Bab 46 : Titik Temu

1.2K 133 1
                                    

Embun memegangi gelasnya erat-erat. Apa yang baru saja dia lihat itu? Embun mencengkram rambutnya dan mengingat ingatan dari Aarav. Dia tidak salah lihat,Aarav bertemu dengan seseorang. Dia memanggil orang itu dengan sebutan master. Tapi siapa? Siapa yang Aarav temui dan untuk apa dia bertemu dengan orang itu. Embun menutup mulutnya dan menatap pantulan dirinya di cermin.

Siapa master yang dimaksud?

"Arghttt... Sialan! Gue jadi bingung sendiri! Kenapa jiga Aarav ketemu sama dia? Gue juga nggak bisa dengar apa-apa selain master. Sialan! Apa jangan-jangan jalan gue ditutup ya sama si master-master itu! Kayaknya dia kuat deh! Astaga! Sekarang dia malah mau hasut Aarav si bocah tengil itu! Sialan! Tenang, Embun. Kita cari tahu pelan-pelan. Tangan kidal, laki-laki, bangsawan, siapa? Kalau di kerajaan ini nggak ada orangnya. Terus gue cari dima..."

Embun berlari kencang dan menghilang dalam sekejap mata. Tiba-tiba saja dia sudah ada di tempat Lemuel.

"Penyihir! Penyihir Lemuel kemari!"

"Bisakah kau tenang? Aku sedang membaca buku!" Lemuel muncul dari sofa.

"Saya ingin tahu tentang kerajaan lain!"

"Apa?"

"Tolong cari tahu tentang orang kidal itu! Mungkin saja dia berasal dari kerajaan lain! Iya, pasti dia ingin mengambil kerajaan ini! Anda harus mencari tahu!" Embun begitu bersemangat.

"Hah... Baiklah! Aku akan mencari tahu!"

"Bagus! Tolong! Saya pergi dulu, tolong kabari saya nanti!" Buru-buru Embun pergi dan duduk di atas tempat tidurnya.

Kalau orang itu tidak tinggal di kerajaan ini sudah pasti dia dari kerajaan yang ingin melakukan peperangan. Embun tersenyum memikirkannya, masih ada jalan menuju Roma dan masih ada jalan menemukan master itu! Siapapun dia! Dia harus bertanggung jawab atas semua ini!

"Omong-omong Milo kemana ya?"

🎐🎐🎐

"Milo? Hey! Apa yang terjadi?"

"Kami menemukannya tergeletak tidak sadarkan diri di taman. Ada banyak bekas luka ditubuhnya tapi yang paling parah adalah tangan dan kakinya yang patah!" Jawab Velora.

Embun mengusap wajah Milo dan mulai melakukan penyembuhan. Siapa pelakunya? Jika Milo sadar nanti, Embun akan mengintrogasinya. Siapapun dia, Embun akan membalas dendam. Beraninya dia melukai Milo yang baik ini. Embun tidak terima! Milo adalah kekasihnya sekarang sebelum mereka berpisah nanti! Embun mencium tangan Milo dan berdiri setelah pengobatannya berhasil.

"Dia akan bangun nanti!"

"Kau seorang penyembuh?" Velora mencekal tangan Embun.

"Hmm... Iya! Tolong rahasiakan ini! Milo memintaku untuk tidak memberitahu orang-orang. Untuk sekarang tolong jaga dia!"

"Kau ingin pergi kemana?"

"Oricon!"

Embun pergi cepat dan sudah berada di depan Oricon. Beraninya laki-laki ini mengeroyok Milo dengan beberapa orang prajurit. Milo kuat tapi bagaimana bisa dia menang jika Oricon membawa bala bantuan? Embun pasti akan kewalahan jika mereka beramai-ramai datang. Embun mengepalkan tangannya dan dengan cepat dia memukul wajah Oricon.

Brukkk...

"Kamu gila ya brengsek! Kenapa kamu memukul kekasihku? Hah? Sialan!" Embun mencengkram baju Oricon.

"Apa yang kau katakan? Aku sejak tadi ada di tempat ini!"

"Jangan berbohong! Aku tahu kamu dan para prajuritmu mendatangi Milo yang sedang berlatih di taman! Kalian menariknya dan memukulinya bersamaan! Kalian bahkan mematahkan kaki dan tangannya! Aku tidak akan memaafkan kalian!" Teriak Embun sudah memegangi bola api besar ditangannya.

"Tenanglah! Kau bisa tanyakan pada orang-orang di tempat ini! Kami sejak tadi berlatih disini Embun! Bukan kami pelakunya, untuk apa juga aku memukulinya? Hmm?" Oricon tersenyum miring.

Embun melepaskan baju Oricon dan melemparkan bola apinya ke atas.

Duarrr...

"Ini peringatan untukmu! Jangan pernah mendekati Milo atau kamu akan mati!"

🎐🎐🎐

"Maaf!"

"Untuk?"

"Aku terlalu lemah!"

"Tidak! Jika kau lemah tidak mungkin kamu menjadi Rangker. Kamu juga berhasil mengalahkan banyak monster dan musuh! Oricon menggunakan kekuatannya untuk melawanmu Milo! Apa kamu tidak tahu bahwa dia memiliki kemampuan untuk memanipulasi kekuatan?" Tanya Embun.

"Memanipulasi kekuatan?"

Embun merentangkan tangannya dan membuat mereka berdua berada di Black Hole. Embun menjatuhkan dirinya di atas rerumputan yang penuh dengan bunga dan melihat bintang di atas sana. Dia juga baru tahu saat menyentuh Oricon. Saat Oricon menggunakan kekuatannya untuk membuat Milo tidak berdaya.

"Apa kamu belum pernah bertemu Rangker yang bisa memanipulasi kekuatan? Kegunaannya mudah, dia hanya perlu menyentuh sasarannya dan orang itu akan kehilangan kemampuannya sementara waktu. Kamu tidak bisa menggunakan kekuatanmu bukan? Dia juga meminta para prajurit untuk memukuliku tanpa belas kasian."

"Sepertinya aku pernah menemui orang seperti itu. Sulit tahu saat dia menggunakannya. Pantas saja aku tidak bisa mengeluarkan kekuatanku! Sialan!" Milo mengepalkan tangannya.

"Tapi kelemahannya adalah dia tidak bisa menggunakannya dalam jarak jauh. Dia harus menyentuh targetnya. Sepertinya Oricon sering menggunakannya untuk melawan musuhnya. Itu akan sangat menguntungkannya!"

"Kau tidak marah padaku karena kalah dari Oricon dan orang-orangnya?" Tanya Milo.

Embun bangkit dan menatap Milo tidak suka. Kepercayaan diri laki-laki ini menjadi hilang entah kemana! Embun menangkup wajah Milo. Milo itu kuat! Sangat kuat dan Embun tahu akan hal itu!

"Aku lebih marah kepada orang-orang yang bermain dengan cara seperti itu! Jika dia ingin memukulmu, dia harus melawanmu satu lawan satu! Itu baru dinamakan dengan pertarungan! Aku tidak kecewa padamu Milo! Kamu sendiri, sudah sangat kuat!"

"Aku tidak sekuat itu!"

"Bohong! Kamu hanya menahan kekuatanmu Milo! Aku tahu kamu lebih dari itu! Jangan menahannya lagi, keluarkan saja kekuatanmu. Apa yang kamu takutkan?"

Milo menyentuh tangan Embun dan menciumnya.

"Aku takut melukai orang-orang!"

"Apa kamu pernah melakukannya?"

"Kekuatan ini bisa sangat mengerikan Embun. Jika aku kehilangan kendali, aku tidak akan bisa membedakan antar musuh atau sekutu. Mereka akan sama-sama terluka! Dan kau bisa terluka!"

"Aku tidak akan terluka! Saat kamu kehilangan kendali maka aku akan menghentikannya! Maka jangan tahan dirimu sendiri."

"Aku akan mencobanya!"

"Bagus! Karena kamu adalah kekasih seorang Embun yang tidak suka menahan dirinya!"

"Ckkk... Aku jika tidak bisa menahan diriku! Hmm... Embun!"

"Apa?"

"Bolehkan aku menciummu?"

Milo memalingkan wajahnya yang teramat merah. Dia mengusap lehernya tidak berani untuk melihat Embun. Dia terlalu malu mengatakan hal ini.

"Sebenarnya lo pernah pacaran nggak sih? Kalau lo mau cium, cium aja gue!  Nyebelin!"

Cuppp...

Milo mencium pipi Embun dan menutupi wajahnya yang sangat merah. Dia sangat malu!

"Aishh... Emang umur itu cuma angka. Udah 30 tahun masih aja malu-malu kucing! Hemmm... Tuan Milo! Kenapa kamu gemesin sih! Gue jadi mau nikah kan?"

🎐🎐🎐

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Gue OverPower? ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang