Chapter 31 : Bukti II

12 7 0
                                    

Di sisi lain, Lie nampak sangat marah setelah mendengarkan penjelasan Mina dan Yoona.

"Kenapa kalian tak memberitahu ku dari awal?!!"

"Maaf kak, kami tak tau harus memberitahunya bagaimana. Kami berdua benar-benar sangat takut waktu itu," jawab Mina.

"Benar itu kak," sahut Yoona.

Lie mencoba menenangkan dirinya.

"Maafkan kami kak," ucap Mina.

"Oke, gini aja, berikan nomor ponsel mu dan kirimkan video itu. Terima kasih karena sudah memberitahu ku."

"Tapi jangan beritahu kalau kami berdua yang mengambil video itu."

"Kami takut di DO kak," ucap Mina dan Yoona.

"Tenang saja, akan ku pastikan kalian aman."

"Baik kak," jawab Mina.

Mina pun mengirimkan video itu kepada Lie.

"Setelah ini ku harap kalian akan menjalani hidup dengan baik. Terima kasih untuk videonya."

"Sama-sama kak," jawab keduanya.

"Kami melakukan itu juga karena kami tak menyukai Hana."

"Dia selalu saja semena-menanya, dan mau menang sendiri."

"Tenang saja, besok kalian tak akan melihatnya lagi menginjakkan kaki di kampus ini," jelas Lie sembari tersenyum licik.

"Maksud kakak?"

"Akan ku pastikan dia di DO hari ini juga."

Lie pun langsung meninggalkan mereka berdua. Di kantin, selesai makan, Fuma mengajak Yunji untuk berjalan-jalan di sekitar kampus....

"Yu-chan, kayanya Lie masih lama dengan urusannya. Kamu mau jalan-jalan di sekitaran kampus?
Mana tau kamu bisa mengingat sesuatu."

"Boleh deh kak."

"Ya udah, yuk," ajak Fuma sembari mengulurkan tangannya.

Yunji awalnya ragu, namun ia meraih tangan Fuma.

"Emh, ayo."

Fuma pun mengajak Yunji berjalan-jalan mengitari kampus.

"Ini nihh auditorium, dimana kita tampil nyanyi waktu itu."

"Luas juga ya."

"Iya dong, kan supaya bisa menampung banyak orang."

"Kayanya cocok juga deh buat main kejar-kejaran."

"Jangan macam-macam kamu. Bisa di amuk sama Lie nanti kakak kalau kamu sampai kenapa-kenapa."

"Ihhh ini beneran, aku belum pernah liat ruangan seluas ini. Lagian, emangnya aku bakal kenapa juga?"

"Bisa aja kan kamu jatuh."

"Enggak lha ya😏."

"Bisa aja Yu-chan, waktu itu pernah lutut mu lecet karena jatuh. Lie langsung ngamuk besar waktu itu."

"Maksud kakak yang ini?" tanyanya sembari memperhatikan lututnya.

"Iya yang itu."

"Ini mah luka kecil. Kenapa harus khawatir segala sih."

"Walaupun luka kecil, gak boleh di sepelein loh. Bisa infeksi juga nanti kalau enggak di tangani dengan benar."

"Kakak udah kaya dokter aja deh."

"Hahhaha iya, dulu kakak sering jagain kamu waktu kamu sakit."

"🤔Emang dulu aku sering sakit apa aja kak?"

He or Me? || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang