Chapter 40 : Putus

21 8 0
                                    

Setelah berberes-beres, Yunji dan Lie pun kembali ke kamar.

"Akhirnya, baring juga. Capek banget hari ini pindahannya," keluh Lie.

Yunji memperhatikan baju yang Fuma belikan tadi.

"Bucin amat sih kamu Yu-chan.
Kak Fuma terus yang ada di pikiran kamu🤭," ledek Lie.

"Kamu tau, tadi dia kan ngajak aku ke butik. Katanya dulu aku pengen banget ke butik. Terus tadi dia nyuruh aku pilih baju yang aku suka.
Di sana ada 1 baju yang aku suka banget, tapi sayangnya couplean. Kak Fuma mau aja beliin dan couplean sama aku, tapi ... ntar apa kata teman-teman di kampus😖."

"Jangan kamu peduliin lha, entar mereka bakal hadepin aku kalo mereka cari masalah sama kamu😒. Lagian kenapa enggak putus aja sih sama Yuma? Dia baru aja janji bakal berubah, eh beberapa jam setelah nya udah langgar janji. Gimana sih tuj orang, ngeselin aja tau gak," kesal Lie.

"Tapi ... dia tetap pacarku.
Aku gak bisa mutusin seseorang terlebih dahulu."

"Terus kalo misalnya Yuma yang mutusin kamu gimana?🤨"

"I-itu....
Apa Yuma akan melakukan hal seperti itu?"

"Bisa aja kan, gak ada yang tau jalan takdir itu gimana Yu-chan."

"Hmmm...."

Yunji terdiam sembari memainkan kalungnya.

"Kalung itu?" tanya Lie.

"Ada apa sama kalungnya?" tanya Yunji.

"Kalung itu baru?" tanya Lie balik.

"Iya, baru kemaren aku menemukannya, sama kak Fuma."

"Cieee cieee...."

"Eh, ini bukan darinya."

Yunji berlalu mengambil sebuah kotak, lalu mengambil surat dan memberikannya kepada Lie.

"Ini, bacalah.
Kalung ini pemberian dari seseorang yang menyukaiku, dulu."

Lie pun lalu membaca isi surat itu.

"AKH!! BAPER TAU😆😆
Kok bisa seromantis ini sih dia?"

"Tuh kan.
Sebenarnya aku gak mau pakai ini kalung."

"Terus kenapa di pakai?"

"Kak Fuma yang memakainya.
Padahal aku maunya orang yang memberiku kalung ini yang memakainya. Tapi dia bilang, aku aja yang memakaikannya, nanti kalo kian udah ketemu, kamu bisa minta pakaikan ulang."

"Huhhh, dasar gak peka banget deh kamu Yu-chan."

"Kenapa? Aku gak peka soal apa?"

"Entahlah."

Lie kemudian berlalu tidur dan menutup mukanya dengan selimut.

"Isshhh, jawab dulu dong," rengek Yunji sambil menarik selimut.

"Enggak, aku mau tidur, capek berat," jawab Lie sembari menarik kembali selimutnya.

"Besok jawab ya."

"Hmmm...."

"Awas kalau gak di jawab."

Lie tak menghiraukannya dan mencoba untuk tidur.

"Lie-chan?"

"😴."

"Yahh, aku di tinggal tidur dong.
Lie-chan?
Nih anak beneran tidur?"

"😴."

"Ya sudahlah.
Tapi ... apa maksudnya aku gak peka ya?
Aaakkhhh, bingung," kesal Yunji.

Yunji pun merebahkan dirinya di sebelah Lie. Tak berapa lama, ia pun tertidur.

He or Me? || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang