"Milo!"
"Kau! Apa yang kau lakukan?"
"Itu.... Hehehe..."
Milo berdecak kesal melihat apa yang telah terjadi di tempat ini. Asap yang masih mengepul, pohon-pohon yang telah terbakar dan hangus, dan jejak air. Embun memainkan tangannya, dia baru saja membakar hutan dan menyiramnya dengan banyak air. Milo menatap tajam Embun dan menjentikkan jarinya.
Secara ajaib tumbuhan mulai bermunculan dengan sendirinya. Semua itu tidak luput dari pandangan Embun yang menatap kagum dengan tumbuhan yang bermunculan. Begitu indah sampai dia juga ingin memiliki kemampuan seperti Milo.
"Jika orang-orang tahu ada kebakaran di tempat ini, kau akan disalahkan! Apa yang kau lakukan sampai seperti ini? Hah?"
"Gue tarung sama itu, tadi ada Lutlut tapi dia Lutlut aneh Milo!"
"Lutlut aneh?"
"Hmm... Tubuhnya jadi besar, matanya merah, telinganya jadi panjang, terus dia bisa serang gue pakai durinya. Pokoknya dia itu Lutlut evolusi!"
"Lutlut evolusi? Ayo, pergi ke Kota Zuri."
"Lo tahu itu Milo?" Tanya Embun.
"Aku tidak tahu tapi kemungkinan besar disana kita bisa mendapatkan petunjuk."
Embun menganggukkan kepalanya, dia juga tidak bisa mengatakan langsung tentang buah neraka. Mungkin saja Milo dan lainnya tidak tahu apa itu. Jika Embun membicarakannya pasti dia akan dicurigai. Tidak bisa. Dia harus berpura-pura bodoh!
"Baiklah ayo! Gue mau coba sesuatu, kayaknya gue bisa deh teleport tanpa harus peluk lo! Gue mau coba!"
"Apa yang kau maksud?"
"Bagaimana jika kita berpegangan tangan saja? Aku tidak mungkin terus memelukmu! Ayo coba!"
"Bisakah kau tidak melakukan cara-cara aneh? Bagaimana jika kau meninggalkanku?"
"Jika aku tidak berhasil, aku akan kembali lagi!"
"Jangan! Jangan mencobanya sekarang, cobalah melakukannya dengan orang asing tapi tidak denganku. Aku lebih suka kau memelukku!"
🎐🎐🎐
"Kami ingin masuk!"
"Kartu identitas!"
Embun tersenyum dan memamerkan kartu identitasnya. Dia tidak akan diusir lagi seperti dulu. Dulu dia akan sangat berterima kasih kepada Keegan. Tapi sekarang dia bisa memamerkan kartu identitasnya! Milo menggelengkan kepalanya melihat kelakuan perempuan didekatnya. Dia memang gila!
"Masuk!"
"Terima kasih pak! Yesss, gue bisa masuk! Ayo Milo! Kita harus pergi ke Asosiasi Rangker."
"Bisakah kau bersikap biasa saja? Orang-orang melihat kearahmu. Bisa saja mereka akan menganggapmu perempuan gila."
"Tenang saja aku sudah gila!" Embun tersenyum senang.
Dia harus mencari tahu tentang buah neraka itu. Jika orang-orang belum mengetahuinya bukankah itu sangat berbahaya? Sebagai seseorang yang bermain di game ini, dia harus menjadi pahlawan yang bisa menyelamatkan nyawa semua orang. Itulah gunanya dia menjadi seorang Rangker. Walau sebenarnya dia haus pujian! Sama seperti saat berada di Desa Sema dan Layen. Embun sangat suka ketika orang-orang berterima kasih kepadanya.
"Dimana ya? Lo pernah kesini?" Tanya Embun memperhatikan bangunan yang hampir sama di Kota Algaskar.
"Tentu saja, aku sudah pergi ke seluruh tempat di Kerajaan Artemis ini. Bahkan kerajaan lain!"
"Benarkah? Berapa usiamu Milo?"
"30 tahun!"
Embun mengerjapkan matanya dan mundur perlahan menjauhinya. Bagaimana bisa Milo berumur 30 tahun dengan wajah semuda itu? Juga itu tidak mungkin kan?
"Jangan menipuku!"
"Aku 30 tahun! Ada apa denganmu?"
"Serius Milo? Wow! Hahaha... Kamu tua! Hahaha..."
"Hey! Jangan tertawa, kau juga sama tuanya! Kenapa menganggapku tua? Kau sendiri juga tua!"
"Apa? Umurku baru 18 tahun! Hahaha... Milo! Kamu sangat tua! Pantas saja kamu pergi ke banyak tempat. Usia memang tidak mengkhianati." Embun tertawa dan mengusap matanya yang berair.
Kali ini wajah Milo yang begitu terkejut melihat Embun. 18 tahun? Bukankah itu usia yang sangat muda untuk menjadi seorang Rangker. Bahkan terlalu muda. Rata-rata Rangker berusia 25 ke atas. Orang-orang yang memiliki umur kurang dari 25 akan lebih banyak bekerja sebagai orang biasa bukan Rangker yang harus mempertaruhkan nyawa.
"Kau gila! 18 tahun!"
"Iya!" Walau usia aslinya adalah 22 tahun tapi tubuhnya adalah tubuh Heera berusia 18 tahun.
"Astaga! Jadi aku bersama anak kecil selama ini? Pantas saja kau bodoh dan tidak tahu apa-apa. Apa yang sudah aku lakukan? Aku bersama anak kecil?" Milo masih tidak percaya. Masalahnya adalah wajah Embun terlihat tua.
"Aduhhhh... Oke, om! Aku akan memanggilmu Om Milo atau Paman Milo! Hahaha... 30 tahun? Kamu harusnya sudah memiliki istri dan anak!"
"Ckkk... Bagaimana bisa kau menjadi Rangker di usia sangat muda? Apakah kau gila mempertaruhkan nyawamu? Orang-orang akan lebih suka bekerja tanpa harus mempertaruhkan nyawa mereka sedangkan kau! Kau kenapa memilih menjadi Rangker? Bahkan usiamu baru 18 tahun Embun!"
"Hah... Karena itu tujuanku datang ke tempat ini! Menjadi seorang Rangker!"
Embun tersenyum dan menghentikan tawanya. Tujuannya datang ke dunia ini adalah menyelesaikan game ini dan pulang ke dunia nyata. Hanya itu. Tidak lebih tidak kurang.
🎐🎐🎐
"Gila! Om! Bagaimana jika kita pilih misi ini?" Tunjuk Embun pada kertas yang tertempel.
"Jangan panggil aku seperti itu! Milo! Panggil aku Milo!"
"Tapi kamu tua! Aku tidak sopan kepadamu, kenapa kamu bisa berusia 30 tahun dengan wajah seperti itu?" Tanya Embun menatap wajah Milo yang terlihat berusia 20 an tahun.
Atau memang orang-orang di tempat ini memiliki wajah yang awet muda? Dia jadi penasaran dengan usia Keegan. Apakah dia juga berumur 30 tahun? Kenapa orang-orang bisa terlihat muda sedangkan umurnya sudah tua? Milo mendekat dan berbisik di telinga Embun.
"Anak kecil! Jangan memprovokasiku! Kau dalam masalah serius nanti!"
"Aku kenapa?"
"Sudahlah! Kau memang bodoh! Kau tidak lihat monster apa yang kita hadapi itu! Penyerangan terhadap Kota Zuri, disana meminta bantuan setidaknya 20 orang untuk membantu penyelidikan tentang monster aneh. Mungkin saja itu monster yang kau temukan tapi kita kekurangan orang."
"Hey! Kita berdua itu cukup membunuh monster itu, 20 orang itu setara dengan kita berdua. 19 aku dan kamu 1!"
"Sialan! Jadi maksudmu aku lemah darimu?"
"Iya! Hahaha... Aku ini memiliki kemampuan seperti Rangker atas! Aku tidak ingin sombong tapi bagaimana ya? Aku ini kuat! Ayo pilih dan pergi untuk menyelidiki apa yang terjadi pada monster itu!" Embun melepaskan kertas yang tertempel.
"Kau ini! Apakah kau yakin? Mereka akan menghukummu jika kau bermain-main. Kita bekerja sama dengan pihak kerajaan Embun!"
"Aku tidak peduli! Aku ingin mencoba kemampuanku! Lagipula siapa yang takut pada mereka?"
🎐🎐🎐
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue OverPower? ( END )
FantasyAku berada di dalam novel menjadi seorang antagonis. Bukankah aku sudah menyelesaikan seluruh alur dalam cerita ini? Tapi kenapa aku tidak kembali juga? Aku ingin kembali. 3... 2... 1... Sistem game di mulai! "Apa ini?"