Epilog

2.3K 169 17
                                    

"Ughhh..."

"Embun! Bangun! Ibu buat sarapan, ayo bangun!"

"Ibu?"

Embun membuka matanya dan melihat ruangan yang tidak asing baginya. Begitu lama dia tidak melihat tempat ini lagi. Embun merasa senang tapi hatinya begitu sakit meninggalkan Milo juga orang-orang disana. Sistem itu benar-benar membuatnya marah. Kenapa tidak memberikannya waktu?

"Kamu semalam lembur lagi ngerjain skripsi? Ayo keluar terus makan! Nggak usah dibuat beban, pelan-pelan aja kerjainnya!"

"Iya!" Embun membuka pintu kamarnya dan mendapati ibu dan ayahnya lagi.

"Kamu sampai bab berapa?" Tanya Ayah Embun.

"Baru bab 1!"

"Masih banyak waktu! Ayo duduk dan makan!"

Embun menganggukkan kepalanya dan duduk untuk sarapan bersama keluarganya lagi. Dia menatap jendela dan melihat langit biru di atas sana.

Hidupnya akan terus berjalan seperti biasa.

- Tamat -

🎐🎐🎐

Hai!

Terima kasih telah membaca cerita ini!

Saya sangat senang bisa menyelesaikan cerita ini sampai akhir. Maaf ya jika endingnya tidak sesuai dengan keinginan kalian. Tapi inilah akhirnya, Embun bisa kembali lagi ke dunia nyata dan melanjutkan hidupnya seperti dulu.

Seperti sebuah mimpi di siang hari.

Sampai jumpa di cerita lainnya yang lebih baik lagi!






























🎐🎐🎐

"Hahahaha..."

"Tuan!!!"

"Manusia bodoh! Mereka memang bodoh! Hahaha..."

- Bersambung -

🎐🎐🎐

Gue OverPower? ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang