"Sistem! Lo itu emang nggak tahu siapa mereka? Kenapa data mereka nggak ketemu! Gue harus cari mereka dimana?"
Embun mendongak dan melihat langit yang dipenuhi bintang-bintang dimana-mana. Kelompok apa mereka sampai bisa ada naga dan Cerberus di sisi mereka. Juga seseorang yang menggunakan pedang begitu hebat sampai Embun tidak menyadari keberadaannya. Embun menyentuh perutnya dan masih mengingat rasa sakit yang menjalar.
"Ughh... Gue nggak sangka gue bakalan mati gitu aja! Masa gue nggak bisa gerak habis ketusuk, gue kan punya Heal! Arghttt... Jangan-jangan pedangnya emang ada yang beda! Gue jadi sungkan nih sama pedang murah gue? Hmm... Apa gue coba aja! Hehehe... Let's go, mari cari keributan sama Oricon!
"Hey! Apa kau seorang Rangker? Aku baru pertama kali melihat orang sepertimu!" Seseorang menunduk dan menatap wajah Embun.
"Hmm? Lo siapa lagi?"
Brukkk...
Embun melompat cepat sesaat orang itu menyerangnya dengan pedang. Orang itu tersenyum sinis dan bersiap untuk bertarung dengan Embun lagi. Dia menjilat pedangnya dan melesat cepat menyerang Embun. Embun mengangkat pedangnya dan ikut dalam pertarungan sengit ini. Dia tidak tahu siapa laki-laki aneh ini selain dia adalah orang aneh.
Apakah dia senang bertarung dengan orang yang dia temui? Embun melompat dan menendang punggung laki-laki itu.
"Tunggu dulu, bro! Gue bukannya gimana-gimana ya! Tapi masalahnya nih gue nggak mau tarung sama lo! Gue mau sama orang lain!"
"Mati kau!"
"Emang orang disini tuh selain bego itu juga budeg!" Embun tersenyum dan menangkis semua serangan orang didepannya. Dia merasa sangat bersemangat memiliki kemampuan ini.
"Sialan! Bagaimana bisa kau menangkis semua jurus rahasiaku?" Teriaknya marah.
"Udah ya gue capek! Dahhh... Teleport ke tempatnya Oricon!"
Embun menghela nafas dan melihat ruangan aneh. Dimana ini? Ada tempat tidur besar, benda-benda mahal, lukisan besar yang pasti mahal, juga seseorang yang baru saja keluar dengan memakai jubahnya. Embun tersenyum melihat Oricon. Sepertinya dia salah waktu.
"Siapa kau?" Tanya Oricon buru-buru mengambil pedangnya.
"Wow! Tunggu kisanak, aku akan pergi! Teleport ke perpustakaan istana!"
Brukkk...
"Gila! Kalau kayak gitu dia mirip Daddy sugar! Mantap juga! Arghttt... Kenapa sih dia baru selesai mandi? Gue kan mau bicara soal orang-orang itu. Hah... Gue dimana ya tadi? Oh iya, perpustakaan istana." Embun membuka topengnya dan melihat keadaan sekitar.
Matanya menatap satu persatu sudut ruangan, tidak ada tanda-tanda keberadaan orang disini. Hanya ada buku yang tersusun begitu rapi. Embun berjalan ke salah satu tempat dan menatap keluar jendela. Beberapa prajurit berlalu lalang memeriksa ke berbagai tempat. Tempat ini memang harus dijaga.
"Sistem! Lo nggak tahu siapa orang-orang itu?" Tanya Embun.
"Data memeriksa, identitas mereka sulit ditemukan."
"Kalau sulit pasti mereka bukan orang biasa. Tapi apa lo tahu lokasi mereka?"
"Data memeriksa, lokasi terakhir Kota Xena."
"Kota Xena? Gue curiga sama kota itu, tapi kayaknya nggak mungkin mereka disana sekarang. Gue harus tunggu mereka muncul dan gue bakalan seret Volker lebih dulu! Hahahaha... Kematian harus dibalas kematian."
Sayangnya menunggu bukan dalam kamus Embun. Mau sampai kapan mereka akan datang lagi? Selain datang untuk balas dendam. Embun mengusap lehernya.
"Keluar! Gue tahu lo nguping!" Embun menatap sudut ruangan yang gelap. Dia memasang topengnya kembali.
"Ternyata kau sadar! Kau tidak perlu memakainya, aku sudah tahu!"
"Penyihir Lemuel, bagaimana bisa anda datang ke tempat ini?"
"Aku memasang pelindung dan pelacak di ruangan ini. Harta kerajaan harus disembunyikan dari orang-orang jahat. Embun, bagaimana bisa kau hidup kembali? Apa yang kau lakukan, apa bersekutu dengan iblis?" Tanya Lemuel.
"Bukan! Tapi ini kemampuan yang ada sejak saya kecil! Saya tidak akan bisa mati oleh apapun di dunia ini! Sayangnya anda sudah tahu, saya tidak bisa menutupinya lagi! Bisakah anda membantu saya lagi?"
"Kemampuan sejak kecil?"
"Hmm! Menakjubkan bukan? Tapi itu kenyataannya, saya tidak akan bersekutu dengan iblis. Jika saya melakukannya saya tidak akan mati di tangan orang-orang setan itu! Saya tidak mati terbunuh karena naga emas tapi mereka yang menjadi dalang di balik naga emas itu. Apakah anda pernah mendengar seseorang bersama Tullia dan Volker. Mereka adalah dua orang yang membunuh saya. Tullia adalah seorang perempuan yang membawa naga dan bisa memanggil Cerberus. Sedangkan Volker, dia seorang ahli pedang yang membunuh saya!" Jelas Embun.
"Jadi bukan naga yang membunuhmu?"
"Bukan! Memangnya saya bisa mati karena naga? Tentu saja karena dua orang setan itu! Apakah anda pernah mendengar nama mereka?" Embun melepaskan topeng pada wajahnya.
Dia hanya perlu tahu dua orang itu, jika dia berhasil tahu. Kemungkinan besar master atau tuan mereka juga akan menampakkan diri.
"Aku baru mendengar nama mereka. Apalagi yang kau tahu?"
"Mereka memiliki seorang tuan, mereka sering memanggilnya dengan nama master. Saya tidak tahu siapa mereka, tapi kita harus menyeret mereka keluar. Bisakah anda menolong saya?" Embun mendekati Lemuel.
"Apa yang kau inginkan?"
"Tolong rahasiakan keberadaan saya, orang-orang tidak akan percaya seperti anda. Mereka akan berpikir jika saya terlibat dengan iblis. Juga saya ingin meminta sesuatu yang besar yang dapat membawa orang itu keluar dari dalam tanah."
"Kau tidak ingin mengatakan pada semua orang bahwa kau hidup kembali? Bagaimana dengan temanmu?"
"Suatu saat nanti mereka juga akan tahu tapi bukan sekarang!"
Embun ingin orang-orang yang telah membunuhnya senang atas kematiannya. Mereka akan mengira perempuan yang telah membunuh naga telah lama mati. Karena dia akan membunuh satu persatu mereka dengan tangannya sendiri. Embun tersenyum mengerikan dimata Lemuel, perempuan di depannya bukankah Embun yang dulu. Dia menjadi berbeda setelah bangkit dari kematian.
"Jadi apa yang kau mau?"
"Pertandingan ahli pedang! Pertaruhkan banyak uang dan aku akan memenangkan pertandingan itu juga menyeret Volker keluar."
"Apakah orang yang kau maksud itu benar-benar akan keluar dari sarangnya? Bagaimana jika dia tidak melakukannya?"
"Dia pasti keluar! Percayalah padaku Penyihir Lemuel, orang itu pasti akan bersenang-senang di pertandingan itu!"
🎐🎐🎐
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Gue OverPower? ( END )
FantasyAku berada di dalam novel menjadi seorang antagonis. Bukankah aku sudah menyelesaikan seluruh alur dalam cerita ini? Tapi kenapa aku tidak kembali juga? Aku ingin kembali. 3... 2... 1... Sistem game di mulai! "Apa ini?"