Bab 15 : Memegang Senjata

2K 210 2
                                    

"Anj*r banget si Keegan, gue kan cuma bercanda aja, ngapain kepala gue di geplak. Sakit lagi! Awas aja kalau gue ketemu lagi sama dia! Gue akan jadi perempuan paling kuat di dunia ini! Hahaha... Tapi nama dunia ini apa sih? Gue nggak ngerti! Harusnya gue minta peta dunia aja kalau ada! Sistem! Lo tahu peta dunia ini? Atau lo bisa jelasin kita lagi di dunia apa?"

Kalau dipikir-pikir Embun sama sekali belum bertanya tentang dunia ini kepada sistem yang tiba-tiba datang. Apakah dia berada di bumi? Juga apakah kota ini termasuk ke dalam sebuah kerajaan? Embun ingin tahu akan hal itu!

"Player ingin mengetahuinya?"

"Hmm! Gue sambil duduk aja deh! Capek! Tokonya juga dimana lagi!" Embun duduk di salah kursi milik toko entah apa. Dia rasa toko makanan atau toko minuman? Makanan dan minuman di tempat ini terlihat aneh, benar-benar aneh. Bukan makanan yang biasa dia lihat di film atau drama. Makanan disini terlihat seperti makanan yang penampilannya tidak bisa ditampilkan di televisi.

"Player berada di dalam game A, game ini berlatar tempat di bumi. Ada berbagai macam benua juga kerajaan sama seperti bumi di dunia modern terdapat banyak negara. Player berada di salah satu kerajaan yaitu Kerajaan Artemis. Kerajaan ini terdiri dari berbagai kota dan desa, dengan pusat ibukota berada di Kota Artemis. Jarak dari tempat Player kurang lebih 3.200 km."

"Jauh amat! Tapi iya sih, Desa Sema sama Kota Algaskar ini aja jauh apalagi ibukotanya. Pasti jauhhhhhh... Kebanyakan juga hutan-hutan, banyak monster juga. Sayangnya gue bisa teleportasi 10 km aja. Sedih! Tapi gue penasaran sama ibukotanya apalagi kerajaan. Pasti estetik parah! Oke! Gue beli pedang, besok jual sisa monster, terus jalanin satu misi dulu baru pergi mengembara lagi. Gue nggak tahu gue harus sampai kapak kayak gini!" Embun menatap langit biru.

Apakah dia akan terus mengembara tanpa henti?

Dia tidak boleh menyerah, dia sudah menyelesaikan satu cerita pasti game ini selesai. Mungkin saja dia perlu melawan bos terakhir seperti game-game yang ada. Bos terakhir? Dia pasti akan melawannya!

🎐🎐🎐

"Saya ingin membeli pedang dengan kualitas baik juga yang ringan untuk dibawa! Pedangnya juga harus kuat membunuh monster!"

"Apa kau seorang Rangker?" Tanya seorang Dwarf.

"Iya! Saya seorang Rangker!" Embun tersenyum walau dirinya begitu takut bertemu makhluk mitologi ini.

Dia tidak habis pikir ternyata ada juga makhluk seperti Dwarf ini di dunia manusia. Bukankah manusia anti pada makhluk selain mereka? Atau sebenarnya ada lebih banyak orang-orang seperti Dwarf ini? Mungkin saja sesuatu yang begitu besar seperti naga contohnya. Embun menelan ludah, jangan-jangan bos terakhirnya adalah naga?

"Aku perlu tahu kekuatanmu, kartu identitas!"

"Ini!" Embun menyerahkan kartu identitasnya dengan super hati-hati.

"Hmm... Kau memiliki kekuatan api, air, juga udara. Bagaimana bisa? Bagaimana caramu mendapatkan semua kekuatan ini? Kau hanya Rangker kelas F! Apa Gusta membuat kesalahan?"

"Itu memang kekuatan saya, saya baru bergabung menjadi seorang Rangker. Tentu saja saya masih level kecil tapi tenang saja saya tidak mungkin menipu. Saya akan menunjukkannya. Air Cross!" Embun membidik sebuah gantungan kepala rusa.

Brukkkk...

Kepala rusa itu terjatuh dan terbelah menjadi dua bagian. Embun tersenyum senang, dia memang ahli menggunakan Air Cross.

"Sepertinya kau tidak memerlukan pedang! Kau bahkan bisa menembak tepat kepala rusa itu. Aku juga membuat pedang yang besar, kau pasti tidak bisa membawanya!" Dwarf itu menatap Embun remeh.

Gue OverPower? ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang