Seluruh anggota organisasi menunggu tugas dari mahasiswa/i baru itu selesai. Setelah menunggu 20 menit, K pun mulai membuka percakapan.
"Baik-baik, apakah semuanya sudah selesai menulis suratnya? Atau ada yang belum selesai?" tanyanya.
"Sudah selesai kak...."
"Okay kalau gitu disimpan dulu ya suratnya, nanti selama kalian mengerjakan tugas kalian 2 harian ini, kalian bisa kasihkan ke masing-masing kakak kelas yang kalian tuju. Mengerti?"
"Mengerti kak....."
"Baiklah kalau begitu, tugas selanjutnya akan di berikan sama Bu sekretaris. Silahkan Bu sekretaris," ucap Kei kepada Lie.
"Bener-bener ya kamu ini kak," kesalnya.
"Jangan marah ya Bu, hihihi," ledek Kei.
"Huhhh, sabar-sabar Lie, kalau kamu bertindak sekarang, yang ada mereka kabur melihatmu," ucapnya pelan.
"Baik adik-adik sekalian, kakak akan langsung masuk ke tugas inti aja ya. Sebelum itu, nomor group masih kalian simpan kan?" tanya Lie.
"Baik, sekarang kalian berbaris sesuai nomor group kalian masing-masing. Kakak kasih waktu 5 menit," ucap Lie sambil melihat jam tangannya.
"Ayo ayo, buruan...."
Setelah mereka berbaris sesuai nomor group, Nicholas dan Uiju membagikan kertas soal.
"Baik, masing-masing dari kalian harus menjawab semua soal yang ada di kertas ini," jelas Lie sambil mengangkat dan menunjuk kertas soal.
"Setiap anggota group harus menulisnya, itu fungsi buku yang sudah kalian bawa. Nantinya semua buku dari group itu akan di check, jadi kerjakan dengan baik. Jika kalian tidak mengerti soalnya, kalian bisa tanyakan pada kakak-kakak kelas yang ada di sini. Kalian paham semua?"
"Paham bu sekretaris...."
"Huuhh, baiklah. Kalian semua boleh bubar, tapi ingat! Kerjakan semua soalnya. Jika tidak, maka kalian akan dapat sangsi. Satu orang buat kesalahan, satu group yang akan kena imbasnya," jelas Lie lagi.
"Jangan galak-galak dong Bu sekretaris, ahahah," ledek Kei.
"Huffttt, sabar Lie sabar, anggap setan lewat," ucapnya berlalu.
Lie pun kemudian berniat akan pergi ke kantin sebentar untuk membeli minum. Namun siapa sangka, ia bertemu dengan Yuma bersama seorang cewek. Lie menyadari, bahwa cewek itu adalah anak tahun 1 yang waktu itu menyatakan perasaannya kepada Yuma. Lie pun menghampiri
"Yuma."
"Oh, Lie-chan?"
"Kamu ngapain di sini?" tanya Lie.
"I-ini, dia tadi mau nanyain soal yang kita kasih."
"Di tempat seperti ini? Berduaan?" tanya Lie curiga.
"Tadi gak sengaja ketemu dia. Aku baru selesai dari kantin," jawab Yuma.
"Hmm..."
"Oh ya kak Yuma, makasih ya udah bantu aku mahamin soalnya. Kakak baik banget deh. Bye kak," ucap cewek itu sembari tersenyum manis.
Lie yang melihatnya berasa ingin muntah di buatnya. Namun ia tetap menahannya dan langsung bergegas pergi ke kantin.
Yuma pun pergi menghampiri teman-temannya yang berada di lapangan. Sesampainya di sana, ia melihat Yunji yang tengah bersebelahan dengan Fuma. Ia pun menghampirinya.
"Eh, Yuma. Kamu dari mana aja? Kok baru keliatan?" tanya Yunji.
Yuma hanya terdiam, ia seperti ingin menjawab pertanyaan Yunji. Namun niatnya terhalang karena ada Fuma di sisi lain Yunji.
KAMU SEDANG MEMBACA
He or Me? || [END]✔️
Romance◆◇Menceritakan tentang sebuah kenangan masa lalu yang terlupakan. Berbagai cara seseorang ingin memulihkan ingatan kekasihnya yang amat ia cintai. Di masa depan, kehidupan telah merubah segalanya, lingkungan, bahkan pasangan yang baru. ◇◆Namun, perj...