Lie pun mengarahkan tujuannya. Mereka pun sampai di suatu tempat, seperti perpustakaan.
"Ngapain kita ke sini?" tanya Fuma.
"Aku mau kakak belanjain aku novel-novel yang aku mau, yang ada di sini," jawab Lie.
"Cuma novel? Oke lah."
"Yeayyy."
Mereka pun masuk ke tempat itu. Lie dari dulu ingin membeli novel yang ia baca lewat aplikasi, namun belum pernah kesampaian. Dan saat ada peluang seperti ini, ia pun tak menyia-nyiakannya.
"Novel mana emang yang mau kamu beli, Lie- ... ya ampun, banyak banget yang mau kamu beli," ucap Fuma terkejut.
"Ehehehe, aku suka baca novel kak. Kesempatan kaya gini sayang kalau di sia-siain."
"Tapi gak sebanyak ini juga kali."
"Gak banyak kok kak, cuma 10 aja."
"Itu juga banyak, Lie."
"Ekhemm, mau ku bantuin deketin Yunji gak nih?"
"Ehh, iya deh iya, pilih aja novel mana yang kamu suka," ucap Fuma dengan greget.
"Nahh gitu dong, tunggu bentar ya," ucap Lie yang kemudian mencari novel yang lain.
Setelah membeli buku-buku novelnya, Lie pun meminta Fuma untuk mengantarkannya pulang. Mau tak mau Fuma pun mengantarkannya pulang. Selama perjalanan, Fuma selalu menanyakan tentang rencana yang akan Lie lakukan.
"Kasih tau aku dong gimana caranya deketin Yunji?"
"Mau tau, apa mau tau banget?" tanyanya sambil menggoda.
"Mau tau banget."
"Caranya cukup mudah, kakak cuma perlu memastikan ke Yunji kalau kakak adalah laki-laki yang baik dan pantas buat dia."
"Terus? Apakah cuma itu?"
Lie hanya memberikan anggukan.
"Tapi ada masalah yang lain."
"Apa itu?" tanya Lie.
"Yuma. Secara kenyataannya kan, mereka itu ... pacaran. Bagaimana aku bisa mendekati Yu-chan?"
"Ckk tenang aja, soal itu mah aman. Kakak gak liat siapa yang lagi bantuin kakak saat ini?" tanya Lie sambil menyombongkan diri.
"Sombong amat sih."
"Hahahaha...."
"Ya udah gini aja, lusa kan kita udah mulai kuliah lagi nih, dan selama seminggu kedepannya kan kita ospek buat anak tahun pertama."
"Jadi?" tanya Fuma.
"Ya udah gitu aja sih, kakak harus mulai dari 0. Kalau ada yang deketin, kakak tolak, jangan di ladenin. Gak tau apa di kampus itu kakak di cap buaya tau, sama kaya kak Kei. Waktu ospek di tahun aku, padahal baru hari pertama lho, kakak itu udah diomongin sama anak-anak seangkatan aku. Cuma beruntungnya si Yunji gak terlalu update sama berita kampus, si Yuma juga sama, mereka biasa tau berita dari aku. Kakak juga kalau mau deketin Yunji jangan secara blak-blakan, entar aku bantuin kalau ada waktu yang pas," jelas Lie panjang kali lebar.
"Satu-satu dong ngejelasinnya, bingung jadinya aku😅."
"Huuhhh, capek-capek aku ngejelasin, gak masuk-masuk juga."
"Hehehe, maaf. Gimana tadi?"
"Hedehhh, nih aku jelasin ulang ya. Didenger makanya, di buka tuh telinga kakak lebar-lebar," kesal Lie.
Fuma pun memperhatikan ucapan Lie sambil mengendarai mobilnya.
"1. Selama masa ospek jangan tebar pesona
2. Kalau ada waktu aku kabarin kakak dan kakak bisa mulai deketin Yunji.
3. Usahakan hindari Yuma supaya dia gak curiga.
4. Selalu ada buat Yunji kalau dia lagi memerlukan sesuatu atau apa.
5. Dan yang terakhir, jangan banyak ngegombal, geli tau," ucap Lie sambil merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
He or Me? || [END]✔️
Romance◆◇Menceritakan tentang sebuah kenangan masa lalu yang terlupakan. Berbagai cara seseorang ingin memulihkan ingatan kekasihnya yang amat ia cintai. Di masa depan, kehidupan telah merubah segalanya, lingkungan, bahkan pasangan yang baru. ◇◆Namun, perj...