Bab 35 : Saling Melawan

1.4K 193 2
                                    

Duarrr...

"Sialan! Kau menipuku!" Teriak Volker.

"Tidak! Siapa yang menipu siapa? Fire Attack!" Api terlontar dari tangan Embun dan mendarat di tubuh Volker. Tapi sebelum itu Volker berpindah tempat begitu cepat.

Embun menganggukkan kepalanya paham, jadi dia juga memiliki kemapuan teleportasi? Pantas saja dia tiba-tiba datang dan menusuk perutnya dari belakang. Sayangnya ditempat ini sudah di lindungi oleh kekuatan Lemuel juga Embun. Volker tidak bisa melarikan diri, hanya ada kematian di akhir pertarungan ini. Karena kematian dibalas dengan kematian.

Embun tidak akan segan-segan melakukannya. Dia sudah menyakinkan dirinya sendiri, orang-orang seperti Volker memang harus dimusnahkan!

"Boom ice!"

"Kau tidak akan bisa membunuhku!" Bisik Volker sudah berada di belakang tubuh Embun.

"Bodoh! Jangan bermain, kamu dan aku sama! Transparan!"

Embun menghilang dari pandangan Volker. Dia menatap sekitar yang dilingkupi asap hitam pekat. Dia tidak tahu dimana Embun sekarang. Bagaimana bisa perempuan itu menjadi seperti ini? Apakah dia terlalu meremehkannya? Sejak awal dia hanya ingin membawa Tullia saja. Dia tidak tahu jika Embun memiliki banyak kemampuan.

Dia terjebak! Harusnya dia sadar kenapa tiba-tiba kerajaan mengadakan pertandingan ahli pedang secara mendadak.

Volker memegangi pedangnya begitu kuat. Apakah dia harus memakan buah itu?

"Boom ice!"

"Arghttt..." Volker berteriak merasakan es dingin dan tajam menyentuh kulitnya.

Brakkk...

"Siapa mastermu itu? Aku akan berpikir untuk bekerja sama denganmu jika kamu mau. Aku tidak akan membunuhmu Volker!" Embun mengacungkan pedangnya ke arah wajah Volker. 

"Hahahaha... Hahahaha..."

Embun mundur pelan dan melihat Volker menjadi sangat aneh. Tubuhnya menjadi begitu aneh dan terdengar suara retakan dari dalam tubuh Volker. Volker terus tertawa terbahak-bahak melihat Embun. Dia akan membunuh perempuan itu!

"Sialan!" Desis Embun bersiap untuk kemungkinan buruk.

"Hahahaha.... Mati! Mati! Mati!" Mata Volker berubah seluruhnya menjadi merah, bahkan bola mata putihnya juga. Tubuhnya muncul tulang-tulang aneh dengan pedangnya dia gigit di mulut tajamnya.

Embun sudah duga, laki-laki itu pasti memiliki sesuatu yang berbahaya!

"Sebenarnya gue nggak mau ya pakai ini! Tapi gue dalam masalah banget nih!"

"Mati!!" Volker merangkak begitu cepat ke arah Embun.

"Mirip laba-laba! Sialan! Gue jadi takut nih! Boom Ice!" Embun menghindar lagi dengan menembakkan banyak Boom Ice.

Volker menghindar begitu cepat dan mengeluarkan sesuatu dari dalam mulutnya.

Blasttt...

Jaring putih keluar dari dalam mulutnya dan membentuk jaring laba-laba sungguhan. Embun tersenyum puas, jadi benar Volker berubah menjadi monster laba-laba?

"Sistem, berapa point kalau gue bunuh dia?"

"Manusia laba-laba, Player akan mendapatkan 500.000 point!"

"Murah banget! Lo yakin cuma itu?"

Embun menghembuskan nafasnya, lumayan juga daripada dia tidak mendapatkan point. Membunuh manusia biasa tidak akan mendapatkan apapun. Berbeda dengan manusia satu ini.

"Fire Attack!" Embun melemparkan bola api ke arah jaring laba-laba.

Api merambat begitu cepat dan melenyapkan jaring laba-laba yang ada. Embun berpindah dan berada di atas tubuh Volker. Berubah menjadi manusia laba-laba tidak akan cukup. Volker terlalu lemah untuk dirinya!

"Thunder Grass!" Embun mengangkat pedangnya dan mengantarkan petir ke dalam tubuh Volker.

"Arghttt... Arghttt..."

"Jika kamu tidak ingin bekerja sama maka mati saja! Light Blue!" Cahaya biru bersinar begitu terang menerangi pelindung yang dibuat Lemuel. Asap hitam telah menghilang digantikan cahaya kebiruan yang menyilaukan mata.

Perlahan pelindung berangsur-angsur menghilang dan hanya menyisakan Embun yang berdiri sendirian di atas arena pertandingan.

"Semoga tenang di atas sana Volker!" Embun menatap langit dengan ujung pedangnya yang menyentuh tanah bukan tubuh Volker. Tubuh Volker menghilang begitu saja. Tanpa tersisa sedikitpun.

Tidak sia-sia dia membeli tiga skill sekaligus untuk pertandingan hari ini. Embun siap untuk melawan Tullia selanjutnya. Perempuan mirip setan itu, dia akan membunuhnya!

"Embun!"

"Hah? Milo?"

"Kau..." Milo berlari begitu cepat dan memeluk tubuh Embun begitu erat.

"Kok lo bisa disini? Bukannya lo di Kota Algaskar?" Tanya Embun.

"Kau kembali! Kau kembali!"

"Milo!"

"Apa kau tidak tahu bagaimana frustasinya aku melihatmu disana dengan luka ditubuhmu? Bahkan aku tidak mendengar detak jantungmu dan nafasmu. Aku takut! Aku kehilanganmu, Embun. Bukankah katamu kau akan kembali dan tidak terluka?"

"Hey! Gue baik-baik aja! Lihat gue kembali kan? Gue juga nggak terluka!"

Milo menangkup wajah Embun, dia sangat takut melihat jasad Embun yang terbujur kaku beberapa hari yang lalu. Dia masih ingat wajah tertutup Embun dan darah ditubuhnya. Peti berisi tubuh Embun dan pemakamannya. Milo sangat mengingatnya dengan jelas. Dia tidak akan lupa mimpi buruk itu. Tapi sekarang Embun kembali! Embun benar-benar kembali!

"Kamu menangis? Maafkan aku Milo! Maafkan aku!" Embun mengusap wajah Milo yang menangis.

"Hiskkk... Aku takut Embun! Jangan tinggalkan aku lagi, kumohon!" Milo memeluk tubuh Embun dan tidak akan melepaskannya lagi.

Tidak akan lagi!

"Tenang Milo! Sekarang baik-baik saja, oke! Tapi bagaimana caramu datang ke tempat ini? Bukankah kamu berada di Algaskar?"

"Penyihir Lemuel yang datang dan mengantarkanku kemari! Katanya kau hidup kembali!"

"Sialan! Emang mulutnya! Kenapa dia bawa lo lagi!"

Embun menggeram marah, kenapa juga Lemuel membawa Milo datang? Untuk apa?

"Syukurlah kau hidup kembali!"

"Memang kamu tidak takut aku hidup kembali seperti ini Milo?" Tanya Embun.

"Aku hanya takut kehilanganmu!" Jawab Milo dengan suara tangisan yang amat keras.

"Berapa umurmu sebenarnya? Bukankah umurmu 30 tahun? Hah... Sekarang semuanya akan baik-baik saja Milo! Aku sudah tahu siapa musuh yang harus kubunuh! Mereka adalah orang-orang di balik naga emas itu juga buah neraka. Kamu mau membantuku?" Tanya Embun.

"Iya! Tentu saja, apa gunanya aku datang kemari? Aku hanya akan membantumu bukan kerajaan."

"Baiklah! Maka lepaskan aku! Apa kamu lupa sekarang kita ada dimana Milo? Kita di tengah pertandingan!" Bisik Embun.

"Kau hanya perlu membuat kita berdua menghilang!" Bisik Milo.

"Hah... Masalahnya Oricon sudah ada di tempat ini! Lepas!"

Milo melepaskan tubuh Embun. Oricon mengepalkan tangannya dan menatap tajam Embun. Dia sudah dibodohi berapa kali? Perempuan didepannya ini memang tidak merasa bersalah sedikitpun. Embun tersenyum canggung. Sepertinya dia mendapatkan masalah baru!

🎐🎐🎐

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Gue OverPower? ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang