"Apa ini?"
"Indah bukan? Ini adalah ruangan yang bisa kita gunakan untuk saling membunuh tanpa melukai orang lain. Jika kamu mati ditempat ini, master mu tidak akan tahu! Mari kita lanjutkan pertarungan kita waktu itu!" Embun tersenyum dan bersiap untuk menyerang Tullia dan Cerberus.
"Hihihi... Kau memang perempuan gila! Aku tidak menyangka kau akan hidup lagi dan membalas dendam. Harusnya saat itu aku jadikan kau bonekaku! Volker memang terlalu baik hati meninggalkanmu saat itu! Bodoh! Laki-laki bodoh! Bajingan gila!"
Embun mengangkat tangannya dan sebuah pedang sudah berada disana. Dia menganggukkan kepalanya mengerti, memang Volker adalah orang bodoh. Tapi Tullia mungkin berbeda. Perempuan itu mungkin saja lebih pintar dan bisa bertahan lama. Embun ingin menjadi lebih kuat sampai bisa membunuh Cerberus itu.
Target selanjutnya Cerberus!
"Thunder Grass!" Embun melesat dan menyerang Cerberus dengan kilatan petirnya.
"Jangan ganggu anjingku!"
"Menyingkirlah Tullia! Aku akan melawanmu nanti! Boom ice!" Embun mengarahkan Boom ice pada Tullia dan menyerang Cerberus petirnya. Dia tersenyum cerah melihat Cerberus yang terluka di bagian kakinya.
Ternyata Thunder Grass lebih berefek pada Cerberus itu.
Brukkk...
"Sialan! Apa yang kau lakukan?" Teriak Tullia melemparkan api ke tubuh Embun. Embun menangkisnya dengan pedang cahaya dan berlari cepat menuju Tullia.
"Hihihi... Apa yan kau siapkan untukku?"
"Light Blue!" Embun mengangkat pedangnya dan berpindah cepat di dekat Cerberus.
"Apa? Apa yang kau lakukan?" Teriak Tullia terkejut melihat Embun yang tiba-tiba berpindah ke hewan peliharaannya lagi. Dia pikir Embun akan menyerangnya tapi dia salah. Embun memang sudah menargetkan Cerberusnya!
"Gerrrr..."
Jlebbbb...
Pedang cahaya menembus tubuh Cerberus dengan cahaya biru yang begitu menyilaukan mata. Tullia menatap tidak percaya bahwa Embun memiliki kemampuan itu!
"Mati kamu!"
"Gerrrr..."
Brukkk...
Tubuh Cerberus terjatuh dengan tubuhnya yang perlahan-lahan menjadi debu yang berterbangan di langit.
"Apa yang kau lakukan!!!" Tullia berteriak marah dan melemparkan banyak api pada Embun.
Embun menghindar cepat dan bersiap untuk serangan kedua pada Tullia.
"Emang dia pecinta binatang deh tapi ya tolong jangan binatang buas kayak Cerberus sama naga!" Embun melihat Tullia yang berhenti dan merentangkan tangannya.
Tanah menjadi bergetar hebat, beberapa hewan muncul dari sana dan membuat Embun ingin mengumpat di tempat. Kenapa naga sama Cerberusnya muncul lagi? Tapi berbeda. Dua hewan itu terlihat tidak memiliki bola mata. Jadi hewan apa mereka?
"Hihihi... Kau akan mati!"
Naga dan Cerberus pergi begitu cepat ke arah Embun. Sekarang adalah tiga lawan satu! Embun meneguk ludahnya. Dia harus apa?
"Sistem! Lo nggak mau tolongin gue nih?" Tanya Embun berlari cepat.
"Ngroammm..."
"Gerrr..."
"Apakah Player akan menggunakan skill ini?"
"Skill apaan?"
"Player bisa memanggil bantuan monster dengan menukar 500.000 point!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue OverPower? ( END )
FantasyAku berada di dalam novel menjadi seorang antagonis. Bukankah aku sudah menyelesaikan seluruh alur dalam cerita ini? Tapi kenapa aku tidak kembali juga? Aku ingin kembali. 3... 2... 1... Sistem game di mulai! "Apa ini?"