menghela nafasnya yang entah sudah ke berapa kali ia lakukan, kenapa sih wanita seribet ini? Trisha juga ini, kenapa ia mirip sekali dengan ibu nya, yang suka mengegas dan mencak mencak jika dirinya salah sedikit. Padahal cuma sedikit saja kesalahannya!

"Yaudah iya, aku salah. Aku udah balas pelukan ganis dan elus elus punggung nya dengan mesra", ucap arlo.

Bugh

Bugh

Bugh

"Ganis ganis, mau mati kamu sebut nama Rengganis kayak gitu"?

Astagfirullah!! Kalau seperti ini arlo ingin bik ila saja yang di apartement nya, biar Trisha yang di rumah nya.

"Ampun yang, aduh aduh. Sakit sayang", ucap arlo ketika Trisha membabi buta memukul nya.

Trisha berhenti memukuli arlo ketika dirinya sudah puas, ia memandang wajah arlo lalu menangis saking kesalnya.

"Eh eh eh, kenapa nangis sayang? Kan kamu yang mukul aku".

"Aku kesel sama kamu", pekik Trisha.

Arlo memeluk tubuh Trisha dan mengusap kepala kekasihnya dengan lembut lalu mengatakan maaf berulang kali.

"Maafin Abang ya sayang", ucap arlo yang tak sadar memanggil dirinya Abang.

Trisha mendongak kan kepala nya dan memandang wajah arlo yang tersenyum manis melihatnya.

"Kenapa"? Tanya arlo dengan lembut.

"Aku panggil kamu Abang boleh"?

"Hm"? Tanya arlo lagi dengan menahan senyum nya.

"Ihh, boleh gak"?

Arlo mengangguk kan kepalanya dan mengecup pelipis Trisha dengan sayang, ia usap lengan kekasihnya yang baru saja selesai ngereog.

Setelah dirasa Trisha tenang dan tak misuh misuh lagi, arlo kembali menjalankan mobil nya menuju apartemen nya.

"Mau beli sesuatu gak"? Tanya arlo.

"Di apart udah lengkap semua bahan bahan untuk masak"?

"Gak ada bahan bahan, kulkas juga ada nya cuma air mineral satu botol", jawab arlo.

POSESIF ARLO [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang