chapter twenty-two

1.5K 159 24
                                    

Malam itu, sejam melewati tengah malam, Jelly belum juga terlelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu, sejam melewati tengah malam, Jelly belum juga terlelap. Mumpung besok akhir minggu dan Margo sedang diluar kota begitupula dengan sahabatnya—Dahayu. Bisa disimpulkan, hari minggunya akan Jelly habiskan seharian di kamar dengan bermalas–malasan. Entah menonton, membaca, atau bermain bersama Cooper. Oh mungkin juga mendengar telepon panjang Margo. Intinya tidak melewati pintu kamar kosnya—mungkin selain memasak atau mengambil delivery food nya kalau saja tiba tiba ia tidak mood makan.

Dengan selimut yang menutupi tubuhnya dan posisi ternyaman, gadis itu terus menggulirkan layar ponsel yang menunjukkan aplikasi online shopping. Hingga jari jemari lentik itu berhenti ketika melihat sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Ih ini kan ada di wishlist ku" bisik Jelly seakan-akan ada orang lain yang sedang tidur di kamarnya.

"Hmmm, harganya lumayan" maka ia putuskan untuk kembali menenggelami aplikasi itu, berharap mendapatkan barang yan sama, kualitas yang sama, dengan harga yang sedikit lebih masuk akal—lebih ke masuk di dompetnya sih.

Ada dua buku yang ingin ia beli, tapi sayangnya dijual terpisah tidak termasuk ke daftar bundle dan promo. Sialnya Jelly. Karena kebingungan, maka ia membuka aplikasi chat. Tidak memedulikan Margo sudah tidur atau belum, ia hanya ingin mencari validasi atas pilhannya untuk membeli salah satunya saja dibanding langsung dua sekaligus.

Jelly
how do u think, Pak?
/send pic dua buku

Mengejutkannya, dua tanda ceklis abu berubah menjadi biru. Itu tandanya Pria tersebut masih terjaga di Hongkong sana.

Pak Margo
dari judulnya, interesting
but, kalau saya menilai buku prefer from the blurb

Jelly tidak butuh jawaban keduanya. Karena Jelly tim menilai buku dari judulnya lalu sampul, terakhir blurb nya.

Jelly
if you were me, which one do you prefer?

Pak Margo
the first one, lebih kelihatan meyakinkan

bingo! itu yang Jelly ingin dapatkan. Sebenarnya bila Margo menjawab gambar kedua alias buku kedua, pilihan Jelly tidak akan berubah. Ia akan tetap memilih yang pertama dan akan mengabaikan yang kedua. Ingat tujuan Jelly? Ia bukan sedang bingung, ia hanya sedang mencari pembenaran dan dukungan atas pilihanya.

Pak Margo
Kenapa, love?
Kamu bingung mau beli yang mana?

Jelly
sort of
hehehehe
t

api pilihanku sama kayak pilihan bapak, sih :D
so i still at my choice, the first one

Pak Margo
Tapi mau juga yang kedua?

The Way I AmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang