Bab 43 : Keluarga Milo

1.2K 136 2
                                    

Embun berkali-kali memeriksa pakaiannya, dia akan bertemu ayah dan ibu Milo! Ini seperti seseorang berkunjung ke rumah calon mertuanya. Embun menggigit kukunya, apakah dia akan baik-baik saja nanti?

"Aku sudah siap!" Milo muncul membawa barang cukup banyak.

"Apa itu?"

"Aku menyimpan beberapa uang, aku ingin memberikannya untuk mereka! Ayo!" Milo menggenggam tangan Embun.

"Hah... Baiklah! Teleport ke rumah keluarga Milo!"

Mereka sampai di depan sebuah rumah yang dikelilingi berbagai macam tanaman. Embun bisa melihat banyak sekali tanaman yang tumbuh. Dari buah, sayuran, bahkan bunga-bunga. Pasti keluarga ini pecinta tanaman!

Milo menarik tangan Embun menuju pintu dan mengetuknya pelan. Sejujurnya ini pertama kalinya Milo pulang setelah beberapa tahun. Dia jarang sekali pulang kerumahnya sendiri. Alasannya tentu saja karena Milo merasa belum menjadi seseorang yang bisa membanggakan kedua orang tuanya. Dia bukanlah Rangker yang hebat. Tapi sekarang berbeda, dia merasa cukup yakin ayahnya akan bangga sebagai mantan Rangker Petarung. Milo sudah mencapai ke Rangking B dan itu sangat tinggi untuknya yang hanya memiliki kekuatan tanaman.

Tokkk... Tokkk...

"Siapa?" Seorang laki-laki paruh baya membuka pintu.

Embun membuka mulutnya begitu lebar, apalagi sekarang? Kenapa wajah Ayah Milo mirip guru matematikanya?

"Ayah!"

"Milo? Milo? Milo! Dasar anak kurang ajar, kenapa baru pulang sekarang? Apakah kau lupa rumahmu sendiri? Atau kau lupa jalan pulang ke rumah? Hah?" Teriak Ayah Milo.

"Hallo, om! Eh paman! Selamat Sore!" Embun tersenyum pada Ayah Milo.

Ayah Milo menatap Embun dan Milo bergantian. Dia menutup mulutnya dan segera berlari masuk. Ada apa? Embun menggaruk kepalanya melihat tingkah aneh Ayah Milo.

"Milo, apakah ayahmu tidak menyukaiku?" Tanya Embun.

"Bukan lihat saja nanti aku harap kau bisa menahan rasa mual!"

"Hohoho... Siapa yang datang ini? Seorang gadis cantik? Aku adalah Ayah Milo, mantan Rangker Petarung yang begitu kuat!" Ayah Milo muncul lagi dengan pakaian yang aneh.

Celana super ketat, baju super ketat, dengan sebuah rok untuk mempercantik tampilan ini jangan lupakan sebuah palu besar yang dibawanya. Embun membuka mulutnya lebar-lebar, bayangkan saya guru matematika terkiller berubah jadi seperti ini?

"Pfttt... Hahahaha... Senang bertemu dengan anda paman!" Embun menyemburkan tawanya.

"Siapa kau ini? Apakah kau teman Party Milo?"

"Bukan, saya kekasih Milo!"

"Kekasih? Kekasih? Apa? Anak tidak tahu apa-apa ini kekasihmu? Nak, apakah kau di culik oleh Milo? Katakan saja padaku dan aku akan membantumu! Katakan! Apakah Milo memperlakukanmu buruk?" Tanya Ayah Milo khawatir.

Jika tahu Embun kekasih Milo, dia tidak akan memakai pakaian seperti ini. Ayah Milo menatap Milo tajam, bagaimana bisa anaknya membawa seorang perempuan ke rumah tanpa aba-aba?

"Tidak, paman! Milo sangat baik pada saya! Kami baik-baik saja." Jawab Embun menghapus air matanya.

"Masuklah! Maafkan paman ini tidak tahu jika kau kekasih anak kurang ajar ini! Aku akan segera menyiapkan makanan!"

"Paman! Maaf merepotkan, tapi bisakah saya yang menyiapkan makanannya? Paman bisa beristirahat!"

"A-pa? Siapa kau ini? Milo kau dapat dari mana anak ini?" Ayah Milo menutup mulutnya takjub.

Gue OverPower? ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang