chapter fourty-five

2K 151 50
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam itu, setelah lama tak bersua, tiga serangkai zaman internship setengah tahun lalu akhirnya kembali bertemu di jam pulang kantor. Salah satu restoran jepang kesukaan Jelly menjadi titik temu mereka. 

Shanette dengan rambut light brown nya datang mengambil duduk dihadapan Jelly. Kelihatan semakin cantik dengan bentuk tubuh dan tinggi yang menjadi idaman para kaum hawa. 

5 menit kemudian, Haikal datang dengan seragam kerja dan lanyard yang masih mengalung di lehernya. Kalau pria yang satu ini, tidak banyak berubah. Masih sama seperti pertama kali bertemu. Bedanya kali ini rambutnya tak lagi cokelat, tapi hitam. 

“Udah lama banget buset kita gak ketemu” komen Haikal mengambil duduk disamping Shanette. 

“Iya nih, you guys are so busy” 

“Heh, busy busy gini, lo lebih busy” komen Haikal membuat Jelly tertawa tapi mengangguk setuju. 

“Ayo pesan-pesan” ucap Jelly mengulurkan menu yang tadi pelayan berikan padanya. 

Selama menunggu pesanan, tiga serangkai itu tenggelam dengan percakapan mereka. Saling menanyai perkembangan kerjaan mereka, posisi mereka, lingkungan kerja, sampai pasangan masing-masing.

“Kok lo masih jomblo aja sih, Kal” komen Shanette. 

Haikal hanya bisa tersenyum kikuk. Melirik sekilas pada Jelly yang tampak biasa-biasa saja. Pasalnya, perasaan Pria itu masih sama. Masih ingin menunggu, siapa tau gadis didepannya akan memberinya kesempatan, iyakan?

Agak tidak tahu diri memang. Tapi tidak ada yang tahu soal takdir. 

“Gue masih nunggu orang, Shan” sahut Haikal, mencoba membela diri. 

“Tapi jangan cuman menunggu, Kal. Gerak juga. Jangan sampai lo keduluan, kan” balas Jelly. 

Andai lo tahu, Anjelly Haikal hanya bisa membatin dalam hati. 

“Bener tuh kata Jelly. Ntar karena kelamaan nunggu, taunya dia udah digaet orang lebih dulu. Lo cuman bisa nangis di pojokan, Kal” Shanette menyetujui. 

“Udah, udah. Kenapa jadi lo berdua mojokin gue. Lagian ya, kita belum setua itu. Baru 26!” Haikal kembali membela diri. 

“Nikah mah gak perlu buru-buru” sambung Haikal membuat senyum di bibir Jelly mengembang. 

“Oh iya, gue belum bilang ya alasan gue ngumpulin kita lagi disini” celetukan Jelly menarik seluruh perhatian Shanette dan Haikal.

“Nah, ini nih” 

“Oh bener juga lo, tumben banget ngajak kumpul. Ada apa emang?”

“Gue mau ngasih sesuatu, tunggu ya” Jelly sibuk merogoh sesuatu dari dalam tasnya. Haikal dan Shanette hanya bisa saling pandang sebelum kembali melihat pada Jelly. 

The Way I AmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang