Anjelly Stephanie Loman atau biasa dipanggil Jelly. Anjelly atau Jelly, sosok yang terbiasa melakukan semuanya sendiri, hidup mandiri dengan hasil kerja kerasnya selama ini. Ditinggal orangtua yang sudah lama berpisah dan tinggal bersama oma opanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selepas olahraga pagi bersama Dahayu, Gadis bernama Anjelly Stephanie Loman itu sudah duduk rapih dalam keadaan bersih dan harum di barstoo. Segelas ice latte yang ia beli sebelum pulang tadi menjadi temannya selama ia menunggu Dahayu yang barusan izin untuk berendam beberapa saat. Tangan Gadis itu tidak berhenti menggulirkan layar, sesekali berhenti untuk mengetikkan komentar di kolom komen, juga membalas pesan pesan yang masuk dari teman temannya.
Hingga tangannya terpaku di atas layar, matanya mengerjap ngerjap saat sebuah nama muncul diantara puluhan notifikasi pesan. Ia refleks mengucek matanya beberapa saat, mencoba menyadarkan dirinya bahwa ia sedang tak berhalusinasi atau mengkhayal.
Notifikasi yang masuk memang berasal dari nomor yang tidak di kenal, tapi yang membuat Jelly kaget adalah isi pesannya. Tanpa perlu bertanya siapakah itu, si pengirim sudah lebih dulu memberitahu namanya, sehingga Jelly tak perlu bertanya tanya.
+62811xxxxxx Pagi Anjelly Ini Saya, Pak Margo
Iya, yang baru saja mengiriminya pesan adalah Bos Besarnya sendiri. Pukul 07.05 Pagi, seorang Margono Permadi Halimputra mengirimkan pesan pada Jelly, membuat Gadis itu sedikit kaget. Tak ingin di kemudian hari ia akan salah sangka, maka Jelly buru buru menyimpan nomor itu terlebih dahulu.
Jelly Pagi Pak, ada yang bisa saya bantu?
Pak Margo Kamu free tidak hari ini?
Oh wow? batin Jelly Ada apa gerangan? apakah gue akan dikasih tugas tambahan? duga Jelly.
Jelly Iya, Pak. Kira kira ada apa ya?
Pak Margo Temani saya seharian ini ya
Bukan pertanyaan, melainkan sebuah pernyataan permintaan yang diakhiri sebuah titik. Sejujurnya Jelly bingung mendeskripsikannya, apakah ini permintaan atau sebuah perintah. Kira kira apa ya?
Jelly Boleh, Pak Tapi, saya sepaket sama Dahayu, teman saya yang kemarin
Pak Margo Iya, tidak apa apa Kirim saja lokasi villa mu dimana atau kamu dimana sekarang, biar saya kesana
Astaga! Padahal Jelly bawa nama Dahayu untuk menolak secara halus. Tapi, ternyata Bos Besarnya malah tetap mengiyakan dan tidak mempermasalahkan hal tersebut. Kalau sudah begini, mau cari alasan apa lagi? Ugh, begini banget deh jadi bawahan tuh. Apa apa gak enak nolak sama atasan.
Tak lama kemudian, tak sampai 30 menit, ada sebuah ketukan dari pintu utama. Dengan jantung yang bergemuruh berdetak begitu cepat, Jelly turun dari barstool kala mulutnya merapalkan doa. Aduh, kenapa dia jadi deg-degan gini sih? Padahal kan cuman mau ketemu Bos sendiri? Apa karena perbincangan asal nya dengan Dahayu semalam ya?