Chapter 35 : Tugas

13 7 0
                                    

#SENIN PAGI

Lie sedang berjalan menyusuri koridor kampus untuk menuju ke ruang keorganisasian dengan setumpuk dokumen di tangannya.

"Dasar nih kak Kei.
Baru juga orang sembuh, udah di kasih handle semua tugasnya.
Enggak pengertian banget jadi kakak kelas.
Awas aja nan...."

Tiba-tiba aja ada seseorang yang menabrak Lie saat ia hendak berbelok dan membuat semua dokumennya jatuh.

"Ehh, maaf-maaf."

"Aduhh, lain kali kalau jalan liat-liat dong....
Eh, Junwon?"

"Kak Lie?"

Lie pun memungut dokumen-dokumennya.

"Maaf ya kak, aku benar-benar gak liat-liat jalan tadi. Sini kak, biar aku bantuin."

"Iya, gak papa kok, aku juga salah gak liat-liat jalan.
Lagian bukannya kamu hari ini kelas siang ya? Kenapa udah nongol aja kamu di kampus pagi-pagi gini?" tanya Lie.

"Hehehe, gak ada alasan apa-apa kok kak, sengaja aja datang pagi😁."

"Owh ya udah, makasih ya bantuannya," ucap Lie seraya mengambil lembaran dokumen terakhir dari Junwon.

"Sini kak, biar aku bantu bawakan."

"Eh, gak usah, ini berat lho Won."

"Gak papa, aku kan kuat.
Ini di bawa ke ruang organisasi kan?"

"I-iya."

"Ya udah, yuk😊."

"Makasih ya Won."

"Sama-sama kak."

Mereka pun berjalan beriringan menuju ke ruang organisasi.

"Oh ya kak, tugas sebanyak ini kok kakak sendiri yang bawa? Anggota lainnya mana?"

"Ada, cuma ini tugas-tugas memang bagian ku."

"Kak Lie hebat deh😊."

"Hmm, hebat kenapa?"

"Iya hebat, karena bisa ngurus semuanya, sendiri lagi."

"Iya, makasih ya.
Kamu mending gak usah coba-coba daftar jadi anggota organisasi. Stress sendiri yang ada ntar kamu nya."

"Kenapa kak?
Aku udah terbiasa stress kak."

"Emangnya kamu mikirin apa sampai stress?
Harusnya kamu masih menikmati masa muda kamu lho. Main-main sama teman, have fun lah."

"Aku udah dari kecil jarang mendapatkan kebahagiaan, semenjak...."

"Ehm maaf ya, kamu yatim piatu kan ya?" tanya Lie hati-hati.

Junwon hanya memberikan anggukan.

"Udah, jangan sedih.
Kamu mungkin udah kehilangan keluarga mu, tapi kamu pasti bisa bertemu dengan seseorang yang bisa menjadi keluarga baru mu kok Won. Semangat ya."

"Makasih kak.
Oh ya, apa kakak masih marah sama aku?
Maksud ku, soal pernyataan perasaan ku waktu itu?"

"Udah enggak sih."

"Syukurlah.
Emhh kak. Kakak mau gak jadi teman dekat ku? Kakak tau, seperti halnya kaya kak Fuma dan kak Yunji."

"Emh, boleh aja sih. Emang kamu mau berteman sama kakak?"

"Jangan kan jadi teman, aku aja dulu pernah kan suka sama kakak."

"Yeee, kamu bisa aja deh Won.
Oke, kalau gitu kita bisa jadi teman sekarang."

"Serius nih kak?"

"Iya, aku serius kok."

"Yeayyy, makasih kak."

He or Me? || [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang