chapter twenty-four

1.7K 152 10
                                    

“Cieee balik lagi nh ke Edinbrgh” goda Dahayu via telepon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Cieee balik lagi nh ke Edinbrgh” goda Dahayu via telepon. 

Sambil melipat baju-bajunya, gadis itu menghela nafas panjang. Gadis di seberang telepon mengernyit bingung, “Kok kedengarannya you are not happy without it?”

“Ya karena gue merasa gak pantas aja gitu ikut business trip mereka” keluh Jelly. “Gue merasa… ini cuman alasan Pak Margo aja”

“PEDE BANGET LO!” seru Dahayu dari seberang disusul suara benda jatuh. 

“Ya iyalah, if you were me, lo juga pasti bakal merasa yang sama. Okay, it might be wrong, but I still have that kind of feeling. Like actually, I don’t deserve this gitu loh. Maksudnya—”

“Ah ngomong lo belibet! Mie gue melar nih!” Omel Dahayu. 

“Kok malah gue yang lo sal—lo makan mie? GUE LAPORIN TANTE RARA YA!” Seru Jelly seketika teringat kalau Dahayu dilarang keras mengonsumsi makanan instan bernatrium tinggi itu. 

“Lapor aja, wleee. Mama lagi gak di rumah” 

Jelly menggerutu, lantas melanjutkan keluh kesahnya. Ya walau sepanjang malam itu terus berkeluh kesah merasa tidak enak hati, tapi tetap saja tangannya dengan santai melipat pakaiannya, otaknya jungkir balik memikirkan outfit apa saja yang harus ia gunakan. Karena sesungguhnya dia pun diam-diam merasa antusias walau ada sepercik rasa bersalah yang datang. 

“Ini harus banget aku ikut ya, Mas?”

“Kamu jangan sok bertanya begitu tapi koper yang kamu bawa sudah dua ya, Love” ucap Margo memasukkan dua koper Jelly ke apartemennya. 

Jelly terkekeh, “Tapi serius deh, ini beneran aku ikut atau ga?”

“Ya masa gak ikut?”

Jelly berbalik menatap Margo yang kini sibuk mengatur sepatu Jelly juga sendal miliknya ke rak di foyer apartemen. “Kenapa harus ikut?”

“Ya buat tambah-tambah ilmumu. Lagian kamu ka paham mengenai International Shipping Law. Nah seminar kali ini kan tentang itu, ya sekalian aja kamu ikut” 

“Tapi…” Jelly masih merasa janggal, “Kenapa bukan Bu Nina atau Ko Tobi? atau yang lainnya” 

“Soal Nina, kan sudah ada Oka yang ikut. Kalau dua-duanya ikutan, nanti yang backup departemen siapa? Tati kan sudah ambil cuti duluan. Terus kalau masih tanya kenapa harus kamu? Memangnya kamu gak mau?”

“Mau sih, tapi kan ada yang lebih pantas”

“Terus kamu gak pantas gitu?” tanya Margo mulai nyolot. Tidak habis pikir sama pikiran Jelly yang merendahkan dirinya sendiri dan merasa kurang pantas untuk ikut business trip ini. 

“Kalau dibandingin sama yang lain sih gitu, Mas” cicit Jelly menundukkan kepalanya, mulai merasa tidak enak setelah mendengar suara Margo yang agak meninggi. 

The Way I AmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang