Hari ini merupakan hari pertama Anjelly atau Jelly sebagai karyawan intern di Astra International. Karena sejak dua malam kemarin, pihak HRD yang membentuk grup intern di whatsapp sudah memberikan informasi mengenai dresscode hari pertama mereka yaitu putih dan bawahan light blue jeans. Maka pilihan Jelly hari ini jatuh pada wide leg jeans yang dipadukan dengan kemeja putih yang ia selipkan sepenuhnya ke dalam jeansnya, sehingga pinggang rampingnya tercetak begitu indah. Jelly benar benar ingin mengacungkan jempol pada tim HRD yang menjadi pemandu kelompok internship, karena untuk kriteria sepatu pun mereka beritahukan secara detail.
Kali ini, tumit putih Jelly yang belakangan ini terbiasa menggunakan sneakers kini kembali terbungkus oleh white heels yang tak terlalu tinggi tapi tak juga terlalu pendek. Masih berhasil untuk membuat kakinya tampak lebih jenjang dibanding biasanya. Untung saja, sejak kuliah dulu Jelly sudah terbiasa menggunakan heels di saat mendampingi dosen dosennya ke sebuah acara resmi, sehingga sekarang ia tak perlu bertumpu pada seseorang atau jalan dengan kaki yang oleng kesana kemari karena tak mampu menyeimbangkan tubuh. Hanya saja, sepertinya Jelly harus bersiap sebentar malam kakinya akan merasa pegal.
Rambut cokelat gelapnya yang panjang itu pun hanya ia gerai begitu saja, poni tipisnya ia biarkan tanpa hiasan sama sekali. Walau begitu, sebuah jepitan serta jaw clip selalu siap di dalam tasnya untuk hal hal darurat. Meskipun ia baru berhasil bebas dari kawasan kampus beberapa bulan lalu, tapi hal tersebut tidak membuatnya kaget dengan lingkungan kerja. Makanya, disaat saat begini ia sudah paham apa yang harus dia siapkan, apa yang harus dia lakukan, dan apa yang harus dia katakan kelak.
Dia harus berterima kasih pada dosen dosen yang selama ini setia membimbingnya, mengajarinya, dan mengikutsertakan di beberapa agenda yang secara tak langsung mempertontonkan bagaimana dunia kerja itu berjalan.
Dengan semua yang ia gunakan hari ini, tetap tak membuat Jelly menonjol sendiri. Karena teman temannya sesama internship pun menggunakan padu padan yang sama, hanya sama bermodel berbeda. Jadi, Jelly tak perlu merasa risih karena merasa mencolok sendiri.
Sekarang, di pagi indah ini. Jelly duduk di depan salah satu teman seperangkatan intership-nya, Gadis menggemaskan dengan make up yang agak bold serta rambut berwarna sunflower blond yang membuatnya sekilas mirip Barbie. Terlebih muka blasterannya dengan mata besar yang sangat mendukung.
Mereka sibuk menikmati sarapan yang disiapkan oleh pihak kantor khusus untuk mereka—para intern—yang akan memulai masa introduksi. Sungguh, Jelly benar benar kagum akan service yang diberikan kantor ini. Baru hari pertama, mereka sudah diberikan sarapan berkelas yang Jelly tau harganya sangat fantastis bila diakumulasikan seluruhnya.
Ada ice latte starbucks, greentea latte starbucks, serta beberapa pastry dari TOUS les Jours. Jelly dan teman temannya tinggal memilih mau yang mana. Lihat? seluruhnya adalah makanan minuman dari brand terkenal yang harga satu menunya saja sudah bikin Jelly merinding. Jelly tau semua ini, ia pun pernah memakan dan menikmatinya karena semua itu adalah makanan minuman yang sering menjadi santapan Dahayu. Jelly tentu pernah membelinya hanya sekadar ingin menyicip atau memberikan reward pada dirinya sendiri, ya tapi setelah itu Jelly harus puasa jajan untuk beberapa hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Am
ChickLitAnjelly Stephanie Loman atau biasa dipanggil Jelly. Anjelly atau Jelly, sosok yang terbiasa melakukan semuanya sendiri, hidup mandiri dengan hasil kerja kerasnya selama ini. Ditinggal orangtua yang sudah lama berpisah dan tinggal bersama oma opanya...