Anjelly Stephanie Loman atau biasa dipanggil Jelly. Anjelly atau Jelly, sosok yang terbiasa melakukan semuanya sendiri, hidup mandiri dengan hasil kerja kerasnya selama ini. Ditinggal orangtua yang sudah lama berpisah dan tinggal bersama oma opanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seminggu di kantor ini, Jelly kira ia akan jarang bertemu dengan jejeran direktur—tepatnya Margono Permadi Halimputra. Mengingat posisinya kalau di pohon struktur kantor akan sangat jauh dan jauh sekali dari bagan Margo. Tapi perkiraannya begitu melenceng, karena nyatanya tiap hari ada saja ia ketemu dengan Direktur yang ia rasa aneh itu.
Sejak peristiwa Margo menawarkan makan siang pada Jelly, Gadis itu secara terang terangan mencoba menghindari apapun yang ada Margo–nya. Okay, Margo memang bos besarnya. Hanya saja kan sebagai anak intern bos langsung Jelly sebenarnya adalah Pak Oka dan Bu Tati, bukan Margo. Hanya saja sepertinya takdirnya berkata lain.
Tiap hari, dalam tujuh hari ini ada saja beberapa occasions yang sengaja dan tidak disengaja Jelly bertemu dengan Pria tersebut. Entah Margo yang belakangan ini tiba tiba mengadakan sidak ke kubikel kubikel mereka, bikin satu departemen gelagapan buru buru menutup tab internet yang sedang mereka buka, berubah menjilat dengan menyodorkan makanan pada Pak Margo, atau sok sibuk mengetik entah apa. Ada pula mereka tak sengaja ketemu di pantry departemen yang sebenarnya agak membingungkan bagi Jelly. Di lantai direktur kan punya pantry sendiri, kenapa pula BELIAU pergi ke pantry kacung kayak Jelly?
Dan salah satu yang disengaja seperti sekarang, Gadis itu terjebak di satu ruang meeting besar dengan Pak Margo yang duduk di ujung meja sana sambil memperhatikan presentasi pihak AC—salah satu anak perusahaan yang dibawahi oleh Astra pula. Kenapa ada departemennya? Karena ada perubahan yang harus dilakukan oleh AC yang mengharuskan departemen legal group pusat ikut campur tangan didalamnya.
"Jadi siapa yang sebentar ikut ke head office nya AC?" tanya Pak Margo memutar kursi yang ia duduki ke arah orang orangnya.
"Saya, Melisa, Zidan, dan Jelly, Pak"
Saat Oka—bosnya Jelly—menyebutkan nama Jelly, Gadis itu refleks mengulum bibirnya. Melirik sekilas pada Margo, takut akan respon yang akan dikeluarkan Margo.
"Kenapa banyak sekali?"
Tuhkan.
"Anjelly stay saja, biarkan dia ikut Bu Tati bantu otoparts buat contract drafting terbaru mereka" titah Margo.
Jelly melirik menampilkan senyum kecilnya pada Pak Oka yang menatapnya kemudian mengangguk pelan. "Baik Pak"
"Okay, yang lainnya bisa fokus ke template contract terbarunya AC ya. Besok pagi bawa hard file nya ke saya langsung, kalau lewat Christ nanti ketahan sama dokumen lainnya. Harus pagi, siangnya saya ada pertemuan sama orang orang Toyota"
Jadi ini yang dimaksud teman teman di departemennya. Seorang Margono Permadi Halimputra akan terlihat sangat menawan bila sedang memimpin rapat dan tengah memberi titah pada karyawannya. Aura pemimpinnya begitu menguar, aura yang kalau kata Dahayu bisa bikin banyak kaum hawa bertekuk lutut di depannya. Dan yang lebih kurang ajarnya, kalau kata Dahayu, aura yang minta dinikahin langsung saking pengennya menjadikan Margo sebagai kepala rumah tangga.