Bab 45 : Masa Lalu Buruk

1.2K 132 1
                                    

"Aku tidak mau lagi!" Teriak Embun pada Milo.

"Apa yang kau temukan?" Tanya Milo menenangkan Embun.

"Perselingkuhan, korupsi, perbudakan, arghttt... Keegan harus tahu ini Milo!"

Embun sudah membaca semua masa lalu para bangsawan bertangan kidal masalahnya adalah mereka semua tidak memiliki hubungan dengan Tullia atau Volker. Lebih banyak masa lalu tentang perselingkuhan mereka dengan wanita lain, judi, korupsi, perbudakan, Embun sangat muak melihatnya.

"Hah... Tidak ada orang yang kita cari! Mereka tidak terlibat tentang monster itu! Aku tidak bisa berpikir lagi, siapa orang itu? Bukankah semua bangsawan sudah ada di daftar ini?" Embun melihat kertas ditangannya.

Lalu jika bukan mereka siapa? Siapa orang itu? Embun tidak memiliki jalan keluar lagi untuk permasalahan ini selain menunggunya keluar dengan sendirinya. Pesta itu! Benar! Dia harus memanfaatkan pesta perayaan itu! Orang itu pasti berada di dalam pesta dan Embun hanya perlu mencari siapa yang memiliki tangan kidal. Hanya itu!

"Hahahaha... Baiklah jika orang itu bersembunyi, gue pastiin gue bakalan tangkap dia dan bunuh dia! Hahahaha..."

"Berhenti tertawa Embun kau mirip nenek sihir!"

"Hah?"

🎐🎐🎐

Keegan membaca laporan yang dibuat Embun dan menganggukkan kepalanya. Dia akan membereskan para bangsawan yang terlibat terlibat di penggelapan dana juga perbudakan. Dia tidak menyangka ada banyak orang yang harus diadili. Terlalu banyak!

"Jadi bagaimana caramu tahu Embun?"

"Nah! Gue jelasin sama lo! Gue..."

Tokkk... Tokkk...

"Hah! Sebentar Embun, masuk!"

"Pangeran Aarav ingin berbicara dengan anda yang mulia!" Seorang prajurit datang menundukkan kepalanya.

"Aku akan menemui setelah ini!"

"Ada yang ingin kubicarakan, kak!" Aarav datang dan mendekati meja kerja Keegan.

Embun memperhatikan Aarav dari atas ke bawah. Kenapa laki-laki disampingnya sangatlah tinggi? Padahal dia adik Keegan. Embun memalingkan wajahnya, dia tidak menyukai Aarav yang tidak tahu terima kasih. Sudah ditolong tapi dia tidak mengenalnya! Menyebalkan.

"Ada apa? Aku sedang berbicara dengan Embun, tak bisakah kau menunggu Pangeran Aarav!"

"Ini penting!" Aarav melirik Embun sejenak.

"Sepertinya Pangeran Aarav ingin membicarakan sesuatu yang amat penting yang mulia. Kalau begitu saya bisa berbicara dengan anda nanti! Saya permisi!" Embun tersenyum dan pergi dari sana.

Tapi tidak, dia ingin mendengarkan pembicaraan mereka. Karena itu, setelah dia keluar dari sana. Embun berpindah dan masuk kembali dengan tubuhnya yang transparan. Mana mungkin dia pergi begitu saja. Hal apa yang membuat Aarav datang dan membuatnya pergi terusir seperti ini.

Memang adik Keegan tidak memiliki sopan santun sama sekali.

"Katakan!"

"Apa kakak akan terus menampung dua Rangker itu di tempat ini? Para bangsawan akan bertanya-tanya kak. Apa kakak tidak peduli dengan pandangan mereka?" Tanya Aarav.

"Untuk apa aku peduli pada para bangsawan? Mereka adalah tamuku juga tamu ayah. Bahkan ayah tidak mempersalahkan kedatangan mereka di tempat ini. Harusnya kau tahu, Embun dan Milo telah berusaha keras melindungi kerajaan ini. Mereka telah membantu membunuh naga dan orang-orang yang ingin membuat kerusakan. Jadi apa masalahnya?"

"Apa hanya itu? Atau jangan-jangan kakak menyukai wanita itu? Katakan Kak! Kakak adalah seorang putra mahkota, kakak tidak pantas bersama wanita itu! Dia juga tidak memiliki sopan santun padamu. Aku benar bukan? Kau mencintainya!"

"Jika iya lalu kenapa?"

Degggg...

Embun melotot saat mendengarnya, jadi Keegan juga menyukainya? Kenapa banyak orang menyukainya akhir-akhir ini? Tapi tidak. Pasti Keegan tidak menyukainya! Pasti tidak!

"Wanita itu memiliki nama dan dia telah menolongmu dari kematian Aarav! Dia Embun! Harusnya kau berterima kasih kepadanya! Walau aku menyukainya dia disini bukan karena hal itu. Dia akan membantuku untuk menjaga dan melindungi tanah ini! Apa kau pikir aku tidak akan bersikap layaknya seorang putra mahkota hanya karena aku mencintai seseorang? Aku tahu Aarav, aku tidak bisa mencintainya." Keegan tersenyum miris dan mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Mana mungkin seorang putra mahkota Kerajaan Artemis menikahi seorang Rangker? Rakyat biasa? Para bangsawan akan sangat marah tahu itu dan akan ada banyak orang yang melakukan kudeta jika Keegan tetap maju menyukai Embun. Dia sudah tahu bahwa perasaannya hanya akan datang sesaat saja. Pasti suatu saat ini perasaannya akan menghilang.

"Kau dan ayah sama saja!" Aarav berbalik dan pergi.

Embun menatapnya dan memilih ikut pergi bersama Aarav. Jadi Aarav tidak menyukai kedatangannya di tempat ini?

"Jangan mengikutiku! Aku tahu kau menguping pembicaraan kami!" Aarav berhenti berjalan membuat jantung Embun berdebar-debar tidak karuan.

Apa Aarav mengetahuinya sejak awal? Jangan katakan sejak tadi dia terlihat oleh anak ini?

"Jadi anda sudah tahu Pangeran Aarav? Maafkan saya! Saya terpaksa melakukannya!" Embun tersenyum dan muncul kembali untuk terlihat orang-orang.

"Apa kau tahu bahwa kau bisa dihukum mati mendengar pembicaraan putra mahkota dan pangeran kerajaan ini?"

"Yahhh... Tapi bukankah pembicaraan kalian hanya tentang seorang perempuan bernama Embun. Kenapa anda sangat ingin saya pergi dari tempat ini? Kenapa anda tidak menyukai saya yang mulia? Apa salah saya pada anda? Bukankah saya juga telah menolong anda saat berada di Desa Sema? Apakah anda melupakannya?" Tanya Embun.

"Apa kau sedang membicarakan pengobatan tidak seberapamu itu. Bahkan jika kau tidak menolongku, aku akan baik-baik saja. Kau tidak seberguna itu dimataku! Enyahlah! Kau hanya wanita yang ingin kekuasaan saja bukan? Kau sudah dengar tadi bahwa kakakku menyukaimu. Jika dia maju, kau akan menjadi ratu negeri ini! Bukankah itu yang kau mau rakyat jelata?"

Embun menyibakkan rambutnya ke belakang dan menahan kesal di dada. Jadi bagi Aarav, Embun hanyalah wanita yang ingin kekuasaan? Begitu? Harusnya dia tidak menolong anak ini dulu dan berusaha keras untuk mengobatinya. Embun tersenyum dan menepuk pundak Aarav.

"Kalau begitu kenapa anda berusaha keras mengusir saya. Bagi saya kekuasaan tidak ada artinya jika saya tidak menginginkannya yang mulia! Anda hanya akan lelah jika terus memperhatikan saya. Juga lebih baik anda mengurus diri anda sendiri saja sebelum orang lain! Saya tidak mengganggu putra mahkota selain pekerjaan jadi tenang saja! Anda tidak perlu khawatir! Saya tidak menyukai kakak anda juga anda!"

🎐🎐🎐

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Gue OverPower? ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang