chapter thirty-one

1.5K 167 37
                                    

“Love, saya pergi sebentar ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Love, saya pergi sebentar ya. Ada meeting mendadak, soal belanja, let me do it, okay?” begitulah bisikan Margo padanya ketika ia pamit jam 7 pagi tadi pada Jelly yang masih tertidur nyenyak di ranjangnya. 

Dan gadis itu baru sepenuhnya sadar di jam delapan lewat. Karena semalam ia sudah memberikan lebih dulu list yang harus dibeli Margo, jadi sekarang ia tinggal menunggu Margo kembali dengan belanjaannya. Setelah membersihkan diri, ia memutuskan mengganti seprei ranjang Margo, membersihkan kamar Pria itu, serta mengatur kembali barang-barang miliknya. 

“Hm, sambil nunggu mending kita bikin toast” sambil menggelung rambutnya, gadis itu berjalan menuju dapur. Mulai berkutat dengan roti, margarin, serta buttercream seraya menunggu mesin kopi memproses kopi miliknya. 

Setelah menyantap sarapan singkatnya, Jelly memutar soft pop song dari ponselnya yang terhubung ke bluetooth speaker Margo. Gadis itu memutuskan untuk melakukan bersih-bersih pada apartemen Kekasihnya. Ya salah satu kebiasaan Jelly bila ia merasa bosan dan tidak tahu harus melakukan apa. Lagipula kegiatan ini lebih produktif kan daripada ia hanya duduk menonton menunggu kedatangan Margo. 

“Kenapa atas buffet-nya dibiarin banyak kosong gini sih” gumam Jelly seraya membersihkan debu diatas rak-rak yang Margo miliki. 

Kemudian menepuk-nepuk bantalan sofa serta mengelap coffee table yang kini sudah dibersihkan atasnya dari tumpukan majalan serta koran si Penghuni Tetap. Dengan mulut yang sesekali ikut menyenandungkan lagu yang menggema, Jelly mulai menyalai vacuum cleaner. Lalu bergerak membersihkan setiap sudut lantai sampai bawah sofa menggunakan vacuum cleaner nya. 

Oh, jangan salah, ia senang melakukan ini. 

Dari foyer sampai ruang tengah telah Jelly bersihkan. Mata gadis itu melirik pada jam yang menggantung, “Sudah jam 10, tapi belum balik juga?” monolognya. 

“Pertemuan apa emangnya?” tanyanya lagi. 

Lantas Jelly meraih ponselnya, membuka ruang pesannya dengan Margo yang kini selalu ia sematkan di posisi paling atas. Iyap, setelah berbulan-bulan menjalin kasih dengan Margo, Pria itu kini berhasil menggeser kontak darurat Jelly yang awalnya adalah Dahayu. Disaat-saat mendadak atau urgent, Jelly tak lagi merecoki Dahayu, melainkan Kekasihnya. Awalnya memang kurang mengenakkan bagi Jelly, tapi Margo selalu memintanya dan pria itu menyatakan bahwa ia sama sekali tak masalah bila Jelly memanggilnya membutuhkan bantuan. Bukannya itu memang tugas seorang Kekasih ya? 

Mas M

Jelly
Dimana? Kok lama?

Mas M
Udah bangun ya? 

Jelly 
udah :(( 
today is public holiday loh, Mas

Mas M
Ya maaf, risiko jabatanku. Tunggu sedikit lagi ya

The Way I AmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang