Chapter 15 : Panik

15 6 0
                                    

Di meja yang lain, nampak Fuma tengah membuat Yunji tertawa dan tersenyum. Karena beberapa hari ini sepertinya Yunji sangat merasa sedih. Fuma ingin membuat Yunji tersenyum kembali.

"Yu-chan, lihat ini."

"Isshh kak Fuma, apaan deh," ucapnya malu-malu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Isshh kak Fuma, apaan deh," ucapnya malu-malu.

"Cuma mau mastiin kamu tersenyum lagi apa enggak."

Yunji melanjutkan sarapannya.

"Oh ya, setelah ini kamu mau ngapain?" "Enggak tau deh kak, bingung mau ngapain."

Suasana pun kembali canggung. Lalu Yunji mengusili Fuma dengan krim dari donatnya.

"Eh kak Fuma."

Fuma pun menatap Yunji, dan Yunji langsung menoletkan krim donat di hidung Fuma.

Fuma pun menatap Yunji, dan Yunji langsung menoletkan krim donat di hidung Fuma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehh Yu-chan, kamu nakal ya."

"Ahahaha, hidung kak Fuma lucu jadinya."

"Sini kakak balas," ucapnya sembari menoleti pipi Yunji dengan krim donat.

"Iisshh, jangan kak," ucap Yunji tertawa.

Mendengar tawa dari Yunji, sontak semua murid yang berada di kantin memberikan pandangan kepada Yunji dan juga Fuma.

"Kak, udah dong. Diliatin sama yang lainnya tuh," ucap Yunji.

"Iya-iya, kamu duluan sih."

"Hehehe, maaf deh kak."

"Ya sudah, sekarang makanannya di habiskan. Setelah itu kita pergi dari sini," ucap Fuma.

"Oke kak."

Mereka berdua pun menghabiskan makanan. Setelah itu, mereka pun pergi dari kantin.

"Hahhh, akhirnya, kenyang juga," ucap Yunji lega.

"Sekarang enaknya kita ngapain ya?"

"Hmmm...."

"Oh ya, ayo kita ke taman belakang," ajak Fuma.

"Ngapain ke sana kak?"

"Yaaa kita nenangin diri aja di sana. Lagian sekarang gak ada kerjaan yang kita kerjakan. Jadi gak apa-apa kan ya kita nyantai-nyantai."

He or Me? || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang