Bab 10 : Rasa Sakit

2.1K 214 7
                                    

"Hmm... Kamu tidak sekolah Ulil?" Tanya Embun memakan suapan dari Ulil.

Dia hanya bisa tertidur di kamar penginapannya dengan tubuh tidak bisa bergerak bebas. Pagi tadi dia ingin mencoba untuk bangun tapi seluruh tubuhnya mati rasa sampai dia tidak bisa bergerak sama sekali. Mungkin ini juga konsekuensi memakai Fire Attack juga memaksakan dirinya sendiri masuk ke dalam bahaya.

Embun sadar dia memang sangat nekat kemarin. Tidak seperti dia dulu yang penakut. Dia jauh lebih berani untuk menantang marabahaya kedepannya. Apalagi melihat point yang dia dapat sekarang.

Profil

Nama: Embun Mustika

Ketahanan: 70%

Kesehatan: 60%

Kekuatan: 65%

Kecepatan: 70%

Tenaga: 50%

Skill:

Nyawa infinity, Kemampuan pencuri barang, Heal, Fire Attack

Point: 5.120

Rangker: F

"Tapi bagaimana kakak bisa membunuh mereka dan menghancurkan sarang Lutlut? Orang-orang sedang pergi kesana, katanya di dalam Lutlut banyak harta!"

"Harta? Maksudnya uang? Arghttt... Gimana ini? Gue nggak tahu! Ulil mending lo pergi cariin gue harta karun disana daripada disini! Setidaknya lo harus kaya raya Ulil!" Teriak Embun.

Tahu begitu dia masuk sana tapi gua itu sudah penuh dengan bebatuan besar yang menutupi lubang. Embun sendiri yang melakukannya. Dia pikir disana ada beberapa Lutlut yang tersisa. Jadi dia menutup saja rapat-rapat gua itu.

"Mana mungkin aku kesana sedangkan kau masih sakit seperti ini. Daripada uang aku jauh berterima kasih karena telah membunuh Lutlut dan menghancurkan sarang mereka. Aku juga tidak membutuhkan uang itu. Asalkan kakak kembali selamat, semuanya akan baik-baik saja."

"Ulil! Kamu benar-benar anak baik! Hiskkk... Sistem, beri gue pakaian yang muat buat Ulil. Kayaknya masih banyak, terus sepatu kalau masih ada punya Alin juga nggak apa-apa, terus cincin Alin yang dikasih Niko! Sialan, gue nggak akan biarin dia bahagia. Terus kue di kulkas!"

Bukkk...

Embun tersenyum melihat banyak benda memenuhi kamarnya. Daripada di sana, disini jauh lebih berguna bukan? Ulil menatap semua benda dengan begitu takjub. Ini pertama kalinya melihat keajaiban seperti ini.

"Ulil! Kakak sangat berterima kasih sama kamu, cuma kamu yang rawat kakak seperti ini. Tolong terima ya! Emang nggak seberapa tapi pasti kamu butuh. Disana ada baju-baju milik kakak yang udah nggak terpakai, sepatu, terus ini! Ini cincin untuk ibu dan kamu hidup, kamu bisa jual cincin ini dengan harga mahal! Kalau orang-orang tanya kamu dapat darimana, bilang sama mereka kamu dapat dari Embun Mustika, seorang Rangker F!" Embun menarik tangan Ulil dan memberikannya cincin cantik yang tentu saja dari Alin.

"Kakak! Aku tidak bisa menerimanya! Ini pasti benda berharga kakak bukan?"

"Bukan, kakak enek lihat ini! Buat kamu aja!"

Gue OverPower? ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang