chapter nine

3.2K 335 45
                                        

menulis chapter ini bikin aku ASDFGHJKL ASDBKSAKJB JELLYYYYYsemoga kalian merasakan yang sama yasiapkan hati dan jantung dulu kawan, Margo disini gak ada kalahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

menulis chapter ini bikin aku ASDFGHJKL ASDBKSAKJB JELLYYYYY
semoga kalian merasakan yang sama ya
siapkan hati dan jantung dulu kawan, Margo disini gak ada kalahnya

_______________ 

Setelah menikmati sepiring Babi Guling Karya Rebo yang—tentunya—dibayar oleh Bos Besarnya, mereka sempat singgah di kedai gelato semalam untuk menghilangkan dahaga sekaligus merasakan manisnya gelato lembut tersebut. Oh, tentu ini semua keinginan Jelly, bukan murni keputusan Margo. Padahal Pria itu lah yang mengajak Jelly untuk menemaninya, tapi Pria itu juga yang dituntun kesana kemari oleh Gadis yang sekarang terkulai lemas di jok kursi yang agak diturunkan di sebelahnya.

Not that Margo complained about it.

"Capek?" tanya Margo melirik sekilas pada Jelly.

Gadis itu mengangguk pelan.

"Istirahat aja, kayaknya macetnya bakal agak lama" pinta Margo sambil melihat jam yang melingkar di tangannya.

Kemudian ia tersenyum menyeringai ketika teringat sesuatu, "Ini yang bersikeras mau pakai motor aja?" ledek Margo tiba tiba.

Jelly mendengus, melempar pandangannya ke jendela disampingnya. "Kan kalau pakai motor pasti kita bisa nyelip, Pak. Bukan stuck disini"

"Tapi tetap enakan pakai mobil, kan, Anjelly?" tanya Margo.

Diamnya Jelly membuat Margo tersenyum kesenangan. "Istirahat aja kamu"

"Ini lagi istirahat, Pak Bos. Istirahat kan gak perlu selalu tutup mata" sanggah Jelly dengan sedikit nada ketus.

"Loh? kok marah?" ledek Margo lagi.

Jelly tak lagi merespon, ia hanya memutar matanya sedikit kesal.

Ada hening untuk beberapa saat, Margo sibuk dengan ponselnya, begitu pula dengan Jelly. Tangan gadis itu terlihat lihai mengupload foto foto serta beberapa cuplikan videonya dari pagi sampai sekarang di instagram. Sementara Margo berkutat dengan pekerjaan dadakan yang menimpanya saat itu juga.

"Anjelly" panggil Margo.

"Iya, Pak?" Jelly menegapkan kembali joknya, merapikan penampilannya setelah memoleskan lipgloss pada dua belah labiumnya.

"Keberatan tidak kalau kita singgah di penginapan terdekat"

"Ada yang urgent, Pak?" tanya Jelly menoleh pada Margo yang baru saja melempar sedikit kasar ponsel mahalnya ke laci dashboard yang terletak dibawah audio bluetooth mobil.

"Iya, ada kerjaan yang perlu saya cek" ucapnya, "Are you okay with that? sekalian kita makan malam bareng" sambung Margo.

"And enjoying the sunset" Modus Margo berjalan begitu lancar, seperti didukung oleh semesta.

The Way I AmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang