Embun tersenyum canggung pada orang-orang yang dia temui. Apakah dia harus mengembalikan misi ini kembali ke Asosiasi Rangker? Dia tidak menyangka orang-orang disini sangat menakutkan dengan tubuh tinggi dan besar mereka. Wajah mereka juga amat menyeramkan. Dia kira orang-orang dari pihak kerajaan akan terlihat seperti baik dan tampan. Mereka terlihat seperti preman.
"Milo!"
"Diamlah!"
"Siapa Rangker yang datang? Bukankah sudah kubilang untuk membawa setidaknya 20 orang?" Teriak suara yang begitu menggema. Suara itu begitu berat dan dalam. Tubuh Embun menegang dan memilih bersembunyi di belakang tubuh Milo.
Dia takut.
"Oh... Jadi kalian!" Seorang muncul dari kerumunan prajurit kerajaan. Pakaiannya terlihat berbeda dari kebanyakan prajurit menandakan pangkatnya jauh lebih tinggi. Embun mencuri pandang dan membelalakkan matanya. Wajahnya sangat tidak asing karena... Dia Niko!
Niko!
Embun meneguk ludahnya, kenapa sekarang wajah Niko disini? Dia sangat kenal wajah Kakak Heera itu. Dia jadi kesal sendiri, kenapa tidak memakai wajah orang lain saja? Kenapa harus orang-orang yang dia kenal di cerita 'Will you marry me?"
Mengapa?
"Apa kalian hanya ingin bermain-main? Hah?" Teriaknya begitu marah.
"Kami serius dengan misi ini! Kami tidak membutuhkan 18 orang lainnya. Lagipula ini hanya penyelidikan tentang monster aneh yang menyerang kota ini. Sebelum kami datang kemari, anak ini sudah menghadapinya lebih dulu!" Milo menarik tubuh Embun dan mendorongnya ke arah orang bertanya. Kali ini Milo yang bersembunyi walau tubuhnya lebih tinggi.
"Kalian bertemu dengan monster itu? Apa yang kau lakukan untuk menghadapi monster itu?"
Embun mendongak ke atas sampai kepalanya seakan akan copot dari leher. Apakah Niko setinggi ini? Tidak. Ini Niko versi lebih tinggi dan berotot! Embun meneguk ludahnya dan tersenyum canggung.
"Nama saya Embun! Ini teman saya Milo! Sebelum kami datang, saya bertarung dengan Lutlut aneh. Dia lebih ganas dan berbahaya. Tapi saya bisa mengalahkannya! Tuan, kami memang tidak memerlukan banyak Rangker. Cukup hanya kami saja dan kami akan menolong mencari tahu apa yang terjadi. Hemm... Sebenarnya saya mengingat sesuatu yang berhubungan dengan monster yang menjadi aneh. Apakah anda pernah mendengar tentang buah neraka?" Tanya Embun.
"Apa yang kau bicarakan?" Bisik Milo.
"Sttt... Dengarkan aku! Kemungkinan besar para monster memakan buah itu dan menjadi buas! Aku pernah mendengar tentang buah neraka itu!" Bisik Embun.
Laki-laki di depan mereka tampak berpikir. Dia melirik Embun sebentar saja. Tanpa aba-aba dia langsung menarik pedangnya dan mengacungkannya ke depan wajah Embun.
"Darimana kau tahu tentang buah neraka itu?"
"Saya pernah membacanya di salah satu buku milik kakek saya. Disana menceritakan tentang sebuah buah yang dapat membuat para monster menjadi gila dan aneh. Mereka dapat berevolusi ke dalam bentuk mengerikan. Tuan! Untuk situasi saat ini, lebih baik kita segera mencari dimana buah itu tumbuh. Itu lebih efesien daripada kita membunuh para monster. Setelah buah itu berhasil disingkirkan kita baru bisa untuk menghentikan penyerangan monster ini!" Jelas Embun.
"Mulai pencarian buah monster!" Teriak laki-laki itu mengomando semua prajurit yang ada.
Embun menghela nafas dan memegangi tangan Milo yang menopang tubuhnya. Dia hampir terjatuh dengan serangan mendadak di wajahnya tadi. Maju sedikit saja pasti wajahnya sudah terluka. Embun tidak mau lagi kerjasama dengan laki-laki yang mirip Niko. Dia sama menyebalkan dan menyeramkan.
"Aku sudah memperingatkan padamu tentang orang-orang dari pihak kerajaan! Kau sendiri yang menyerahkan nyawamu!" Milo memegangi tubuh Embun.
"Mana aku tahu! Huhuhu... Milo! Aku takut!" Keluh Embun.
"Kalian berdua ikut aku!" Laki-laki itu berjalan pergi ke suatu tempat.
"Milo! Gendong!" Pinta Embun.
"Ckkk... Kau menyusahkan. Kau tidak lihat apa yang kubawa?" Tanya Milo.
"Tapi kakiku gemetaran! Milo!"
"Salah kau sendiri! Ayo aku akan mengandeng tanganmu saja!" Milo menggenggam tangan Embun erat dan berjalan mengikuti laki-laki itu.
Milo ingat siapa laki-laki itu. Dia adalah komandan prajurit kerajaan dan orang-orang disini adalah mereka yang berasal dari Divisi Macam Putih! Divisi yang hanya tunduk dan patuh atas perintah kerajaan dan memiliki kekuatan terhebat dari divisi lain. Aura mereka semua di tempat sangat mencekam. Milo juga takut tapi dia tidak bisa menunjukkannya di depan perempuan yang takut ini. Wajah Embun begitu pucat pasi. Milo tidak ingin Embun terlibat jauh dengan pihak kerajaan. Karena orang-orang akan tahu tentang kemampuan penyembuhannya yang sangat hebat. Itu bisa jadi masalah serius! Sangat serius!
🎐🎐🎐
"Komandan Oricon itu! Apakah dia tidak menyukai kita Milo?"
"Menurutmu! Bagaimana bisa dia tidak menyukai kita jika kita saja di tempatkan di penjara ini!"
Embun menggaruk kepalanya, dia juga tidak tahu jika Oricon menempatkan dirinya di penjara bersama Milo. Dia kira mereka akan ikut dalam penyelidikan tentang buah neraka. Tapi mereka justru dianggap sebagai penjahat! Keterlaluan! Sampai kapanpun Embun tidak akan memaafkan komandan itu!
"Milo! Apa kamu tahu tentang buah neraka?"
"Buah neraka? Aku baru mendengarnya."
"Hmm... Mungkin komandan itu juga! Bagaimana jika kita menunggu saja disini sampai dia datang dan meminta bantuan kita? Kita hanya perlu tinggal dan menikmati penginapan gratis ini!"
"Penginapan? Kau anggap ini apa? Lihat keadaan tempat ini yang sangat kotor dan bau! Kau tidak tahu betapa..."
"Sistem! Gue mau kasur empuk, tikar, meja, makanan, terus minuman juga! Jangan lupa lampu emergency, soalnya disini gelap banget! Gue nggak suka juga baunya! Pengharum ruangan!"
Bukkk...
Bukkk...
Bukkk...
Seketika sel penjara mereka seperti sebuah penginapan dadakan. Milo bertepuk tangan, dia tidak perlu repot-repot tidur di atas lantai yang dingin dan kotor. Embun memang pembawa banyak barang yang sangat mengesankannya!
"Jika dia tidak kunjung datang juga, kita perlu ke tempat buah neraka itu! Hahaha... Gue pastiin lo cium kaki gue! Dasar komandan nggak tahu diri! F*ck you!"
🎐🎐🎐
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue OverPower? ( END )
FantasyAku berada di dalam novel menjadi seorang antagonis. Bukankah aku sudah menyelesaikan seluruh alur dalam cerita ini? Tapi kenapa aku tidak kembali juga? Aku ingin kembali. 3... 2... 1... Sistem game di mulai! "Apa ini?"