He or Me? || [END]✔️

Chapter 52 : Festival

Fuma pun membawa Yunji ke stand pancake.

"Yu-chan, kamu mau rasa apa?" tanyanya sembari menoleh ke Yunji.

"🤔Kalo kakak sukanya apa?"

"Hmm🤔, cream?"

"Boleh deh."

"Ya udah😊.
Pancake cream nya 1 porsi yang untuk couple ya."

"Baik, mohon di tunggu," ucap pelayan sembari memberikan nomor antrian.

"Yu-chan ayo duduk di situ dulu selagi nunggu," ajak Fuma menunjuk ke kursi dibawah pohon.

"Oke ayo."

Mereka pun lalu duduk bersama.

"Festival kaya gini, jadi ke ingat sama waktu itu," ucap Yunji.

"Waktu itu?"

"Iya, pas kakak ngajak ke Disneyland. Jadi pengen ke sana lagi. Ehh, maksudnya nanti."

"Kalo kamu mau pergi sekarang juga gak papa Yu-chan. Aku bakal bawa kamu kemana aja yang kamu mau. Selama kamu bahagia, aku juga bahagia Yu-chan☺️."

"Selama ada kakak, aku bahagia kok😉✌🏻."

"Terharu dehh🤭, kalau gitu...."

"Antrian nomor 58."

"Eh bentar ya aku ambil pesanan kita."

"Oke deh."

Fuma berlalu mengambil pesanannya dan kembali ke mejanya dengan Yunji.

"Nah ini pesanannya sudah datang," ucap Fuma.

"Yeayyy👏🏻😋"

"Aromanya lezat banget.
Ini kamu cobain, ahh," ucap Fuma menyuapi Yunji.

"Nyamm😋"

"Enak?"

"🤔Enak kok, apa lagi ada kakak yang nemenin🤭."

Fuma tertawa mendengarnya.

"🤣Bisa aja kamu Yu-chan."

"Ahahaha, canda tapinya🤣."

"Yahhh😖."

"Cepat amat berubahnya😆."

"Ya kan aku sedih."

"Utututu, sedih kenapa nih? Masa cuma di bercandain gitu sedih😆," ucap Yunji menggoda Fuma.

"Ehmm kan aku pengen jadi seseorang yang special buat kamu Yu-chan."

"Bisa aja, yang kedua tapinya✌🏻."

"Kok cuma yang kedua? Yang pertamanya siapa?"

"Ada deh👀."

"Hmm kayanya aku tau deh siapa itu."

"Siapa?"

"Tapi kalo aku sebut namanya takut kamu marah Yu-chan😓."

"Siapa?"

"Apakah Lie?"

"Oh, hmm...."

"Tuh kan, jangan sedih dong," ucap Fuma sembari mengusap pelan kepala Yunji.

"Enggak kok, kata siapa aku sedih🙂."

"Nampak lho dari perubahan ekspresi mu Yu-chan."

"Enggak-enggak, bukan dia yang ku maksud.
Dia orang pertama yang sangat spesial bagi ku😊," ucap Yunji sembari melepaskan kalungnya.

"Kapan kamu akan sadar Yu-chan?" tanya Fuma membatin.

"Ohh, dia ya," jawab Fuma lesu.

"Iya😊
Kakak tau, setelah aku tau kalau ini semua dari dia, aku benar-benar gak bisa berpikir nantinya gimana kalau ketemu sama dia.
Aku harus bagaimana? Aku harus bilang apa? Apa yang harus...."